Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto
Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, OOC, AU, Typo, dll.
•
Fake Love by BTS
(Orchestra Version)•
"Rye!!"Hinata terbangun dengan napas tersengal-sengal. Dadanya serasa hampir meledak. Meremas dadanya pelan, Hinata mencoba mengatur napasnya. Meskipun terdengar konyol, untuk yang kesekian kalinya Hinata harus merasakan ketakutan saat gravitasi menariknya paksa.
"Hinata, kau baik-baik saja?" Suara bariton yang familiar di telinganya membuat Hinata menatap pemilik suara itu.
Melihat Naruto dan Sakura yang memakai pakaian kerajaan, Hinata tahu jika dirinya kembali terbangun di Flogeri. Dirinya kembali masa ini.
"Sudah berapa lama aku pingsan, Naruto?" tanya Hinata setelah mengingat jika dia jatuh dari balkon lantai 3 dan terdampar di masa depan. Ya, anggap saja itu adalah masa depan.
Naruto terlihat berpikir sebentar. "Um... 5 jam. Untung saja dibawah ada kolam besar milik putra mahkota. Tadi aku sangat takut, Hinata."
Meraba perutnya yang tersa baik-baik saja, Hinata kembali bertanya. "Lalu... bagaimana dengan bayiku?"
"Bayimu selamat! Kau memegangi perutmu sebelum jatuh ke dalam kolam." Sakura membantu menjawab. Wanita itu berdiri di samping Naruto.
Mengabaikan keberadaan Sakura, Hinata mengangguk mengerti. "Ah... terima kasih."
Hening.
Hanya terdengar suara Hinata yang menghela napas. Dia merasa lebih tenang setelah melakukan itu. Entah Hinata harus sedih harus bersyukur sekarang. Masih ada yang harus dilakukannya di tempat ini. Setidaknya dia akan membuat dirinya berguna di sini. Masa bodoh jika ini semua hanya mimpi atau takdir yang sedang mempermainkannya.
Hinata tahu dia tidak boleh terlihat lemah. Dia juga berjanji akan menjaga bayi yang ada di perutnya ini. Dia tidak akan membiarkan jika suatu saat nanti takdirnya akan berakhir seperti Hinata di masa depan.
Meskipun Hinata tidak mengerti dengan apa yang sedang dirasakannya tapi yang terpenting dia akan terus bertahan hidup dimanapun takdir membawanya.
Bersikap lemah hanya akan menghancurkan dirinya sendiri.
***
Tantangan yang diberikan kaisar kepada Hinata masih tersisa 5 hari lagi. Dan dua hari ini mau tidak mau Hinata harus mengeluarkan ilmu yang didapatkan dari kehidupan sebelumnya. Dia juga mengikuti 2 kali rapat bersama para petinggi. Dan selama dua hari ini pula dia mengabaikan keberadaan Sasuke. Melihat pria itu entah mengapa membuatnya malas. Tidak di jaman ini atau di masa depan, pria itu selalu bermain api dengan wanita lain.
Rapat kemarin sangatlah tegang. Banyak orang yang cukup kontra dengan usulan Hinata. Tapi karena ini adalah pertaruhan antara Hinata dan Kaisar, tak ada yang berani membantah keputusan pemimpin tertinggi negeri ini.
Rapat kemarin Hinata mengusulkan untuk menghilangkan pajak sementara dan menggantinya dengan memperkerjakan para orang di wilayah selatan untuk bercocok tanam. Tak hanya itu, tentang penyakit yang mematikan itu Hinata langsung memanggil kepala dokter di Flogeri yang menangani kasus ini.
Yang pernah Hinata baca, penyakit menular di jaman feodal hanya akan berputar seputar rantai makanan mereka. Ditambah lagi kebersihan lingkungan yang kadang selalu dikesampingkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinite Dream ✅
Mystery / ThrillerSasuhina Fanfiction / Rate M [COMPLETE] - (Fantasy) Terbangun di sebuah era yang ketika kasta diperhitungkan, Hinata terpaksa harus menjadi seorang putri mahkota di kerajaan Flogeri. Terbangun di sebuah tubuh seorang putri yang dicampakan putra mah...