* flashback*
Siang itu Azel pergi ke rumah Riko. Ia membawa makanan kesukaan Riko. Ia mengetuk pintu dan langsung disambut hangat oleh ibunya Riko, Tante Dian."Haii Azel, yaampun udah lama ga main kesini" Sapa Tante Dian
"Halo tante, hehe iya tan..maaf ya soalnya Azel banyak tugas" Jawab AzelTante Dian mempersiahkan Azel masuk dan berbincang dengannya.
"Tante sampe lupa nawarin minum. Mau minum apa Azel cantik kuu"
"Gapapa tante nanti Azel ambil sendiri aja. Emm Riko nya ada tante? Ini Azel bawain makanan kesukaan Riko" Jawab Azel sembari menunjukkan makanan yang ia bawa.
"Yaudah kalo gitu. Riko ada dikamarnya, paling lagi main game. Langsung ke atas aja ya"
"Okee tante"Azel pun bergegas menuju kamar Riko
"Happy weekend sayang" sapa AzelRiko menyadari kedatangan Azel dan segera menghentikan game-nya.
"Haiiiiii. Ko kamu ga bilang-bilang mau kesini sih, yang. Tau gitu kan aku mandi dulu yang rapih."
"iyaa, kan biar tau jeleknya kamu kaya apa" Azel menggoda Riko
"ihh apasi kamu yang, gemes deh." Riko tersipu dan membalas menggoda dengan mengacak-acak rambut Azel.Wanita berparas cantik dengan rambut terurai panjang itu mengerutkan keningnya.
"Riko!!!!"
"Hahaha iya iya maaf, kan biar tau kamu jeleknya kaya apa" Jawab Riko sambil berusaha merapikan rambut Azel"Itu buat aku kan?" Kata Riko sambil menunjuk ke arah makanan yang dibawa Azel
Azel hanya mengangguk dan membukakannya untuk Riko.
"Nih aku masakin spesial buat kamu. Cobain yaa"Mereka pun melanjutkan perbincangan sembari Azel menyuapi Riko.
Setelah selesai makan. . .
"Kita nonton yuk, yang. Ada film horor bagus" Ajak Riko
"Ahh aku saltum (salah kostum) dong" Jawab Azel menolak
"Gapapa, pokoknya kita nonton. Kamu tunggu 15 menit, aku mandi sama siap-siap dulu"Riko selalu bisa membuat Azel tidak bisa berkata 'tidak'.
"Yaang, aku pinjem handphone kamu ya! " Azel meminta izin
"Bungkus, yang" jawab RikoAzel tak pernah bermaksud untuk sengaja mengecek2 handphone Riko, kadang ia berniat meminjamnya hanya untuk mengetes respon Riko. Dan memang tidak pernah ada yang ditutup-tutupi. Everything is alright.
20 menit kemudian mereka turun.
"Mah, aku pergi nonton dulu ya sama Azel" Riko meminta izin pada mamahnya
"Tante, pergi dulu ya"
"Iya, hati-hati ya. Mamah mau starbucks dua. hehehe"
"Siap laksanakan" Jawab Riko(Begitulah Azel dan Riko saat semuanya masih baik-baik saja. Saat Riko selalu memperlakukannya dengan baik. Saat hubungan mereka saling terbuka. Sebelum negara api menyerang. Eh apasi) Haha
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Everlasting Edelweis
Short StoryIni adalah cerita tentang dua manusia yang ragu pada semesta. "Apa alasan kita dipertemukan?" . . "Berharap untuk menjadi pasangan," . . "Ataukah hanya sebagai pelajaran," . . "Dan berakhir dengan perpisahan." Selamat menikmati alur kisah Salshabil...