Mati Lampu -9

179 33 12
                                    

"San! Kenapa lampu mati?"

Teriakkan itu berasal dari kamar mandi, di mana Minji sedang mandi. Ketahuilah bahwa kombinasi berada di kamar mandi dengan lampu mati itu adalah sesuatu yang paling horror.

Bukankah tidak sedikit film horror yang merekam adegan menyeramkan di kamar mandi? Oh, ayolah. Minji jadi merinding.

"San! Bawain lampu senter. Sumpah gue gak bisa lihat handuk gue di mana! SAN!" Sekali lagi Minji berteriak.

Beberapa saat kemudian, suara langkah kaki terdengar mendekat. Lantas seseorang mengetuk pintu.

Minji membuka pintu kamar mandinya, mengambil benda yang dibawakan San. Rupanya bukan lampu senter, melainkan ponsel. Baiklah, tidak apa.

"Makasih." Minji berucap pelan. "Tapi, San. Tungguin gue di sini sampai selesai. Gue takut listriknya gak nyala-nyala."

"Hm."

Mendengar dehaman San, Minji tersenyum. Menutup pintu dan memasang senter di atas sebelum membilas badannya.

Selesai.

Minji membuka pintu. Masih gelap.

"San?" panggilnya. Namun tidak ada sahutan. Minji kira San benar-benar menunggunya, ternyata... aihs, dasar tidak bisa dipercaya!

Minji keluar dari kamar mandi, masih mengenakan jubah handuk. Ia parno membuka lemari dalam keadaan gelap gulita. Lagi-lagi pemikiran itu dikaitkan dengan adegan-adegan di dalam film horror.

Minji menuruni tangga, mencari orang rumah. Kebetulan sejak tadi Minji mendengar suara gaduh di lantai bawah. Mungkin orang tuanya.

Derit pintu terdengar tiba-tiba. Ternyata berasal dari pintu depan. Itu San, dengan sebuah kresek putih yang Minji taksir berisi makanan.

"San?" panggil Minji. "Dari mana?"

San mendekat, dan keduanya berdiri berhadapan sekarang. "Dari depan, beli makanan," balas San. "Lo mau mandi? Apa udah? Kebiasaan banget mandi malem-malem!"

"Udah. Kan pas lo ngasih penerangan, gue... tunggu!" Minji berpikir. "Lo abis beli makan di luar? Lah, yang ngasih hape ini tadi siapa? Bokap?"

"Hape apaan? Papa sama Mama, kan, lagi makan malam di rumah Wooyoung?" balas San. Keduanya belum sempat berpikir untuk membuka ponsel di tangan Minji.

"Eh?"

Minji tertegun. Tepat ketika ia baru saja hendak mengeluarkan suara, lampu tiba-tiba menyala. Dan sebuah sorakan terdengar di ruang sebelah. Ruang tv.

"San?"

"Apa?"

"LO NGUNDANG TEMEN-TEMEN LO KE SINI?" jerit Minji histeris.

San hanya mengangguk kecil, tak mengerti alasan Minji menjerit. Memangnya apa yang salah dengan mengundang teman-temannya ke rumah? Toh, itu sudah biasa. Minji juga tahu itu. Tapi begitu melihat Minji memegang erat handuknya, San akhirnya paham...

"Choi Minji, bego!" Minji memaki dirinya sendiri sambil berlari kecil meninggalkan San.

San diam. Tapi beberapa detik berikutnya, dia tertawa keras, menertawakan kepolosan Minji.

*

Yunho hendak mengambil minum di dapur ketika listrik tiba-tiba mati. Mereka memang sengaja datang ke rumah San setelah mendapat kabar bahwa basecamp mereka, yakni rumah Wooyoung, sedang ada acara. Kebetulan San bilang di rumahnya tidak ada siapa-siapa, jadi mereka memutuskan untuk berpindah tempat kumpul di rumah San.

Thantophobia▪️ATEEZ YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang