Ciuman -4

262 35 6
                                    

Minji menghela napas untuk ke sekian kalinya. Baiklah, memang tidak menyenangkan belajar dalam keadaan gaduh. San tengah dimarahi Papa. Sudah bukan hal baru, memang dasar San selalu membuat masalah. Lagian mereka membolos buat apa, sih? Sampai tidak pulang semalaman pula.

Bukannya Minji tidak ingin membantu sekarang, seperti waktu-waktu sebelumnya. Hanya saja kali ini Minji ingin membiarkan San merenungi kesalahannya. San tidak akan selamanya berlindung di bawah kebohongan Minji atau pun pembelaannya. San sudah harus bersikap dewasa.

Minji sudah berulang kali bicara pada San, mulailah bersikap baik. Umur mereka sudah tujuh belas tahun, artinya mereka sudah dewasa dalam angka. Perilaku pun harus menyusul demikian. Tapi San dan sikap masa bodohnya, masih saja melakukan apa pun yang membuatnya senang tanpa memikirkan konsekuensi. Akhirnya yang terjadi? Sudah bisa ditebak.

Minji menoleh sejenak begitu pintu kamarnya terbuka. San masuk dengan muka ditekuk, seperti dugaannya. Suara gedebuk yang rendah membuat Minji tahu bahwa San menjatuhkan tubuh di atas ranjang Minji yang empuk.

Minji menutup buku-bukunya. Mematikan lampu belajar dan duduk di sisi tubuh San yang telentang, di atas ranjang.

"Udahan makanya, San. Jangan bikin masalah lagi." Minji berbicara pelan.

"Jangan sekarang ceramahnya, Ji. Kuping gue masih berdengung ini sama ocehan Papa." San menelungkupkan badan, meraih boneka beruang berwarna pink milik Minji. Kemudian memeluk boneka itu seperti anak kecil.

San... San... Terkadang dia lucu seperti bayik. Tapi terkadang juga menyebalkan sampai rasanya Minji ingin menendang cowok itu ke segitiga bermuda.

***

Suara pantulan basket menggema di tengah lapang pagi ini. Dua pemuda yang memiliki tinggi sama-sama boros tinggal di lapang, sambil berhadapan memperebutkan bola.

"Soyoon masih nungguin lo, tuh!" Lucas, salah satu di antara mereka memulai pembicaraan. Mengedikkan dagu ke arah seorang cewek yang berdiri di pinggir lapangan bersama beberapa cewek lainnya yang menonton di beberapa sudut.

Yunho, pemain lainnya menghela napas tanpa berniat mengalihkan perhatian pada cewek yang Lucas maksud. "Bodo amat. Apa urusan gue?" balasnya tak minat.

Lucas men-dribble bola dan memasukkannya ke ring. "Sumpah, lo mau campakkin dia gitu aja?" tanya Lucas setelah ia mengambil bolanya kembali.

"Emang kapan gue jadian sama dia? Gue gak ngerasa anjir."

"Goblok. Tobat lu sebelum kena karma!" Lucas megover bola ke arahnya.

"Bacot. Padahal di sini yang ceweknya di mana-mana itu lo, Pak Kapten! Goblok manggil goblok." Yunho tertawa singkat, hendak menembak bola ke dalam ring tetapi urung. Netranya menangkap sebuah objek yang menarik di koridor sana.

Yunho mundur. Menatapnya lekat, memfokuskan diri sebelum ia melempar bola basketnya. Dan...

"WOY, MAIN BASKET YANG BENER, DONG!"

Yunho tersenyum miring. Kemudian berlari kecil ke sumber suara. Memunguti buku-buku di lantai, yang terjatuh karena ulahnya barusan. Tapi Yunho tidak lantas memberikan buku tersebut ke si pemilik. Ia malah menenteng buku tersebut, menatap cewek di depannya dengan senyuman manis.

"Ngapain lo? Siniin buku gue!" kata perempuan berkacamata baca itu judes.

Yunho menggeleng. "Nggak," ucapnya dengan gaya menyebalkan.

"Sumpah, ya, ini masih pagi. Lo punya masalah hidup apa, sih? Sini!" Cewek itu berusaha merebut, tetapi Yunho mengangkat tinggi-tinggi buku tersebut. Jelas saja cewek itu kesusahan. Tinggi badannya hanya 158 cm, dan Yunho? Gila saja, 184 cm! Perbedaan tinggi yang tidak berperi-ke-Minji-an. /Apasih\

"Ayo, ambil kalau bisa!" Yunho tertawa renyah menyaksikan bagaimana cewek yang ia tahu bernama Choi Minji itu meloncat-loncat berusaha menggapai tangannya.

Melihat Soyoon yang berada di ujung sana mendekat ke arah mereka, Yunho menghentikan aksinya. Ia menyembunyikan buku-buku Minji di belakang tubuhnya.

"Lo gak bakal bisa dapetin buku ini dengan tinggi lo yang kayak anak Sekolah Dasar itu." Yunho berbicara datar, memancing reaksi marah Minji semakin menjadi. "Gini aja, lo merem. Capek juga gue ngangkat buku-buku tebel ini, haha."

"Gak. Lo pasti ngerjain gue."

"Beneran. Selagi lo merem, gue bakal balikin buku lo. Kalau gue gak nepatin janji, lo boleh mukul gue. Gratis, sampai bonyok juga gak apa-apa. Deal?"

Minji terlihat menimang-nimang sebentar. Mungkin dia masih meragukan ucapan Yunho. Lagi pula dari wajahnya saja sudah bisa ditebak, Yunho tidak bisa dipercaya. Tapi sekali ini saja, Minji mengalah. Ia tidak bisa kehilangan buku-buku latihan untuk OSN bulan depan itu. Itu nyawanya sekarang.

"Oke. Kalau lo gak nepatin janji, lo bonyok!" Minji menunjuk Yunho dengan tatapan tajam.

"OKE. DEAL!" Yunho berteriak semangat.

Minji mulai memejamkan matanya perlahan. Yunho mendekat. Meraih tangan Minji, meletakkan buku-buku itu di atasnya. Kemudian, Minji terbelalak! Sesuatu yang lembut dan sedikit basah mengenai pipinya!

Yunho yang barusan mencium pipi Minji hanya bersikap santai. Mengusap poni gadis pendek itu kemudian menunggu seseorang di sana sampai di hadapan mereka. Dan...

"YUNHO! Kamu..."

"Oh, Soyoon. Ya ampun, maaf lo nyaksiin itu barusan? Gue kira gak ada orang." Yunho tersenyum sok polos. "Orang pacaran kadang emang suka lupa tempat sama waktu hehe."

Tanpa mempedulikan ekspresi Soyoon yang terlihat sangat terkejut sekaligus sedih, marah, dan kecewa, Yunho menggandeng tangan Minji begitu saja. Menepuk-nepuk pelan puncak kepala cewek yang masih bengong dengan segala emosi yang mulai merangkak naik seiring kesadarannya kembali tersebut.

Bugh! Tepat di koridor antara kelasnya dan Minji, Yunho tiba-tiba ambruk. Minji menendang lutut belakangnya. Sangat keras, sampai Yunho merasa tulangnya mungkin saja patah. Beberapa siswa yang melihat kejadian itu langsung ribut-ribut. Bahkan siswa yang ada di kelas sampai berhamburan menyaksikan apa yang terjadi.

"JANGAN PERNAH MUNCUL DI HADAPAN GUE LAGI KALAU MASIH PENGEN HIDUP DAN MAININ HATI CEWEK!" jerit Minji melengking. Antara emosi, frustrasi, dan menahan ambisi untuk membunuh Yunho detik ini juga.

***

Gila, aku mabok foto ini😭Yunho+Mingi bye kewarasan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gila, aku mabok foto ini😭
Yunho+Mingi bye kewarasan!

Thantophobia▪️ATEEZ YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang