"Lo suka kan sama San?"
Aku menatap meja ku dengan tatapan kosong. Aku gak tahu harus jawab apa
Kak Yeosang nepuk bahu ku "Jawab Ra?" Kak Yeosang membuyarkan lamuanan ku
"Enggak kok" Aku berusaha buat gak gugup, biar kak Yeosang gak curiga
Maaf, aku membohongi perasaan ku kali ini
"But your eyes can't lie" Dia natap ku intens
Oke, aku nyerah
"Iya, gue suka sama San. Tapi gue sadar, gue cuman sahabatnya, gak lebih. Lagi pula San cuman anggep gue sahabatnya, walaupun itu dulu, gak lebih dari itu" Aku senyum sambil menatapnya
Yeosang pov
"Ya, kalau itu yang buat dia bahagia, kenapa gue harus larang?" Jawab Yera
'Bijaksana sekali dia. Bagaimana bisa San menyia-nyia kan cewek berhati malaikat seperti ini?' Batin ku
Coba saja kalau aku belum mempunyai pacar, sudah ku jadikan pacar si Yera ini
Untung aku masih ingat Livy
Livy itu pacar kuAku salut dengan Yera. Di saat-saat seperti ini ia masih sabar dan berusaha kuat
Bisa saja waktu itu Yera meninggalkan San yang nerd kala itu
Dulu kan Yera primadona sekolah. Namun dia masih bersikukuh buat mau berteman sama San
Bahkan dia rela kehilangan semuanya, teman-teman dan statusnya, demi San
Namun sekarang San malah seperti orang tidak tahu terima kasih. Dia menjauhi Yera. padahal dulu, Yera tidak berniat sedikit pun buat menginggalkannya
Aku jadi kesal sendiri dengan Choi San
Yeosang pov end
/ 4 hari kemudian /
Author Pov
San sedang berada di basecamp Ateez
"Lusa dateng ya, ke ultah gue" Ucap San sambil menonton TV
"Dimana?" Tanya Mingi
"Caffe Treasure, biasa"
"Wokeh"
Yeosang sedang bertanya-tanya 'Apakah Yera diundang?' Itu pertanyaan yang sedang muncul dikepalanya
/ 2 jam kemudian /
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing karena ini sudah larut malam
Namun, sebelum pulang Yeosang ingin bicara sebentar dengan San
Basecamp sudah sepi, anak-anak sudah balik semua tinggal menyisahkan Yeosang dan San berdua
"Mau ngomong apa?" Tanya San to the poin
"Yera lo undang gak?"
"Kemana?" San balik nanya
"Ya, ke acara ulang tahun lo lah"
San diam sejenak
"Gak tau" Jawab San setengah acuh
"Lo lupain Yera? Semenjak lo pacaran sama Lena? Lo lupa apa, satu tahun ini siapa yang udah mau nemenin lo? Yera, San! Cuman dia yang selalu ada buat lo. Sekarang lo malah lebih mentingin orang yang satu tahun ini udah ngebully lo!"
"Gue tanya Lena dulu. Dia ijin-in apa nggak"
Yeosang terkekeh mengejek mendengar jawaban San "Bucin boleh, asal jangan goblok! Yang punya acara lo, bukan pacar lo! Gue cuman mau ngingetin aja, penyesalan selalu ada di akhir. Pertimbangkan itu. Gue cabut duluan" Yeosang pergi meninggalkan San sendirian yang masih diam setelah mendengar perkataan Yeosang
• • •
"Len" Panggil San
"Iya?"
"Aku undang Yera boleh gak?" Tanya San hati-hati
"Kamu mau undang dia?" Lena sedikit meninggikan suaranya
"Y-ya aku sih mau. Tapi kamu ijin-in gak?"
"Kalau aku gak ijin-in gimana?" Lena menyilangkan kedua tangannya di depan dada
"Kenapa?"
"Entar kamu malah asik sama dia, aku dilupain ntar disana" Lena masang muka seolah-olah ngambek dengan San
"Gak bakal sayang. Boleh ya? Kali ini aja" San mengambil salah satu tangan Lena dan mengusap lembut tangan Lena
"Yaudah lah. Terserah kamu" Lena mengalihkan pandangannya ke sekeliling, enggan melihat San
San tersenyum "Jangan ngambek dong. Ayo kita belanja, apa yang kamu mau, aku beliin"
Lena langsung menatap San senang "beneran?"
San mengangguk
"Ayok!!" Lena langsung menarik tangan San
Semenjak berpacaran dengan Lena, San sering kali membelikan barang-barang mewah untuk Lena
Lena tidak meminta secara langsung, tapi lewat kode yang ia berikan kepada San. Seperti 'Bajunya cantik. Tasnya bagus. Sepatunya lucu' karena San sangat menyayangi Lena, San rela membelikan semua itu
Benar apa yang dikatakan Yeosang 'Boleh bucin, asal jangan goblok' Tapi San sudah terlanjur dibutakan oleh cintanya
San juga merasa semenjak ia dengan Lena, uang tabungannya jadi makin berkurang. Tapi San ikhlas-ikhlas saja jika itu untuk Lena
• • •
San sudah berada di depan pintu apertemen Yera. San ragu untuk mengetuk. Padahal biasanya San langsung menekan password dan langsung masuk. Tapi kali ini tidak, San malah memilih untuk mengetuk pintu
Akhirnya San mengetuk pintunya dan terbukalah pintu tersebut. Tentu Yera lah yang membuka
"San? Kenapa gak langsung masuk aja. Biasanya juga gitu"
San menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia merasa canggung dengan Yera, baru kali ini ia merasa canggung saat bersama Yera. Biasanya rasa nyaman yang muncul saat San berada didekat Yera
"San? Kok diem" Yera membuyarkan lamunan San
"Em...ini, a-aku pengen ngasih tau kamu. Besok dateng ya ke caffe treasure"
"Ngapain?" Tanya Yera bingung
"Acara ulang tahun ku"
"Ohh, oke. Pasti aku dateng" Yera tersenyum manis ke San
"Masuk dulu yuk? Gak enak ngobrol di luar" Tawar Yera
"Gak dulu deh. L-lena udah nungguin di bawah"
"O-oh, yaudah" Suaranya menjadi pelan dan raut wajah Yera yang tadinya berseri-seri, kini berubah menjadi murung
"Aku balik ya?"
"Iya" San langsung pergi dari apart Yera
Yera yang melihat San yang makin lama semakin menjauh hanya bisa tersenyum kecut
"Lena lagi..." Lirih Yera
jangan jadi sider please!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐝𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 ' 𝐬𝐚𝐧. ✔
RomanceChoi San, anak laki-laki yang cupu dan hidupnya tidak pernah tenang karena selalu diganggu oleh murid-murid di sekolahnya. Namun di balik itu semua, ada satu sosok sahabat yang selalu membantunya dan mendukungnya dari belakang. Tapi siapa sangka kal...