Seulgi melirik takut pada sang tuan setelah menuturkan apa yang telah dia dengar terkait pembicaraan perceraian yang dibicarakan nyonya muda Joohyun kepada Yoona.
Hanya sekelumit yang ia dengar tetapi hal itu berhasil membuat mendung terbentuk.Bukan ekspresi kemarahan yang tercetak pada raut tampan itu melainkan sirat kosong yang menghias cukup lama.
"Kapan jadwal pemeriksaan kehamilan Joohyun?"
Seulgi menatap tuannya sedikit bingung. Kenapa justru Chanyeol menanyakan jadwal pemeriksaan Joohyun?
"Dua hari lagi Tuan." Jawab Seulgi lugas.
Selanjutnya ekspresi sulit terbaca itu kembali tercetak.
"Tinggalkan aku sendiri Nona Kang"
Seulgi mendadak merasa gelisah. Ini bukan hal yang baik jika menilik dari ekspresi yang sulit dijelaskan tercetak pada wajah pria Park. Akan lebih melegakan jika Sang Tuan mengekspresikan emosinya seperti biasa.
Bukan malah termenung seperti sekarang.
Seulgi tidak bisa menebak apa yang ada di dalam isi kepala Sang Tuan.
Hal terburuk adalah jika semua perkataannya barusan berdampak pada rumah tangga pasangan Park junjungannya. Dan itu adalah sebuah perkiraan yang sudah pasti akan terjadi.Tapi bagaimana dengan nona muda Joohyun?
Hati pelayan bermata kucing tersebut kini semakin diliputi perasaan bersalah.
Sebelumnya ingin sekali wanita bermarga Kang tersebut menuturkan sebuah kebohongan sebelum logikanya tersudut oleh intimidasi Sang Tuan.
Park Chanyeol akan lebih murka jika mengetahui kepalsuan dari kepala pelayan kepercayaannya."Pergilah Nona Kang. Kau tidak dengar?"
Chanyeol dengan ekspresi lebih muram bernafas gusar pada kursi kebesaran. Sibuk membuka laci guna menemukan tab nya. Entahlah yang jelas pria itu sedang ingin mencari kesibukan lain.
"Tapi Tuan. Bagaimana jika Nona Yoona berpamitan pulang nanti?"
"Katakan pada Noona dan Joohyun apa yang sedang kau lihat saat ini." Nada suara Chanyeol terdengar lebih dingin. Tatapannya terangkat tajam mencari kepastian dari pelayan kepercayaannya.
"Kau mengerti apa yang kuperintahkan bukan?"Seulgi mengangguk segan. Ada setitik rasa kecewa menyadari sang tuan kembali mengabaikan nyonya muda Park Joohyun.
"Ya. Tuan Park sedang sibuk dengan pekerjaannya."
Selanjutnya tanpa perlu Chanyeol memperhatikan lebih jauh, pelayan tersebut membungkuk dan melangkah pergi meninggalkan sang pemilik didalam ruangan kerja berukuran besarnya.
Suasana hatinya mendadak memburuk. Chanyeol tak yakin ini tidak akan berpengaruh pada aktivitasnya seharian.
Sedikit membanting tabnya setelah 5 menit memainkan sebuah game. Pria itu lantas bangkit membelakangi meja kerja dimana terdapat etalase alkohol koleksinya terpajang.
Memilih sebotol vodka dengan kadar alkohol cukup tinggi.
Kebiasaan buruknya menghilangkan stres seperti biasa.Hari bahkan masih terlampau pagi tetapi sarapan alkohol sudah menyapa lambungnya.
Chanyeol mendengus dan terkekeh seorang diri. Menuangkan vodkanya dan mengambil semangkuk es batu kecil dari pendingin di sudut ruang. Ia memasukkan bongkahan kubus es batu itu satu persatu. Kemudian meminum vodkanya dalam sekali tegukan.
Kembali termenung memikirkan ucapan Seulgi.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝑶𝑺𝑺𝑬𝑺𝑺𝑰𝑽𝑬 𝑴𝑨𝑵 ㅡ 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒
Romance2nd story presented from Short Cake ! ChanRene ! Marriage-Romance Park Chanyeol seorang duda kaya yang memiliki kelainan terhadap seks. Mengakhiri masa dudanya dengan Bae Joohyun, gadis lugu dan polos dari sebuah panti asuhan tempatnya melakukan don...