>>Bonchap 2.0<<

93 12 0
                                    

"Bang, hotelnya dah siap ni"

"Cincinnya udah nih kak"

"Bunga-bunga dari toko gw mah udah paling mantep, kak!"

"Kata nyokap gw, dia bisa bantu kathering"

Semua orang ikut membantu acara lamaran Wonwoo. Bahkan ia hampir tidak melakukan apapun, semua orang sungguh berperan besar dalam kesuksesan acara ini.

"Tapi Rosé kapan balik ke Korea? Bukannya biasanya dia pulang setahun sekali?" Ucap Mingyu yang menyempatkan datang ditengah kesibukannya sebagai aktor.

"Katanya sih dia ada pemotretan di Korea, but yeah... Gw juga belom ngomong apa apa soal acara ini" ucap Wonwoo yang tidak bisa menyembunyikan rasa gugupnya.

Mingyu mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Oiya, Gyu... Chaeyeon pernah cemburu ga sih sama lo? Apalagi lo udah jadi aktor sekarang" Ucap Wonwoo penasaran.

"Cemburu mah ada lah, bang! Tapi gw selalu ngasih pengertian ke dia sih, jadi biar dia ga mikir macem-macem, terus kalo ada adegan romantis juga gw pasti izin" ucap Mingyu

Wonwoo menghela nafasnya, Rosé tidak pernah izin apapun.

"Lagian fans fans gw juga tau kok gw punya pacar. Dan mereka juga ngerti" ucap Mingyu lagi.

Oke, satu lagi, fans Rosé tidak mungkin tau dia memiliki pacar.

"Beruntung banget lo" Ucap Wonwoo.

"Beruntung gimana?"

"Semua yang lo alamin itu, bertolak belakang banget sama apa yang gw alamin" ucap Wonwoo dengan nada sendu.

Dua tepukan mendarat di bahu Wonwoo. Membuat seperbagian rasa kecewa Wonwoo menguap ke angkasa.

"Thank you, bro" ucap Wonwoo sambil tersenyum.

"Udah udah, sekarang mendingan lanjutin nata ruangan" ucap Mingyu.

Wonwoo mengangguk, kemudian ia kembali melanjutkan aktivitasnya  menata ruangan.

—o0o—

Wonwoo sudah membuat janji dengan Rosé, bahwa ia akan menjemput Rosé di lokasi pemotretan nya.

Ia bersandar di mobilnya, dan memperhatikan Rosé yang entah sedang apa bersama para kru nya.

Sudah hampir satu jam Wonwoo menunggu Rosé disana. Entah Rosé tidak menyadarinya atau bagaimana, tetapi ia sama sekali tidak menghampiri Wonwoo sejak tadi. Setelah melihat Rosé yang sepertinya sudah selesai, Wonwoo berdiri tegak dan menunggu Rosé dengan senyuman.

Namun, bukan pelukan yang ia dapatkan, tetapi fakta bahwa Rosé sedang berpelukan dengan Johnny, oh, jangan lupa bahwa dua pipi mereka bertemu sekarang.

Sakit.

Itu yang dirasakan Wonwoo.

Wonwoo mengalihkan pandangannya, terlalu sakit untuk penglihatannya. Ia tidak mau mengambil resiko dengan terus memperhatikan adegan tak masuk akal itu.

"Hei" panggil Rosé.

Wonwoo menoleh dengan wajah datar, lalu ia tersenyum tipis "Hai... Udah selesai?"

Bersikap biasa saja sepertinya sudah menjadi kelebihan Wonwoo.

"Udah. Kamu udah lama disini?" Tanya Rosé sambil memperhatikan wajahnya di kaca mobil Wonwoo.

Éternal [Fin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang