9

4.6K 530 148
                                    

Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, OOC, AU, Typo, dll.


Still Love You by Lee Hongki
& Yoo Hwe Seung


Siapa anak ini?

Hinata mengerutkan kening, baru saja dia terbangun di sebuah tempat yang masih belum dimengertinya tetapi tiba-tiba ada seorang anak yang memanggilnya Mama?

Oh... cobaan apa lagi ini?

Bocah itu sedang memeluknya dan menangis cukup keras. Hinata terlalu bingung untuk merespon bocah itu sekarang. Mencoba untuk menghibur, Hinata mengusap punggung bocah itu dengan pelan.

"Eomma, ayo kita pergi dari sini!" Tiba-tiba bocah itu berseru sembari menatap Hinata dengan mata besarnya. Dan tatapan bocah itu membuat Hinata terpaku.

Melihat rambut ikal bocah itu yang panjang dan sebagian lagi menutupi wajah kecilnya, Hinata sedikit tergoda untuk membenarkan rambut yang dia tahu tidak cukup terawat itu. Melihat  ada sedikit memar di wajah anak itu membuat Hinata sadar jika bocah laki-laki yang memanggilnya dengan sebutan Mama itu terlihat sedikit lusuh. Sweeter hijau yang dikenakannya terlihat kebesaran dengan rajutan yang tidak rapi dimana-mana. Ditambah bocah laki-laki itu memakai sepatu yang sudah tidak layak pakai.

Entah mengapa Hinata ingin menangis melihat penampilan bocah itu.

"Boleh kutahu, siapa namamu?" tanya Hinata sembari menenangkan perasaannya. Dia tidak ingin terlihat cengeng di depan bocah ini.

Mendengar pertanyaan itu, bocah laki-laki itu pun menatap Hinata tidak percaya dengan mata besarnya yang berkaca-kaca. "Eo-eomma lupa pada Ryeon?"

Menggaruk pipi yang tidak gatal, Hinata mencoba mencari alasan. Bocah ini terlihat hampir menangis lagi. "Um... mungkin saja kau salah orang, Nak! Apa wajah ibumu mirip denganku?"

Bocah itu terlihat kebingungan. Mata hazelnya berkedip meminta penjelasan.

"Eomma..." gumam Ryeon lirih. Bocah itu hanya memegangi dadanya yang berdenyut sakit.

Mengingat wajah bocah itu yang memar, Hinata pun merapikan rambut yang menutupi sebagian wajah Ryeon. "Apa kau baru saja berkelahi? Wajahmu penuh dengan memar!"

"Eomma!" Panggil Ryeon lirih.

Hinata hanya menatap bocah itu yang hampir menumpahkan air matanya. Tapi tiba-tiba saja, pintu terbuka dan membuat mereka berdua menoleh ke arah pintu.

"Ryeon?" Naruto masuk ke kamar rawat itu dengan kening berkerut. Setahunya bocah itu menginap di kediaman keluarga Akimichi, salah seorang sahabat Hinata yang memiliki kedai ramen di dekat stasiun.

Ryeon pun menyambut Naruto dengan antusias. Karena hanya 2 orang yang dipercayanya di Tokyo ini. Selain paman Choji ada paman Naruto ini. "Paman, apa eomma sudah sembuh? Eomma sudah boleh pulang?"

Naruto tersenyum lembut sembari mengacak rambut Ryeon dengan gemas. "Tentu saja, tapi Eomma-mu masih harus menginap disini."

Jawaban Naruto membuat Ryeon memajukan bibirnya. Dia kecewa karena ibunya belum boleh pulang. Hinata yang melihat itu tanpa sadar mengulum senyum.

"Ah... apa kau sudah makan, Rye?" Naruto bertanya sembari menggandeng Ryeon menghampiri Hinata.

"Ryeon akan makan nanti, tadi juga sudah makan kue beras." Jawab Ryeon dengan nada merajuk.

Infinite Dream ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang