Kecelakaan -16

177 22 6
                                    

Yunho itu punya banyak mantan. Bisa dibilang dia bahkan koleksi. Buat apa? Buat bereksperimen, dalihnya. Dia mempelajari satu per satu sifat cewek yang jadian dengan dia. Berharap menemukan sosok serupa dengan seseorang yang dia harapkan tapi susah untuk digapai. Namun ternyata, dia satu-satunya. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mirip dengannya.

Ralat, mungkin ada. Dia sedang di sisinya sekarang. Cantik, cerdas, disiplin, terlihat keras di luar tetapi lembut di dalam, satu lagi... tatapannya selalu membuat Yunho terpenjara di dalam sebuah dimensi asing; satu kelebihan yang dimiliki gadis ini yang tidak dimiliki gadis impiannya.

Yunho belum mencintainya. Tapi mengganggu gadis itu adalah sebuah hobi baru yang membuatnya senang. Ia tidak berpikir akan menarik gadis itu ke pelukannya meski mengenal dia sejak beberapa tahun lalu, tetapi lama kelamaan ada sesuatu yang mendorongnya untuk lebih dekat pada gadis itu. Insting. Dan semakin Yunho mendekat padanya, semakin Yunho menemukan kesamaan di antara gadis impiannya dengan gadis itu. Dan itu, membuatnya senang.

Jahat. Mungkin ia jahat karena melihat gadis itu sebagai orang lain. Tapi jika gadis itu akhirnya mampu membuatnya jatuh hati, bukankah alibinya yang terdahulu tidak akan berarti?

"YUNHO! Ihs, kamu apaan pegang-pegang cewek itu?"

Yunho menghela napas panjang ketika di hadapannya berdiri sesosok perempuan ramping dengan riasan wajah yang lumayan tebal--tidak sesuai dengan umurnya yang masih belia.

Dari sekian banyak perempuan dengan kriteria berbeda yang Yunho pacari, beberapa dari mereka menyebalkan dan memuakkan. Salah satunya ya gadis ini, Inha. Jujur dia memang cantik, dari keluarga kaya, bodinya oke, agresif (mana ada cowok yang mau nolak cewek model begini), tapi... posesif. Kalau diingat-ingat, ini sudah bulan kedua mereka putus. Tapi Inha masih saja belum menerima kenyataan. Cuma dia yang paling aneh. Yang lain ketika diputusin Yunho; maki-maki, nyumpahin Yunho yang jelek-jelek, sok tidak kenal ketika papasan lagi, atau yang paling normal ya bikin wajah Yunho memar karena tamparan maut. Lah, Inha? Diputusin masih aja nempel.

Perasaan Yunho tidak pernah main pelet Semar mesem untuk bikin Inha klepek-klepek padanya. Tapi nempelnya naudzubillah, ngeri. Sampai-sampai mantan pacarnya yang terakhir minta putus gara-gara dilabrak Inha. Iya, satu-satunya mantan pacar Yunho yang minta putus duluan ya mantannya terakhir. Gara-gara Inha. Benar-benar Yunho tak habis pikir.

"Urusin cewek lo. Nggak mau ikutan main drama gue!"

Kan, Minji jadinya nyelonong duluan masuk ke dalam. Meskipun dengan langkah terseret karena kakinya keseleo.

"Lo ngapain dah di sini?"

Yunho gedeg lama-lama diikutin Inha.

"Karena aku diundang, lha. Kamu ngapain sama cewek kelas sebelah tadi sambil pegang-pegang gitu?"

"Ngelihat lo jadi pengen balik ke rumah--gua," gerutu Yunho. Ia berjalan masuk, tak peduli dengan Inha yang mengejar langkah lebarnya di belakang. Biarin aja, emang bisa ngejar langkah Yunho sementara itu gaun blink-blink yang ketat sama heels 70cm membuat jalannya ribet?

"Aera cantik, happy birthday!" Yunho menyalami Aera yang berdiri dengan gaun cantik di sisi Wooyoung. Tadinya mau cipika-cipiki, tapi keburu ditabok pawang.

"Gue nggak bawa kado. Udah diwakilin Wooyoung."

"Yeu!" Aera ngenes. Wooyoung micing-micing jahat. Rasa-rasanya ada tatapan ingin membunuh lelaki jangkung itu.

Sementara Wooyoung dan Aera berdiri berdua menyambut tamu--udah kayak resepsi nikahan--manusia-manusia jahanam yang merupakan sahabatnya sudah berpencar. Yeosang nyari makanan. Iya, badan kecil tapi otak isinya cuma makanan.

Kayaknya, sih, Yeosang nggak pernah puber. Nggak pernah mikirin cewek soalnya, makan mulu. Pernah nih kita nobar tontonan yang ahem, pahamlah ya. Nah, Yeosang doang yang bilang jijik, terus malah memilih mendekam sendirian di pojok sambil pasang hedset, nyemil keripik, terus buka YouTube nonton kartun Ponnytail.

Begitulah kata saudara Choi San ketika diwawancarai perihal oknum Kang Yeosang.

Sementara itu, Mingi sebagai penyabet gelar buaya buntung sudah gencar melakukan aksi gaet sana gaet sini. Dua menit sekali dia ngobrol dengan cewek berbeda. Sementara Choi San sebagai penyabet gelar sad boy, tadi kelihatan menelin satu cewek yang lumayan cantik. Tapi beberapa detik lalu auto mundur alon-alon karena ternyata si puan sudah memiliki kekasih hati. Yang sabar, San:)

Sedang Yunho sendiri, sedang membuntuti seonggok Choi Minji yang dari tadi berjalan meninggalkan pekarangan tempat acara di gelar, memasuki rumah Aera. Entah mau ke mana. Ngikut saja Yunho.

Minji menghentikan langkah tiba-tiba. Membuat Yunho juga harus mengerem langkahnya mendadak. Lalu, gadis itu berbalik. Seketika Yunho merasa dejavu. So, sebelum hal yang tak diinginkan terjadi, buru-buru dia mengambil langkah mundur.

"Ngapain ngikutin gue?"

Hamdallah. Yunho selamat dari hantaman lengan kecil Minji yang menyimpan kekuatan gajah.

"Takut lo nyasar, elah. Kaki lo kan juga sakit tadi?"

"Nyebelin lo lama-lama. Gue lebih hafal rumah Aera daripada lo. Gimana gue bisa nyasar coba?"

"Jaga-jaga kalau gitu. Takut lo keseleo lagi."

"Serah."

Minji marah lagi. Tapi Yunho malah cengar-cengir, kemudian kembali mengekor langkah Minji.

"Gue mau ke toilet. Lo mau ngikut?" Minji berbalik sekali sentakan dan menatap Yunho sebal.

"Emang boleh?" Dan dengan polosnya Yunho malah bertanya demikian. Minta ditabok.

"Yunho bego!" pekik Minji kesal. Hendak menendang Yunho, tapi malah hampir jatuh gara-gara heels sialannya. Apalagi ubin lumayan licin.

Hampir sekali, sangat hampir Minji nyuksruk. Untung Yunho sigap meraih kedua lengan atas Minji. Alhasil hidung Minji terselamatkan dari nikmatnya dicium ubin sekali sentakan.

Asli sinetron banget.

Tapi kalau kamu berprasangka bahwa setelah adegan itu akan ada hal-hal manis atau jantung pemeran deg-deg serrr seperti di ftv, kalian salah besar. Nyatanya, Minji memang gagal nyungsep di atas teras, tapi dada Yunho juga keras banget sampai membuat kepala Minji puyeng.

"Sssh, YUNHO!" Minji hendak berontak keras untuk keluar dari pelukan Yunho. Karena kewalahan dengan kekuatan Minji, Yunho hilang keseimbangan dan... bug!

Mereka jatuh bersama--sampai benjol. Tanpa acara guling-guling alay sambil pelukan. Atau insiden jatuh saling timpa badan kemudian mulai jedag-jedug. Tidak. Mereka benar-benar jatuh berpencar. Jarak satu sama lain kurang lebih 50cm.

Lengan kanan Minji sepertinya memar mengingat dia jatuh amat keras dengan posisi sedikit miring. Kepalanya juga mungkin tidak bisa dikatakan baik-baik saja alias dia ternak burung puyuh yang berputar-putar mengelilingi kepalanya.

Sedangkan Yunho, kepalanya sama seperti Minji. Sakit, pening, pusing. Parahnya, muka ganteng dia ketiban heels Minji. Menyebabkan mata kanannya berdenyut nyeri. Iya, itu heels tidak berakhlak mendarat sempurna di mata kanan Yunho.

Besok, mungkin keduanya akan datang ke sekolah dengan keadaan mengenaskan.

***

Thantophobia▪️ATEEZ YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang