Masih Intermezzo

6.4K 639 24
                                    

Pembantaian berdarah itu tidak dapat terlupakan begitu saja dari ingatan Hinata.

Seolah malam mencekam itu hanyalah mimpi yang datang sambil lalu. Tapi entah mengapa sampai sekarang dadanya masih begitu terasa sakit dan berdegub tidak nyaman.

Hinata tahu... dirinya masih berada di kamar yang sama saat dirinya terbangun di tempat ini. Belum selesai rasa penasaran yang menderanya, dan belum genap sehari berlalu dia berubah dapat melihat sebuah ingatan di kepalanya.

Pertemuannya siang tadi dengan seorang pria berambut raven, membuat perasaannya berantakan.

Kegilaan yang dirasakannya seolah hanya delusi sesaat. Berulang kali dia berusaha untuk bangun, tetapi setiap kali membuka mata, dirinya masih berada di tempat yang sama.

Disebuah bangunan kuno yang memiliki tiang-tiang tinggi dan terkesan begitu klasik. Jangan lupakan dengan ornamen yang menghiasi kamarnya terlihat mirip dengan sebuah kamar tuan putri di serial Disney yang sering ditontonnya.

"Hah... mengapa aku merasa hidupku mirip dengan cerita di novel-novel? Terlalu drama dan penuh fantasi." Gumam Hinata sembari membenamkan wajahnya di bantal empuk dipeluknya.

Oh... mengapa sangat mirip dengan cerita webtoon sih?? Jangan katakan jika aku kembali ke masa lalu atau masuk ke sebuah cerita novel?

"Tidak!!" Jerit Hinata tertahan.

Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, OOC, AU, Typo, dll.


Hinorita Chalistia.

Itulah nama atau mungkin tokoh yang harus diperankan Hyuuga Hinata saat ini.

Hinorita... atau lebih sering dipanggil Hinata adalah Putri sulung dari keluarga Duke Chalistia yang berkerabat dekat dengan keluarga kerajaan Flogeri. Hiashi, Duke Chalistia adalah kaki tangan sang raja saat ini ditambah jabatan sebagai seorang perdana menteri membuat keluarga Chalistia tak tertandingi.

Hinata mengacak rambutnya kasar. Dia sedang frustasi sekarang.

Hal yang diingatnya terakhir kali adalah saat dia menolong seorang gadis yang disandera oleh perampok dipusat perbelanjaan. Saat dirinya mencoba menolong gadis itu, seorang perampok yang lain mendorongnya dari lantai 3. Gaya grafitasi yang menariknya dan juga teriakan histeris banyak orang membuat Hinata hanya memejamkan mata dan memasrahkan diri. Tapi setelah kegelapan menyelimutinya untuk beberapa saat, tiba-tiba saja dirinya sudah terbangun di tempat ini.

"Lady... Putri Haruno ingin bertemu dengan anda." Sarah berdiri di samping Hinata yang baru saja membuka matanya. Wanita pirang itu terlihat gugup dan meremas jemarinya dengan tubuh yang sedikit bergetar.

Hinata segera duduk. Karena dia baru saja tertidur saat jam dinding besar berbunyi tengah malam tadi, Hinata merasa tidurnya terlalu sebentar. Saat ini mungkin saja matahari baru beranjak sedikit dari peraduannya. Dan Hinata masih membutuhkan ranjang empuk ini untuk membangunkannya dari mimpi ini.

Menatap Sarah yang bahkan tak menatapnya hanya membuat Hinata mengerutkan kening.

"Putri Haruno?" tanya Hinata cukup merasa familiar dengan nama itu.

Tapi sebelum Sarah membuka mulutnya untuk menjawab, pintu sudah lebih dulu terbuka lebar.

Brakk.

Hinata dan Sarah segera menatap ke arah pintu. Sarah terus meremas tangannya. Di sana berdiri sosok gadis dengan warna rambut pink yang berkilau. Gadis itu pun menghambur memasuki kamar dengan mata berkaca-kaca dan raut wajah yang sedih.

"Apa kabarmu, Hinata? Kudengar kau sedang sakit. Aku turut sedih akan itu." Ucap Sakura sembari berdiri di tepi ranjang Hinata.

Hinata kembali mengerutkan kening, mencoba mengingat siapa gadis di depannya ini.

Haruno Sakura.

Putri tunggal dari Count Haruno yang tinggal di timur istana. Gadis ini adalah kekasih dari sang putra mahkota kerajaan. Gadis periang, dan begitu energik. Tidak banyak ingatan tentang gadis pinky ini di kepalanya.

"Ada apa, putri?" tanya Hinata dengan tenang. Dirinya mencoba untuk membaca suasana saat ini.

Masih dengan mata yang berkaca-kaca, Sakura pun mengambil tangan Hinata dan menggenggamnya erat. "Hinata, tidak bisakah kau melepas gelar putri mahkotamu untukku? Aku begitu mencintai Sasuke."



Jangan lupa tinggalin jejak ya! 😉

Mucha Azalea.
Semarang, 17 Februari 2020.

Infinite Dream ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang