Satu minggu telah berlalu, Yeonjun masih sibuk menemani Soobin mencari sang kakak yang telah lama menghilang. Katanya sih hilang karena Namjoon lalai saat menemaninya bermain di taman. Tetapi kemana perginya? Bukankah tak lama setelah hilangnya, begitu banyak berita bocah bernama Jungsyuk tersebut tersebar dimana-mana? Kenapa polisi sampai tidak berhasil menemukannya?
"Kak! Aku dapet satu petunjuk!" Soobin berbicara dengan girang ke arah Yeonjun yang sedang mengendarai mobil milik Soobin, tentu saja mereka membawa mobil itu tanpa seizin Namjoon.
"Katanya di dekat taman tempat kak Jungsyuk hilang ada sebuah panti asuhan. Nah, tepat di hari hilangnya kak Jungsyuk ada seorang anak kecil yang masuk panti asuhan tersebut. Sayangnya pemilik panti asuhan itu udah meninggal, sekarang pantinya udah diurus sama anaknya." Soobin cemberut. "Jadi gimana?" tanya Beomgyu.
"Tetapi katanya anak itu mengaku namanya Hyusan dan udah diadopsi sama sepasang suami istri dari kampung."
"Gimana kalo kita datengin aja panti asuhannya, tanyain alamat orang tua angkatnya. Kali aja kita bisa jebak dia buat ambil tes DNA." Yeonjun memberi usul yang langsung disetujui kedua sahabatnya.
Mobil mereka berbelok memasuki pekarangan sebuah panti asuhan yang dikelolah oleh seorang pria bertubuh gempal bernama Bang Shi Hyuk.
"Ada apa? Mau adopsi anak?" tanya pria tersebut tanpa basa-basi membuat ketiga remaja di depannya sontak menggelengkan kepala secara serempak.
"Lalu?"
"Emmm.... Jadi gini pak..." Dan mengalirlah sebuah cerita dari Soobin, Bang Shi Hyuk mengangguk paham. Mencatat sebuah alamat dan memberikan kepada ketiga anak itu.
"Tolong jangan gegabah, dan jangan disalah gunain alamat ini" Soobin mengangguk paham. "Semoga niat kalian mmebuahkan hasil." sekali lagi Soobin mengangguk, mengucapkan terimakasih dan meninggalkan tempat itu.
Alamat yang diberikan Bang Shi Hyuk ternyata lumayan jauh, butuh sekitar satu jam untuk sampai di sana. Parahnya, setelah sampai pada alamat yang dimaksud pun semuanya tidak berjalan dengan lancar.
"Saya dan suami memang mengadopsi anak dari panti asuhan itu. Tetapi bukan satu melainkan tiga. Dua orang berumur 5 tahun dan seorang lainnya 3 tahun. Saya tidak tahu anak yang mana yang kalian maksud karena setelah hak asuh pindah ke tangan saya, nama ketiga anak itu kami ganti. Yang berumur 3 tahun kami beri nama Hueningkai, wajahnya sedikit kebulean makanya kami memberi nama seperti itu. Lalu yang berumur 5 tahun masing-masing bernama Jihoon dan Taehyun."
"Kok?" Soobin sedikit kebingungan.
"Kenapa? Apakah kalian mengenalnya? Tidak mustahil jika kalian mengenalnya karena yang dua itu tinggal di kota bersama keluarga saya."
"Berarti yang satunya di sini bu?" tanya Beomgyu
"Benar, sayangnya dia mengalami kebutaan karena kecelakaan 5 tahun lalu."
"Buta?" Soobin membelalakkan mata.
"Iya... Dia korban kecelakaan tabrak lari saat pulang sekolah. Dan sudah lima tahun ini hanya di rumah saja karena mengalami kebutaan"
"Boleh minta sehelai rambutnya buat tes DNA gak bu? Kami janji gak ganggu kehidupan ibu" Yeonjun mencoba meyakinkan si ibu tersebut namun entah kenapa Soobin malah menggeleng pelan.
"Boleh kok, tapi jika ternyata dia adalah orang yang kalian cari, apakah kalian akan membawanya pergi?"
"Ah, itu tergantung anda dan suami. Karena dia adalah hak ibu." lalu ibu itu memgangguk paham.
Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, mereka pergi dari sana.
"Hueningkai? Taehyun? Maksudnya bukan temen sekolah kita kan? Sama doang kan namanya?" kesal Soobin membuat Yeonjun menghembuskan napas kasar.
![](https://img.wattpad.com/cover/214224411-288-k706917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [Completed]
Fanfiction*Soobin mencari kakaknya yang menghilang belasan tahun lalu. Dan ketika berhasil menemukan, Soobin justru menolak fakta tersebut. *Yeonjun yang merupakan sahabat Soobin relah menukarkan nyawanya untuk sang sahabat. *kata Seokjin, anak Taehyung yang...