𝑷𝑶𝑺𝑺𝑬𝑺𝑺𝑰𝑽𝑬 𝑴𝑨𝑵 ㅡ 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒

•12•

Happy New Year 2020 🎉😇
Jangan lupa vote & comment demi keberlangsungan work ini

-
Park Chanyeol melangkah menyusuri pelataran dengan wajah yang berbeda dari biasanya. Membuat Jaejoong termangu sesaat dan ketika sadar, buru-buru hendak melesat menuju mobil - seperti biasa bersiap berada pada kursi di balik kemudi.
Tetapi sang tuan menahannya mengatakan ia akan menyetir sendiri membuat Jaejoong mengangguk menyerahkan kunci mobil pada Chanyeol.

Dan bahkan pria Park itu tak repot-repot menunggu Jaejoong membukakan pintu mobil . Lagipula kinerja otak Jaejoong menjadi lamban karena ekspresi sang tuan yang begitu langka didapatinya. Jaejoong tersenyum kikuk ketika Chanyeol menatapnya balik secara sekilas masih dengan garis-garis sumringah dan mengejutkan karena tercetak pula ekspresi geli disana. Seolah-olah pria Park itu baru saja melewati suatu hal yang tampak lucu sebelumnya.

Apakah ekspresi sang tuan pagi ini ada kaitannya dengan Nyonya Muda Joohyun ? Jaejoong menerka.

Sebenarnya Jaejoong sempat mendapati kegiatan itu lantaran pintu kamar yang sedikit terbuka menampakkan celah yang membuat penglihatan Jaejoong melebar. Bukan berniat mengintip dan mencari tahu, hanya saja Jaejoong cukup panik saat menangkap jeritan wanita memilukan dari dalam sana. Apa yang didapati Jaejoong justru membuatnya menyesal dengan wajah memerah, sang tuan dan nyonya muda itu terlibat pergumulan panas dalam kamar remang.

Namun sekarang menilik dari ekspresi berseri-seri yang ditunjukkan oleh Park Chanyeol, Jaejoong menebak pasti pasangan itu sudah menyelesaikan permasalahan mereka.

Jaejoong hanya memperhatikan mobil hitam mengkilap itu menjauh melewati gerbang. Teringat bahwa sang tuan memerintahkannya untuk menjaga Nyonya Muda Joohyun, Jaejoong kemudian melangkah ke dalam vila, menjaga ibu hamil tersebut dalam jarak tertentu, tidak sampai membuatnya tak nyaman atau bahkan menyadari pengawasannya.

-
-

Dua pelayan toko yang bekerja pagi itu menyambut antusias pada sosok tampan yang muncul bagaikan dewa yang turun dari langit.

Chanyeol memarkirkan mobilnya di luar sebuah toko pakaian. Sementara tubuh tinggi itu kini tengah menelusuri deretan pakaian dalam wanita. Bukan ia tak tau bahwa kedua pelayan yang membuntutinya saling berbisik gugup di belakang.
Sesekali ekor mata Chanyeol melirik dengan gestur tak senang yang kentara, membuat kedua pelayan tersebut pada akhirnya memilih diam dan menjaga jarak. Tampaknya tak ingin melewatkan pemandangan dari seorang makhluk tampan.

Chanyeol mendengus ketika tadi pelayan itu menawarinya untuk memilih ukuran dan model yang cocok.  Chanyeol bahkan sangat tau ukuran yang dimiliki Joohyun. Pakaian-pakaian yang tersedia disini bisa dibilang bukan selera Park Chanyeol, tetapi dalam keadaan darurat ia tak punya pilihan, lagipula bahan yang tersedia juga tak terlalu buruk.

Chanyeol mencatat dalam kepala bahwa setelah sampai di Seoul nanti ia berniat membelikan bra dan lingerie termahal dan seksi untuk Joohyun.

Diambilnya salah satu setel bra berwarna beige dengan mencengkeram bagian spons yang membentuk dan berguna menutupi payudara wanita tersebut. Dua pelayan yang masih mencuri-curi menatap Chanyeol hanya bisa menahan nafas melihat cara memilih bra yang tak biasa itu.

Park Chanyeol dengan wajah stoic nya, jangan remehkan netra elangnya yang memang jeli menilai bahwa bra pilihannya cocok untuk ukuran payudara Joohyun. Lagipula , hey, Joohyun itu istrinya. Apa yang ia lakukan semalam terhadap keseluruhan tubuh Joohyun masih begitu hangat dan tercetak jelas dalam memorinya. Bahkan membayangkan lekukan tubuh wanita hamil itupun masih sanggup membuat Park Chanyeol menggeram tertahan.

Ingatkan bahwa Park Chanyeol sedang berada di tempat umum sekarang.

Akhirnya pria itu membawa dua pasang bra, celana dalam berenda, dan beberapa potong dress berwarna pastel menuju kasir. Mengeluarkan lembaran uang won untuk pembayaran dan hanya menyimpan sekulum senyum menyadari kegugupan dari petugas kasir tersebut ketika melayani belanjaannya.