Azel masih tak percaya bahwa ternyata pada akhirnya Riko yang pergi meninggalkan, dan menanggalkan hingga semuanya hanya akan menjadi kenangan.
Ya, kenangan yang menyakitkan.
Bagaimana tidak, ketika seseorang yang selama ini diperjuangkan lebih memilih yang lain.
Seseorang yang dijaga dengan setia ternyata mendua.Di kamarnya, Azel hanya bisa bergumam dan memendamnya sendiri dalam hati.
"Riko, kamu ga pernah tau bagaimana aku tak pernah melewati satu hari pun tanpa menangis ketika teringat semua yang udah kamu lakukan ke aku. Kamu ga pernah tau bagaimana aku dengan keras berusaha tak menghiraukan itu dengan harapan suatu saat aku bisa diperlakukan dengan lebih baik sama kamu."Azel adalah orang yang cukup tertutup tentang perasaanya. Apalagi tentang Riko, tak satupun orang terdekatnya tau atas semua perlakuan Riko pada Azel.
(3 panggilan tak terjawab dari Riko)
Azel sengaja mengabaikan karena ia merasa perlu merapikan emosinya.Dengan tangisan yang tersedu-sedu, Azel berusaha menyampaikan apa yang ada di dalam hatinya. Tak ada orang lain yang mendengar, hanya Azel dan dirinya sendiri.
"Aku selalu berusaha jadi yang terbaik buat kamu, selalu ada bahkan saat kamu mungkin ga pernah peduliin aku sedikitpun."Jika mengikuti kata hati, Azel belum pernah untuk benar-benar ingin pergi dari Riko.
Baru kali ini hatinya begitu yakin untuk pergi dan takkan pernah kembali.Ini adalah jawaban dari Tuhan atas kesabarannya selama ini, bahwa akan ada yang lebih layak diperjuangkan.
"Setelah ini, perihal jatuh cinta lagi. Apa aku bisa? Adakah yang bisa aku percaya selain diriku sendiri?"- Salshabila Azalea Wilhelmina

KAMU SEDANG MEMBACA
The Everlasting Edelweis
Historia CortaIni adalah cerita tentang dua manusia yang ragu pada semesta. "Apa alasan kita dipertemukan?" . . "Berharap untuk menjadi pasangan," . . "Ataukah hanya sebagai pelajaran," . . "Dan berakhir dengan perpisahan." Selamat menikmati alur kisah Salshabil...