VINGT TROIS

72 10 1
                                    

Jaehyun dan Wonwoo sedang berada di ruang tamu rumah Sana. Mereka sedang menunggu Sana membersihkan diri.

"Mereka beneran gila ya?" Tanya Wonwoo yang tak habis fikir karena ulah komplotan Taehyung yang sudah diluar akal sehat.

"Gangguan jiwa kayaknya" jawab Jaehyun sekenanya.

Ia sedang menempelkan plester pereda nyeri pada pergelangan tangannya yang terkilir.

"Gw ga kebayang kalo lo berdua mati tadi. Like Romeo and Juliet. How sweet~~" ucap Jaehyun setelah selesai menempelkan plester tersebut.

"Kayaknya enak deh kalo gw patahin aja tangan lo" desis Wonwoo.

"Eits! Santai dong gan! Gw kan becanda doang! Lagian kalo bukan karena tangan pembawa berkah ini, lo berdua dah mati tadi!" Ucap Jaehyun berbangga diri.

Wonwoo memutar kedua bola matanya "Ya ya ya... Terserah lo aja deh, capek mulut gw nanggepinnya"

Kemudian Sana datang membawa nampan berisi tiga gelas teh hijau.

"Wahhh.... Makasih banyak~~ tau aja gw aus" ucap Jaehyun yang langsung menyambar cangkir tersebut dari nampan.

"Kak Yuta balik dari Jepang ya?" Tanya Wonwoo yang menyadari bahwa teh hijau adalah minuman khas yang selalu dibawa oleh kakaknya saat pulang ke Korea.

"Engga, Kak Yuta cuma ngirim paket doang" jawab Sana apa adanya.

Jaehyun memicingkan matanya

"Lo berdua tuh cocok sebenernya! Balikan aja si!" Ucap Jaehyun yang mengompori sekaligus mengetes seberapa setianya Wonwoo.

"Udah gila ya?" Ucap Wonwoo sambil memelototi Jaehyun.

"Kan sekarang udah banyak yang poligami! Kalo bisa dua kenapa engga? Tinggal minta persetujuan kedua istri" ucap Jaehyun enteng.

Wonwoo hampir saja melemparkan toples kaca ke kepala Jaehyun kalau ia tidak segera menyadari bahwa itu adalah milik Sana.

"Kalo gw ga bakal nolak–"

"HAH?! A-APAAN?!" Jaehyun menyemburkan minuman yang belum sepenuhnya ia telan.

Wonwoo sampai mati rasa mendengar ucapan Sana tadi. Ia segera menggelengkan kepalanya untuk mengusir segala bisikan setan.

"Gw masih mau pacaran sama Wonu, mau banget malahan... Tapi gw juga harus sadar diri, Wonu udah punya Rosé. Gw udah pernah diselingkuhin, dan itu ga enak, makanya gw ga mau orang lain ngerasain apa yang gw rasain" ucap Sana tanpa menatap Wonwoo.

Bagus. Siapa lagi laki-laki brengsek itu kalau bukan Wonwoo?

"Nice!!!! Emang si brengsek itu harus dikasih pelajaran keknya! Bisa bisanya poligami berkali-kali, hih! Gw mah malu dah" sindir Jaehyun layaknya ibu-ibu komplek yang doyan gibah.

Wonwoo mengelus dadanya sendiri, ujian hidupnya benar-benar berat. Karena yang menjadi ujiannya adalah Jung Jaehyun. Si tampan tapi ember.

"Ganti topik ah! Kalian harus cepetan pergi dari sini. Dan kalo bisa, jangan pernah nyapa gw lagi kecuali gw yang nyapa duluan. Oke?" Ucap Sana.

"Hah? Wae kabjagi?" Tanya Jaehyun.

Sana menghela nafasnya perlahan.

"Ada tiga hal yang harus kalian lakuin sebelum terlambat... Yang pertama, kalian harus ganti handphone kalian, dan ancurin itu semua! Termasuk handphone Rosé sama Minjoo! Karena handphone kalian disadap" ucap Sana

"What the– syalan! Dia tau dong foto foto gue? Hih! Dasar bajingan!" Ucap Jaehyun

"Pasti galeri lo isinya foto yang engga engga kan! Ngaku lo!" Desak Wonwoo.

Éternal [Fin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang