Prolog

4K 241 1
                                    

Note :

1. Choi Soobin => kelas X, anak orang kaya, anaknya ayah Choi Namjoon dan bunda Kim Sowon. Manja dan jauh dari kata "gua lu", selalu dituntut sopan.

2. Kim Yeonjun => kelas XII (2 tahun lebih tua dari Soobin), berandalan sekolah, langganan guru bk, cerdas, tawuran forever. anaknya papa Kim Taehyung dan entahlah, dari kecil diasuh oleh Taehyung seorang diri karena katanya sang mama meninggal saat melahirkan dia, setidaknya itu yang dia tahu.

3. Choi Beomgyu => sahabat hidup matinya Yeonjun, berandalan, tak lebih baik dari Yeonjun. Kelas XII juga (lebih tua dari Soobin), anaknya papi Choi Jimin dan mami Eunha. Ekonomi orang tuanya termasuk menengah, tidak termasuk kalangan bawah maupun kalangan atas.

4. Kang Taehyun => kelas XII, anaknya ayah Kang Yoongi dan ibu Kim Umji. Munafik, kata Soobin.

5. Hueningkai => teman kelasnya Soobin, bule nyasar, pinter, selalu jadi sumber jawaban Soobin kalau ada tugas, sabar tapi nyebelin.

Jadi, Soobin dan Hueningkai itu sekelas (kelas X), Yeonjun Beomgyu dan Taehyun juga sama-sama kelas XII.

________-------___////________-------____//_--

"Hoi kak Yeonjun!!" sebuah tepukan dibahunya membuat Yeonjun menoleh dan tersenyum.

"Eh Kenapa Soobin?"

"Ngerokok lagi kak?"

"Kayak yang lu liat"

"Apa enaknya ngerokok?"

"Nenangin pikiran, mungkin?"

"Emang kak Yeonjun lagi banyak pikiran?"

"Hmm gitu deh... "

Dan setelahnya, Soobin mengelah nafas pelan, kepalanya menengada memandang langit yang tampak cerah.

"Kalo berhasil nemuin kak Jungsyuk, pasti hidupku jadi asik"

Lantas Yeonjun melirik ekspresi Soobin sebentar namun tidak ada niat menanggapi sedikitpun.

"Aku ngebayangin kakakku itu penyayang, baik hati, pinter, ganteng, pasti ayah bangga mulu sama dia seandainya dia ada di sini, dia sayang aku, ngurus aku dengan baik, suka bertukar pikiran tentang masa depan, punya banyak prestasi, dia kakak yang sempurna bagiku"

Terkekeh renyah, Yeonjun mengacak rambut Soobin dengan gemas "terus aja puji, bentukannya aja gak jelas kek gimana"

"Apa salahnya berekspetasi?" Soobin kesal.

"Berekspetasi boleh-boleh aja kok, tapi jangan ketinggian. Kalo gak sesuai ekspetasi kan kecewa jadinya"

"Tapi aku yakin kakak aku emang kayak gitu kok, sempurna"

"Iyain aja deh biar lu seneng. Bikin orang seneng kan dapet pahala"

_____***"''':://___///__////////__________**_

"Ayah..... Ayo lempar bolanya haha" seorang anak kecil sekitar umur 5 tahun berlari ke sana kemari mengejar bola yang dioper oleh sang ayah. Keringat bercucuran seiringan dengan tawa bahagia bercampur menjadi satu.

"Jungsyuk gak haus? Minum dulu yuk"

"Ayah udah tapek? Ndak mau main ladi?"

"Istirahat bentar ya nak, ntar lagi mainnya" dan balita bernama Jungsyuk itu mengangguk paham.

Remaja itu tersadar dengan keringat membasahi tubuhnya, nafasnya memburu, matanya menatap langit-langit dengan kosong.

"Bangsat! Kenapa gua manggil ayahnya Soobin dengan sebutan 'ayah' juga? Najis bener!"

___________------///-----____//-------/,,,------__/

"Kak Beomgyu, semua ini gak bener kan?"

"Bukti udah kuat Soobin, gak bisa ditolak. Emang kenyataannya seperti itu. Lagian dia baik kok, bisa jagain kamu juga. Bisa jadi kakak yang baik."

"Tapi aku gak suka!!!" remaja bertubuh bongsor itu menangis meraung. "Kenapa dari sekian juta orang di dunia ini, kenapa harus dia kak? Kenapa dari sekian banyak orang baik malah cowok gak beradap seperti dia yang jadi kakak aku? Kenapa kak? Kenapa?!!"

"Soobin, plis... Lu sendiri yang mati-matian nyari si Jungsyuk Jungsyuk itu tanpa kenal lelah, tapi kenapa pas udah ketemu malah kek gini? Semua bukti-bukti emang mengarah ke dia kan? Tes DNA juga hasilnya positif, tolong jangan sesali apapun"

______------~~~~--""::_///_--+/___///'':::_///::_

"Gua minta maaf karena udah lancang jadi kakak lu, gua minta maaf karena gua kakak lu, gua minta maaf karena semua yang kita cari ternyata mengarah ke gua. Gua juga gak tau apa-apa Soobin, serius." untuk pertama kalinya, remaja yang terkenal bandel dan kepala batu itu menangis. "Lu tenang aja, gua gak bakal pindah ke rumah lu kok. Gak bakal make marga keluarga lu juga. Gua tetaplah gua, anaknya papa, sampai kapan pun, selamanya tetap seperti itu. Maaf udah bikin lu syok, gua sendiri susah nerimah fakta ini. Maafin gua Choi Soobin, maaf"

_----//////-------_________:::::"--###--------__//



Tbc


Serendipity [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang