>>Bonchap 3.0<<

151 11 3
                                    

"S-Sana??"

Wonwoo tersentak begitu mengetahui ada yang berbeda dengan sorot mata gadis itu.

"G-ga mungkin! Kamu ga mungkin dia kan? Dia harusnya udah–"

"Aku seneng kamu masih bisa ngenalin aku" Sela Sana yang sudah meminjam tubuh Sakura.

Wonwoo membelalakkan matanya. Itu benar-benar suara Sana!! Tidak, ia tidak takut, ia hanya terlalu terkejut.

"B-but... How come??" Tanya Wonwoo heran.

Sakura tersenyum. Namun senyuman Sana lah yang Wonwoo lihat.

"Aku stuck disini, dan ga bisa pergi kesana, karena niatku belum terwujud. I want you to be happy. Ga kayak sekarang. Nangis di venue sendirian. How pathetic." Ucap Sana sambil memegang bahu Wonwoo.

Wonwoo menunduk. Ia tidak berani menatap mata Sakura, terlalu indah sampai ia tak sanggup menatapnya.

"Maaf... Gara-gara aku, kamu jadi ga bisa tenang" ucap Wonwoo penuh penyesalan.

Sana memicingkan matanya. "Bukan itu yang mau aku denger setelah susah payah dateng kesini sampe minjem tubuh sepupuku. Aku mau kamu sabar untuk yang kesekian kalinya. Kalian berdua itu harusnya saling jaga, bukan malah saling nyakitin kayak gini"

Wonwoo terkekeh "Aku udah terlalu banyak sabar, San... Tapi coba kamu liat? Dia ga sadar itu semua" ucapnya dengan kekesalan yang tersalurkan disana.

Mata Sana berubah "Terus? Harus gimana sekarang? Kamu harus bahagia biar aku bisa tenang, Woo"

"Marry you?" Jawab Wonwoo asal.

"Great idea. Then, you and I take a honeymoon in heaven. Kedengerannya seru." Ucap Sana tidak sarkas.

Wonwoo mengatupkan mulutnya "Maaf, cuma bercanda... Aku masih mau hidup"

Sana menepuk dahinya (yang secara teknis bukan dahinya).

"Kalau tiba-tiba dia masuk lewat pintu itu, kamu mau janji satu hal?" Ucap Sana yang sekarang duduk di sebelah Wonwoo.

"Karena kedengerannya ga mungkin, kenapa engga?" Ucap Wonwoo.

"Oke. Kalo dia masuk lewat pintu itu, kamu ga boleh ngelepasin dia sampai kapanpun dan kalian harus bahagia sampe tua. Deal?" Ucap Sana sambil menyodorkan tangannya.

"Deal" Jawab Wonwoo tanpa pikir panjang. Karena ia fikir, Rosé tidak mungkin kembali padanya.

Lalu sedetik kemudian, tubuh Sakura ambruk dan tak sadarkan diri.

—o0o—

Minjoo dan Jaehyun terlihat gelisah, terlebih Rosé terus-terusan mengurung diri di kamar, dan sialnya, baik handphone Wonwoo ataupun handphone Rosé tidak ada yang bisa dihubungi.

"Kak... Kayaknya yang aku takutin kejadian deh" ucap Minjoo.

Jaehyun membasahi bibir bawahnya. Ia juga takut itu terjadi. Apa benar mereka berpisah??

"Coba ya aku cek lagi ke atas" ucap Minjoo.

"Biar aku aja" ucap Jaehyun sebelum mendahului Minjoo berjalan ke kamar Rosé.

Tok tok tok

"Rosseane. Udah lama lo di dalem. Keluar bentar kenapa si?" Ucap Jaehyun

Tidak ada jawaban, Ah, Jaehyun juga tidak terkejut.

Éternal [Fin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang