13 -Aturan Khusus-

155 23 70
                                    

Ola epribadi❤️🥰

Skyhigh balik lagi nih!!

Jangan lupa vote dan commentnya chingu😉

Pi reading😙

****

Hari ini langit siang menginterupsi banyak insan dengan terik panasnya. Memberikan rasa terbakar jika saja berhadapan langsung dibawahnya. Anak Mipa 7 yang kondisinya berada dibawah lindungan gedung saja terasa seperti ikan panggang yang bisa saja matang jika terlalu lama kepanasan begini.

SKIS itu sebenarnya memiliki pendingin ruangan di setiap ruangannya. Tapi entah kenapa pendingin di kelas Mipa 7 itu rusak sejak beberapa hari lalu dan belum juga dibenarkan. Hingga alat seadanya menjadi jalur pintas mendinginkan suhu tubuh mereka.

Beda lagi dengan Kayika, hanya dia yang masih sempat-sempatnya berpikir di tengah cuaca ini. Dengan pensil yang terus mengetuk kepalanya, Kayika sedari tadi mencari teori tentang hasil tes SKIS yang dilihatnya waktu itu. Walau hanya sekilas, tapi Kayika seperti  bisa menebak kunci utamanya.

Masalahnya adalah, pembagiannya agak masih awam dan alasannya pun tidak jelas.

"Sumpah sekaya-kayanya SKIS, enggak mampu beli AC baru apa dah. Gila panes banget" celetuk Lanang mengipasi diri dengan buku tulis.

"Tau nih, Bebiso bagi-bagi dong kipasnya." timpal Gerald mengambil tempat di sebelah Sonya.

Menjauhkan kepala Gerald dari dirinya, Sonya mengomel. "Jangan nyari kesempatan lo pedofil!"

"Kalau ada kesempatan kenapa enggak yekan?" Gerald tersenyum seram. "Musnah aja lo anaconda!"

"Lo ngapain Kay?" Kayika mengangkat pandangan. Panji Danuarta, ketua kelasnya berdiri disana.

"Ah, enggak ngapain sih. Hal random, gue mikirin kenapa kita di kelas ini"

Ode yang mendengar itu menyahut, "Lo masih mikir kenapa setelah liat makhluk penghuni sini?"

"Tapi gue juga agak penasaran juga sih." Hal itu mengundang antusias Kayika.

"Kenapa emang Pan?"

"Gue agak aneh sama Aci. Dia dulu pemegang juara dua tetap di kelas gue, sedangkan temen gue yang peringkat akhir bisa dapet kelas lebih tinggi." Kayika reflek menjatuhkan atensinya pada gadis berambut pendek di bangku depan.

"Gue juga pemegang peringat dua puluh loh" timpal Ode. "Diem cemong diem."

"Dan kayaknya Aci masih belum nerima kelas ini, gue sering liat dia belajar di perpus. Dia juga sempet protes waktu awal pembagian." Ungkap Danu.

"Iya? Halus banget cara mainnya." Kayika takjub. "Uhuk, enggak kayak si itu, sekalinya main keciduk mulu." Sindir Ode.

"Walau kapasitas otak gue biasa aja, gue tetep aneh sama anak lain yang lebih bego dari gue malah dapet kelas atas njir." suara itu datang dari depan, Gerald ikut menguping ternyata.

"Nah iya, gue juga sama. Mana kalo gue lewat dibicarain, ya gue ngerasa terkenal tapi beda feel" sahut Lanang kemudian.

"Situ pada lupa kita bertiga masuk lewat jalur bp?" sahut Wijak.

"Maksudnya?"

Wijak mengangkat bahu, "Kita pernah bermasalah karena bolos. Gue rasa hampir semua di kelas ini pernah bermasalah." jelas Wijak.

Kayika agak tidak setuju dengan penuturan Wijak, "Masalahnya-"

Bruk! Brak!

"Itu kok ngamok?" Niken berdecak lalu menendang mejanya lagi hingga terjatuh. "Santuy atuh Niboy, kemasukan setan mana sih?" tanya Ode. Niboy itu nama yang diberikan Ode, diambil dari kata Niken Tomboy.

