24

1.4K 183 87
                                        

~~DAY 12~~

Yeonjun meluruskan badannya yang sejak tadi membungkuk menulis sesuatu di kertas-kertas. Jari-jarinya terasa kaku, matanya pun terasa panas karena kelelahan.

Didetik berikutnya ia menatap ke luar jendela, hari sudah sore. Jarum jam menunjukkan pukul 15.00. Seharian ini ia hanya berdiam diri di dalam kamar sambil berkutat dengan kertas-kertas. Taehyung pun tidak ambil pusing dan memilih merapikan taman di depan rumahnya.

Menyadari bahwa waktu terus berputar, Yeonjun segera meraih hoodie abu-abu yang tergantung rapi di dalam lemari, mamakainya dengan cepat lalu memberi instruksi pada Jungkook untuk segera berangkat.

Diambang pintu, langkahnya terhenti tatkalah melihat sang papa sedang memangkas tanaman di depan rumah. Dadanya terasa sesak, ini akan menjadi terakhir kalinya melihat Taehyung.

Ia akan meninggalkan papanya sendirian tanpa tahu apa-apa, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Pa...."

Taehyung menoleh, tersenyum manis dan mendekati anaknya.

"Mau kemana? Rapi banget"

"Mau pergi hehe" tanpa Taehyung sadari bahwa dibalik kekehan itu terdapat rasa sedih yang mendalam.

"Pa.. Yeonjun mau pergi jauh, gak balik lagi" Suara batin Yeonjun berteriak membuatnya semakin sesak.

"Pa... Mau peluk, boleh?"

Lantas sang papa terkekeh "tumben banget, ada apa nih?"

"Gak ada apa-apa.. Boleh ya pa"

Mendapati anggukan setuju, Yeonjun segera menubruk tubuh Taehyung. Memeluknya dengan erat melampiaskan semua rasa yang berkecamuk di dalam hati. Yeonjun sedih pa, Yeonjun mau ninggalin papa. Ia terus membatin tanpa peduli rasa sesak bersarang di dadanya.

Ini pelukan terakhir.

Remaja itu menghirup aroma tubuh papanya dalam-dalam. Setelah ini mungkin tubuh kakulah yang papa peluk, mungkin tubuh tak bernyawa lah yang papa temui. Bahagia terus ya pa. Yeonjun merasakan matanya berembun.

Maka untuk menghindari pertumpahan air mata, segera saja dirinya melepaskan pelukan tersebut. Mencoba tersenyum pada Taehyung yang diliputi sejuta tanya. "Pa.. Aku pergi ya.."

Taehyung mengangguk.

Dan gak kembali lagi.. Lanjut Yeonjun dalam hati.

Sesaat sebelum benar-benar berangkat, Yeonjun sempat memberi kecupan pada pipi sang papa.

Ini juga kecupan terakhir.

Lalu ketika ia melangkah meninggalkan papanya, air mata Yeonjun seketika berlomba membasahi pipi. Rasanya ingin sekali berbalik dan melambaikan tangan. Rasanya ingin sekali berbalik dan berlari pada sang papa untuk kembali memeluk. Rasanya ingin sekali membalikkan badan sambil tersenyum. Rasanya ingin sekali menangis merengek pada sang papa untuk minta tolong. Sayang sekali air matanya tak mau diajak kompromi.

Taehyung menatap punggung anaknya yang terlihat bergetar. Sebenarnya apa yang terjadi. Ia ingin berlari ke sana dan memeluk lagi sambil bertanya dengan lembut, namun kakinya terlalu berat untuk melangkah. Yeonjun semakin jauh, dan Taehyung masih tidak bergeming di tempatnya. Rasanya tidak relah untuk mengalihkan pandangannya sedetik pun.

Serendipity [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang