Intermezzo lagi.

5.5K 622 41
                                    

Hinata membelalakan mata menatap sosok yang duduk terikat di halaman penjara eksekusi. Sosok yang begitu mirip dengannya duduk dengan sorot mata yang tajam menatap pria berambut raven yang duduk manis di singgasananya.

"Penggal Putri Hinata sekarang!" titah pria itu dengan suara baritonnya yang dingin.

Seolah diseret paksa untuk menonton sebuah film yang bergerak dengan cepat, Hinata diperlihatkan tentang kehidupan dari gadis yang akan dieksekusi mati di depan matanya ini.

Hinata hanyalah seorang nona dari keluarga Duke Chalistia yang pendiam dan bertubuh lemah sejak kecil. Berkerabat dekat dengan keluarga kekaisaran, membuatnya terpilih secara langsung menjadi putri mahkota. Pilihan itu tidak jatuh kepadanya tanpa alasan. Selain karena alasan darah bangsawan yang mengalir di tubuhnya, Hinata juga terkenal gadis paling tenang dan pintar di kalangannya.

Diusia 6 tahun, Hinata sudah dapat menyelesaikan membaca buku-buku tentang filsafat dan juga buku pemerintahan. Diusianya yang 14 tahun setelah debudante, Hinata lolos masuk seleksi akademi pemerintahan yang begitu ketat itu. Tak lama dirinya ditunjuk menjadi calon putri mahkota dan harus belajar mengenai peraturan dan tata krama di kerajaan.

Tidak sampai disitu, beberapa gagasan kebijakan pemerintahan adalah saran langsung dari Hinata.

Tapi semua berubah semenjak kedatangan Haruno Sakura. Pertemuan Sasuke dan putri seorang Count itu di sebuah acara amal mengubah kehidupan Hinata.

Sakura merebut semua perhatian Sasuke. Gadis periang itu tiba-tiba berubah menjadi primadona di istana.

Tentang Hinata yang sedari awal telah diabaikan keberadaannya oleh Sasuke, hanya dapat menyimpan sedikit kecemburuan tentang perasaannya. Tidak dipungkiri, Hinata telah jatuh pada pesona sang putra mahkota.

Awalnya semua masih bisa ditolerir oleh Hinata. Perasaan cemburunya, perhatian Sasuke pada Sakura, dikucilkan oleh 2 kubu fraksi, dan beberapa hal yang harus ditelannya sendiri. Semua itu tetap dia pertahankan karena cinta butanya pada Sasuke.

Secepat sebuah bunga bersemi, secepat itu pula bunga itu akan layu.

Dan itu yang sedang dialami oleh Hinata.

Hinata yang tanpa sadar disetir oleh fraksi yang mendukung keluarganya harus dicap sebagai pengkhianat karena tuduhan percobaan pembunuhan pada Sakura.

Dan eksekusi mati yang diturunkan langsung oleh putra mahkota tidak dapat dihindari lagi.

"Berterima kasihlah padaku Hinata, karena sebentar lagi aku akan mengirimmu untuk berkumpul dengan seluruh keluarga dan juga pengikutmu." Ucap Sasuke dengan ekspresi datarnya.

Hinata menatap Sasuke dengan tajam. Menggigit bibirnya hingga berdarah, Hinata tahu perasaannya telah berubah sekarang. Melihat kepala ayah, kakak sepupu, adik dan juga para pengikutnya digantung di depan gerbang istana membuat cinta yang bersemi di dadanya berubah menjadi kebencian.

"Andai kau tidak merencanakan ini semua, aku masih bisa menerimamu menjadi bawahanku. Kau yang begitu potensial sangat disayangkan berakhir menjadi seorang pengkhianat."

Hinata terus menggeram tertahan. Air mata dan topeng dingin yang dipertahankannya pada akhirnya runtuh sudah.

"Karena kau adalah putri mahkota, aku mengeksekusi dirimu paling akhir. Berterima kasihlah pada Sakura!"

Sasuke terus mengatakan hal yang membuat dada Hinata seakan meledak. Ditambah lagi Sakura yang terus bergelayut di lengan Sasuke. Menurut Hinata pemandangan itu sangat memuakan.

"Aku berharap kau bahagia di alam sana, Hinata!"

Perkataan Sasuke itu seolah tanda untuk memulai eksekusi terakhir ini.

Sebelum algojo akan menurunkan pisau besarnya, Hinata menatap Sasuke yang duduk di singgasana dengan nyalang.

"Aku membencimu, Sasuke!"

Hai... ini adalah part iseng yang Mucha tulis sebelum kita masuk ke cerita realnya. 😃

Bagaimana menurut kalian?

Cerita ini menarik atau tidak?

Lanjut atau tidak?

Jangan lupa tinggalin jejak!! Please!! 😘😘

Infinite Dream ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang