QUATORZE

78 12 1
                                    

Sepulang sekolah, Taehyung kembali ke rumah sakit. Setidaknya ia harus menunjukan muka di depan Minjoo. Walau sebenarnya dia harus buru-buru pulang untuk rapat penting yang akan ia adakan bersama teman temannya.

"Hai" Sapa Taehyung saat memasuki kamar Minjoo.

Ternyata ada seorang suster yang tengah mengganti perban Minjoo. Suster itu tersenyum ramah, begitu pula Taehyung.

"Tadi kata Rosé, dia ada barang yang harus diambil dulu di rumah, jadi sementara aku yang bakal temenin kamu disini" ucap Taehyung sambil duduk di kursi yang disediakan disana.

Minjoo mengangguk kemudian tersenyum "Makasih ya kak"

Tangan Taehyung bergerak untuk mengusap kepala Minjoo secara hati-hati "my pleasure honey"

Perban Minjoo sudah diganti oleh sang suster, lalu ia pamit keluar dan meninggalkan Taehyung dan Minjoo berdua.

"Masih sakit ya? Maaf ya gara-gara aku–"

"Ini sama sekali bukan salah kakak, kok... Kecelakaan kan bisa terjadi kapan aja. Mungkin aja aku lagi sial" sela Minjoo.

Taehyung memasang wajah bersalahnya "Tapi tetep aja, sebagai OSIS aku ga bisa mastiin semua aman"

Minjoo bergerak untuk memegang tangan Taehyung. Kemudian ia menggeleng pelan "Kakak ga usah merasa bersalah, ini bukan salah kakak"

"Hmm... Oh iya, Nayeon juga minta maaf sama kamu. Tapi dia takut kesini, soalnya waktu itu dia dibentak sama Jaehyun" ujar Taehyung sambil menggenggam tangan Minjoo.

Raut wajah Minjoo berubah. Ia cukup terkejut atas apa yang ia dengar dari 'kekasihnya' itu.

"Kak Jaehyun ngebentak Kak Nay?" Tanya Minjoo.

Taehyung mengangguk "Jujur, sebagai temen, aku sakit hati banget Nayeon dibentak sampe nangis kayak gitu... Cuma karena aku tau Jaehyun emang tempramental, aku jadi maklumin"

Minjoo terdiam. Ia berfikir, jika benar apa yang dikatakan oleh Taehyung. Itu berarti Jaehyun lah yang bersalah, karena menurutnya Nayeon sama sekali tidak bersalah.

"Kenapa kak Jae kayak gitu?? Ini kan bukan salah Kak Nay..." Gumam Minjoo.

Taehyung tersenyum "Bukannya wajar kalo cowok ngebelain cewek yang dia suka?"

Minjoo tidak mengerti. Mungkin karena terbentur cukup keras, otaknya jadi sulit berpikir.

"Maksudnya?"

"Ya misalnya aku belain kamu karena aku sayang sama kamu. Begitu juga sama Jaehyun. Jangan bilang kamu ga sadar kalo dia suka sama kamu?" Ucap Taehyung yang membuat kepala Minjoo pening.

"Kak Jae ga mungkin suka sama aku. Dia itu udah temenan sama aku dari kecil. Mustahil banget dia suka sama aku. Lagian, dia juga pernah pacaran sama Kak Rosé" jelas Minjoo panjang lebar.

Taehyung terkekeh kecil. Kemudian ia mengusap punggung tangan Minjoo.

"Mau janji satu hal?"

"Apa?"

"Kalau misalnya Jaehyun juga suka sama kamu, kamu bakal tetep sama aku. Janji ya?"

"Iya aku janji" Entah mengapa seketika itu pula, hati Minjoo seperti diselimuti rasa bersalah. Ia tidak tau kenapa, tetapi perasaannya menjadi tidak enak.

Sebenarnya mudah saja jawabannya, dia sedang menyerahkan dirinya pada iblis berwajah malaikat.

"Hai... Maaf ya aku kelamaan" ucap Rosé dari ambang pintu

Kemudian dibelakangnya disusul Wonwoo dengan wajah datarnya seperti biasa. Pandangannya bertemu dengan Taehyung. Taehyung mencoba bersikap biasa saja. Ya, dia memang ada bakat aktor.

Éternal [Fin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang