[target ga memenuhi tapi aku masih baik untuk update, hm]
Pikiran-pikiran buruk mengerayangi kepala Joohyun saat ini.
Dalam keremangan malam, berulang kali Joohyun melirik jam dinding yang kini menunjukkan pukul sebelas malam. Hatinya mendadak gelisah. Merasa ada yang tidak beres. Taehyung tak pernah melewatkan jam makan malam dan pulang selarut ini, meski itu ada urusan mendesak sekali pun.
Tetapi kini....
Perasaan kalut itu mulai menghinggapinya. Joohyun lantas menuangkan wine ke dalam gelas di tangannya lalu meminumnya secara cepat. Membiarkan dirinya untuk sekiranya mabuk agar bisa menepis pikiran-pikiran itu.
Tak lama terdengar suara pintu terbuka. Lantas Joohyun segera mengalihkan pandangannya. Muncullah sosok suaminya setelah itu, memandanginya dengan bingung. "Apa kau minum lagi?"
Taehyung kemudian berjalan menghampirinya sambil menekan sakelar lampu. "Ini terlalu gelap. Oh... Apa kau tidak bisa tidur? Ini sudah larut. Apa kau sedang menungguku, hm?"
Mendengarnya membuat Joohyun sedikit tercengang sesaat. "Apa maksudmu? Aku tentu sedang menunggumu setelah kau tidak muncul-muncul menemuiku. Apa... itu urusan mendesak lagi?"
Kali ini wajah Taehyung yang berubah tercengang. Dia ternyata telah melupakan janjinya untuk makan malam karena kejadian tak terduga. Ya. Kejadian di mana ia menemukkan Jennie-nya terlihat kacau. Taehyung tidak mungkin meninggalkannya di saat seperti itu. Entah apa yang membebani pikiran wanita itu. Taehyung pun tak mengerti.
Ditatapnya lagi Joohyun dengan sebuah ringisan kecil. "Ah... ya, ada investor yang mendadak ingin mengatur pertemuan. Apa kau menungguku di sana?"
"Oh."
"Mianhae." Taehyung mendekat dan mengelus lengannya. "Aku akan mengatur waktuku lagi."
"Tidak masalah. Setelah melihat kau tidak muncul, aku langsung pulang." kilahnya.
Padahal, ia pulang setelah hampir menunggu dua jam lamanya dan hendak diusir oleh beberapa pelayan di sana karena restoran akan tutup. Joohyun menarik napasnya. "Apa kau sudah makan?" Tanyanya.
Taehyung mengangguk. "Kami bertemu di restoran. Jadi, kami sekalian makan malam di sana. Kau?"
"Aku juga sudah." dustanya.
"Kalau begitu, berhentilah minum." Taehyung lantas menarik gelas di tangan Joohyun lalu menaruhnya. "Itu tidak baik untuk kesehatanmu, sayang. Kau tahu itu, bukan?"
Joohyun tersenyum kecil sambil mengangguk.
"Apa Yeonjun sudah tidur?" Pandangan Taehyung mengedar.
"Tentu saja. Besok dia ada ujian." jawabnya. "Pergilah mandi, kau bau." kekehnya.
"Baiklah." Taehyung tertawa sembari mengangguk. Lalu dia melangkah menaiki tangga menuju lantai dua. Meninggalkan Joohyun yang masih termenung di sana.
Sebelum menyusul Taehyung ke atas, ia sempat menatap sebuah figura yang terpajang indah di dinding. Figura itu menampilkan sosok dirinya, Taehyung dan Yeonjun yang melakukan pemotretan ulang untuk foto pernikahan---tersenyum lebar menatap ke arah kamera.
Mereka terlihat seperti sebuah keluarga yang sempurna. Penuh kebahagian.
Bukankah memang begitu? Apa yang perlu dicemaskannya?

KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of The Married (TAERENENNIE)
Fanfiction[M] 18+ "Ayo kita bercerai!" "Apa salahnya jika aku jatuh cinta kembali?!" "Aku tidak pernah berharap banyak padamu. Pergilah pada istrimu, kembali. Lupakan aku." #3 on Taennie (22-06-2020) #6 on Taennie (28-12-2020) #22 on Taennie (21...