Jaehyun perlahan membuka kelopak matanya. Ia sudah tau dia ada dimana sekarang. Wangi dan semua peralatan ini sangat cukup menjelaskan dimana ia berada.
Hanya saja ada sesuatu yang lain. Sebuah tangan yang menggenggam tangannya kuat.
Ia menoleh perlahan, mendapati gadis berambut blonde yang sudah ia duga akan berada disana.
"Heh... Bangun..." Ucap Jaehyun susah payah. Terlebih karena alat bantu pernapasan yang menangkup mulutnya.
Chaeyeon yang berada tak jauh dari tempat Rosé segera menyadari bahwa Jaehyun telah sadar.
"Lo udah sadar?!" Ucapnya kaget.
Ucapan Chaeyeon membuat Rosé tersentak kaget. Bagai terkena sihir, ia langsung tersadar. Ia bahkan langsung mengecek keadaan Jaehyun.
"OH MY- What do you feel? Jae! Answer me!" Desak Rosé.
Chaeyeon sudah menghilang untuk memanggil dokter.
"Never better" jawab Jaehyun sambil tersenyum kecil.
Rosé menghela nafas penuh syukur.
Kemudian Jaehyun melepas alat bantu pernapasan nya.
"Jae, mau ngapain sih???" Tanya Rosé sambil berusaha memasangkan kembali alat tersebut.
"Gw udah gapapa, pake alat kayak gitu cuma bikin gw keliatan lemah. I'm well! Trust me" ucap Jaehyun.
Matanya memancarkan cahaya yang berusaha meyakinkan Rosé. Namun Rosé tetaplah Rosé. Keras kepala dan sulit diatur. Jadi mau tidak mau Jaehyun harus kembali tidur dan memasang alat yang membuatnya jengkel itu.
"Kenapa sih lo khawatir banget?" Tanya Jaehyun.
"Ga usah banyak tanya, diem bentar bisa ga sih?" Ucap Rosé penuh penekanan.
Jaehyun mendapati sesuatu yang lain. Tapi... Tidak mungkin kan kalau Rosé masih...
"What? Ngapain liatnya kayak gitu?!" Tanya Rosé sinis.
Jaehyun tersenyum, namun kemudian senyumnya memudar tatkala ia mengingat sesuatu "How about Minjoo... Dia baik-baik aja kan?"
Rosé mengerdikkan bahunya "Jangan tanya gw... Gw ga tau- Tapi yang jelas, Wonwoo, Jungkook sama Gyu lagi nyelametin Minjoo"
Jaehyun tersentak kaget.
Namun baru saja ia ingin mengutarakan pendapatnya, sekumpulan dokter datang dan mengisolasi ruangan.
"Oh God... I hate this" gumam Jaehyun begitu para dokter mulai melakukan pemeriksaan ulang.
Setelah beberapa lama kemudian, kondisi Jaehyun sudah dikatakan stabil. Meskipun begitu, ia harus tetap berada di rumah sakit sampai kondisinya benar-benar pulih.
Namun Jaehyun tak kenal diam. Ia langsung mengajukan permohonan untuk meninggalkan rumah sakit terlebih dahulu.
Karena itu permintaan pasien, para dokter pun mengizinkan. Namun mereka tidak bertanggungjawab jika terjadi sesuatu pada pasien.
Jaehyun melangkah keluar tepat setelah selang infus yang menancap di tangannya terbuka. Namun begitu ia keluar, ia benar-benar hampir terjungkal karena melihat sebegitu ramainya orang yang ada disana.
Ah, tidak seramai itu sebenarnya. Namun cukup ramai jika dibandingkan dengan ekspektasi nya.
Disana berdiri Rosé, Chaeyeon, Lisa, Somi, Felix, Guanlin, dan Nancy. Dan jangan lupakan seseorang.
"Bisa berdiri juga lo" ucap Krystal dengan handphone di tangannya.
Ok. Jaehyun tidak menyangka Krystal bisa sampai disini. Padahal seingatnya semalam Krystal masih berada di Paris.

KAMU SEDANG MEMBACA
Éternal [Fin]
Fanfiction"Kalau menurutmu memiliki wajah cantik adalah kebahagiaan yang abadi, kamu salah besar!." Namaku Minjoo Park, lahir dari keluarga yang memiliki gen yang bagus. Sebenarnya bukan hanya keluargaku, tetapi semua orang yang ada disekitarku memiliki ketam...