"Anjing banget tau nggak. Masa iya gue nggak boleh ikut ekskul lagi karena gue kelas dedemit" kesal Niken bersidekap.

"Sesmit woi, udah tau panggilan Sesmit jelek makin lo jelekin jadi dedemit" kata Lanang.

"Bodo amat!"

Mendengar pengakuan Niken barusan membuat Kayika semakin penasaran dengan semua hal dibalik Skylevel. Semua sangat awam juga.... Meresahkan.

***

Sungguh kaki Kayika kebas rasanya. Berlari dari kelasnya kemudian ke kantin yang terletak di gedung utama lalu pergi ke lapangan basket indoor di lantai satu. Tangannya menyodorkan air minum yang dibeli tadi pada laki-laki di depannya. Mereka sama-sama berkeringat namun dalam kasus yang berbeda.

"Ngapain lo liatin, ambil!" titah Kayika ketika Wanji tak kunjung menerima botol air itu.

"Gue keringetan gini lo kasih air dingin?"

Kayika menggeram, "Lebay banget sih? Lagian lo sendiri bilangnya beliin air doang."

"Gak mau tau, ganti!"

Kayika menipiskan bibir, "Lo kira gue terbang dari kantin kesini? Ogah, beli sendiri aja sana."

"Mana ada anjing nyuruh majikannya? Cepetan pergi, gue haus."

Kayika menggeram tertahan, mau tak mau ia membalik badan dan menjalankannya. Tetapi langkahnya tertahan saat suara orang kembali memanggilnya. "Eh gue nitip dong."

Kayika tersenyum membalas Sergio, "Kaki lo enggak buntung, silahkan beli sendiri." Kemudian Kayika kembali melanjutkan langkah dengan hentakan besar.

Sergio langsung menjadi bualan teman-temannya. Sementara disisi lain, mulut Kayika tak henti-hentinya berkomat-kamit, bahkan orang-orang yang dilewatinya sampai terheran-heran.

Setelah membeli minum yang sesuai dengan permintaan Wanji, Kayika segera kembali. Maniknya menangkap beberapa orang baru saja keluar dari ruangan ekskulnya, setelah diingat-ingat ia tak pernah berkunjung kesana setelah kejadian tempo hari.

"Kak Nero!" lelaki itu menoleh kemudian tersenyum.

"Habis ngapain kak? Kok rame-rame?" tanya Kayika sempat mengintip kedalam ruangan.

"Kumpul biasa Kay," Jawab Nero kaku. Kayika memiringkan kepalanya, "Iya? Tumben-tumbenan berbanyak gitu."

Kayika semakin overthinking karena tingkah canggung Nero dan ucapan dari Ira yang menghampiri mereka.

"Ner, ini absen sama hasil rapat bersama tadi."

Kayika beralih menatap Nero yang bahkan tak berani melihatnya, "Rapat? Kay kok gatau?"

"Lo kelas buangan kok nggak nyadar diri sih? Kelas lo udah nggak boleh ikut ekskul. Kepsek udah ngumumin waktu itu, kalian harus fokus belajar." Ujar Ira sinis.

"Ra.." peringat Nero agar jangan kelewatan. "Sorry Kay, Ira bener. Kepsek ngeluarin ketentuan baru kalau anak tingkat tujuh engga boleh ikut ekskul apapun lagi. Tapi lo boleh kok sesekali mampir kesini."

"Hell, lo yakin Ner? Jangan sampe ekskul seni dicibirin anak-anak cuman gara-gara dia."

"Your congor is the bacot. You know bacot? Anaknya babi ma bekicot noh." Maki Kayika tak tahan lagi. Ia pergi darisana dengan suasana hati tak baik.

Gak peduli, gue harus dapetin tuh kertas. Nih sekolah makin ga bener.

***

Babi+bekicot = bacot
Syaa+koala = jodohnya junkyu😙

BISA LAH YA? BISA DONG🤣🤣

Apasi skip—JAGA KESEHATAN SEMUA!!!

Paaiiiii🧚‍♀️❤️

SKYHIGH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang