12 -Hal Menyangkut Kayika-

165 20 51
                                    

ALOO GUYSSS❤️

Jangan lupa vote sama commennya😙🥰

Met baca!!!!

***

Ada satu hal yang Kayika takuti saat jam pelajaran. Ini lebih buruk dari kelas matematika. Itu adalah disaat dimana ia mendapat bagian kelompok dengan Trio Gwila—Gerald,Wijak,Lanang---untung kelompoknya masih terselamatkan karena kehadiran Aci.

"Jadi silahkan kalian mulai mempraktikkan langsung dan catat hasilnya." Mrs. Wina kemudian mendudukan diri sambil melipat kaki, memperhatikan sekeliling denga mata tajamnya.

Alasan Kayika mengatakan berkelompok dengan Trio Gwila adalah yang paling dihindari adalah, mereka sangat gemar membicarakan Mrs. Wina karena  pakaiannya yang ketat dan riasan beliau yang wah. Dengan karakter Mrs. Wina yang sangat mengutamakan solidaritas, maka jika dalam kelompok satu orang berbuat salah, maka semua anggota lah yang dihukum.

Lihatlah tiga cowok ini, mereka mulai bertingkah, "Fix, baju yang kemarin lebih mantep." Bisik Gerald.

"Matamu... yang kemarin itu garang kesannya. Kalo yang sekarang imut menggoda." Timpal Lanang menganalisis.

Wijak menggeleng, "Kemarin itu lipstiknya yang kegelapan, mirip kayak lipstick mak gue waktu kondangan."

"Eiii, yang kemarin sepa-"

"!?" ketiga cowok itu meneguk ludah. Hawa horror menyelimuti saat Aci menodongkan cutter dengan tatapan dingin. "Mau coba?" tanyanya tenang namun menegangkan.

Ketiga cowok itu kompak menggeleng, rautnya seperti orang bodoh. "Hehe, lo aja deh. Kita yang nulis."

Beberapa saat suasana tenang, hingga ketiga cowok itu saling sikut-sikutan menatap satu pusat yang sama. Kayika mengikutinya, Mrs. Wina berdiri disana.

Disodorkan beberapa lembar kertas oleh Mrs.Wina, Aci mengernyit. "Ambil." Aci kemudian menerimanya.

Guru biologi itu bersandar di meja praktek, sebelah Aci. Menumpukan kedua tangan di belakang, "Kamu mungkin enggak minta, tapi Miss yakin kamu mau." Kata Mrs Wina.

Bukannya apa, tapi apa yang harus Kayika lakukan kepada tiga cowok ini? Mereka ternganga tak berkedip, sepertinya liur mereka akan berlomba-lomba menapakan diri.

Aci tersenyum kecil, "Makasih, miss."

***

"TANTE PERI!" derap langkahnya semakin cepat dikala seorang yang belakangan ini membuntutinya itu mendekat. Cukup ia dibully anak-anak kelas atas, tapi jangan membuatnya beban dengan cowok aneh satu ini.

"TANTE KOK LARI SIH????"

"Aish!" Langkah kayika berbelok di tikungan, saat itu juga matanya membulat dan kembalik berbalik arah.

Sergio yang membuntutinya otomatis hampir tertabrak olehnya. "Lho, mau kemana?"

Kayika menepuk dahi, lalu menarik cowok itu bersembunyi dibalik tembok. "Kenapa sih?"

"Ck, Sssttt!" peringat Kayika meletakkan telunjuk dimulutnya, dan entah kenapa Sergio malah mengikuti gerakannya.

Kayika mengintip dari balik tembok, begitu juga Sergio. Di lapangan sana terlihat Wanji juga Rena berjalan beriringan. Seperti biasa, penampilan Wanji sungguh menggoda iman.

Sergio sudah memasang wajah masamnya disaat Kayika dengan rasa penasarannya terhadap hubungan antara dua orang yang dikenalnya itu.

"Mereka pacaran kah? Nggak biasanya Rena gitu sama cowok." tanya Kayika.

"Lo kira gue emaknya?! Mana gue tau!" seru Sergio langsung mendapatkan tamparan pelan. "Bisa kali biasa aja jawabnya, ngegas mulu lo bocah."

"Tante mah, gue panes ini liat begituan. Udah tau gu-hmmh!"

"Ngoceh mulu lo! Kalo sampe ketahuan gue sleding bolak-balik lo, mau?!" Karena Sergio langsung menggeleng cepat, Kayika akhirnya melepaskan bekapannya.

"Tante tangannya kok asem sih?"

"Auhhh!!" Cukup. Kayika sudah tak tahan lagi, ia langsung meninggalkan Sergio, bukan, melarikan diri lebih tepatnya.

"Gila, apa salah gue jadi manusia malah dibuntutin buaya terus." Rutuk Kayika berlari.

Maniknya menangkap sesuatu yang langsung ia hampiri. "Hehe hai."

Reflek ketiga laki-laki itu menoleh berbarengan. "Kaylangkung ngapain?"

"Kalian gabut nggak? Plis bantuin gue, noh gue dikejar buaya. Terserah mau kalian apain. Bye makasiii!" Kemudian ia menepuk bahu Wijak sesekali menoleh ke belakang tepat dimana Sergio baru muncul dari belokan.

Kayika kembali berlari, gadis itu menghembuskan nafas lega karena Trio Gwila itu ada gunanya. Sergio mungkin saja akan dieksekusi oleh tiga cowok jahil binti sableng itu, bodoh amat asal Kayika bebas itu tak masalah.

"Kayika itu... siswi yang sempat kepergok bersama perusuh sekolah bukan?"

Kedua mata Kayika membulat, tubuhnya tiba-tiba membeku. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Ia menempelkan punggung pada tembok, mendengar percakapan itu lebih lanjut.

"Iya itu benar. Tapi saya sudah sempat bertanya dan dia bilang tidak tahu apa-apa."

Pak Louis membenarkan kacamatanya, "Saya yakin kau menyembunyikan sesuatu. Namun apapun itu, jangan sampai dia naik ke kelas atas."

Pak Gipto tersenyum kecil, "Anda terlalu fokus pada perusuh dan tingkatan Pak. Seharusnya anda memperhatikan murid-murid anda juga."

"Apa yang anda katakan?! Saya sudah menyerahkan semua tanggung jawab yang anda inginkan, jadi jangan macam-macam."

***

Udah follow akun aku belom??? Kalo belum cepetan atuh🤩

Jangan lupa share sama racuni Skyhigh ke semua orang😉😊

Stay healthy!! Pupupapayyy🧚‍♀️❤️

SKYHIGH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang