11

1.6K 241 54
                                    

San langsung menuju dapur dengan perut yang masih sakit, ia menyampari Yera yang terlihat sedang memasakan bubur untuknya

"Yera, udah gak usah dilanjutin masaknya" Ucap San memberhentikan kegiatan Yera

Yera lantas menghadap ke San "Loh kenapa?"

"Aku mau ke rumah Lena. Dia tadi lihat kamu ke rumah aku. Makanya sekarang aku mau nyusul dia buat ngejelasin semuanya"

"Tapi kamu belum makan San. Makan dulu ya, bentar lagi udah jadi ini buburnya"

San menggeleng cepat "Gak Yera! Mending sekarang kamu pulang"

'Segitu pentingnya Lena? Sampai makan aja kamu lewatin' Batin Yera

Yera tersenyum kecut "Yaudah. Tapi kamu makan ya entar. Aku pulang" San mengangguk sebagai jawaban. Yera segera mematikan kompor dan mengambil tasnya di kamar San dan pulang

Rasanya ia sia-sia sudah membuang waktunya ke rumah San. Dan sekarang San malah seolah-olah mengusirnya

Setelah Yera pergi. San langsung mengambil kunci motornya dan pergi ke rumah Lena

Iya, San masih dalam keadaan sakit
Ingat itu masih sakit!
Namun ia rela mati-matian hanya untuk menemui kekasihnya itu yang sedang cemburu buta kepadanya

*Rumah Lena

San memencet bel rumah Lena sedari tadi, namun tidak ada yang membukanya

Tapi San yakin jika Lena sudah pulang, karena sepatu Lena sudah ada di depan rumahnya

5 menit berlalu dengan bel yang terus-terusan San pencet, walaupun ia sambil menahan rasa sakitnya. Hingga akhirnya membuahkan hasil. Lena akhirnya keluar dan membuka gerbang dengan malas

"Ngapain kesini?!" Ketus Lena dengan mata tajamnya

"Aku mau ngomong sama kamu Len" Ucap San lembut sambil berusaha memegang tangan Lena

Lena menepis tangan San dengan kasar "Gak usah pegang-pegang ya! Gue gak mau dipegang sama tangan kotor lo itu" Nada tinggi Lena keluar, jika seperti ini, Lena seperti sedang membully San kala itu

"Tadi Yera ke rumah aku cuman nemenin aku doang. Karena katanya kamu lagi ke mall kan? Makanya aku hubungin Yera buat nememin aku"

Lena tersenyum sinis, enggan menatap mata San "Lo gak jago bohong! Bilang aja mau berduaan! Dasar tukang selingkuh!"

Seperti ada benda yang menusuk di hati San. Ia tidak menyangka jika Lena bisa memfitnahnya seperti itu. Apalagi dikatain tukang selingkuh sama pacar sendiri. Hati San sakit, sangat sakit. Padahal ia berkata jujur

"Aku gak bohong Len! Aku serius!"

Lena masih tidak mau menatap San

"Udah lah, males gue ngomong sama lo! Buang waktu!" Lena segera membalikan badannya

San melihat Lena yang pergi meninggalkannya lamgsung memutar otaknya "Chanel keluaran terbaru kamu gak mau?" Ucap San santai dari belakang

Seketika langkah Lena terhenti. Lena tersenyum miring. Ini yang ia mau dari tadi!

Sebenarnya ia sengaja marah kepada San, karena ia menginginkan tas Chanel keluaran terbaru. Ia tahu San akan membujuknya dengan barang-barang mahal agar ia tidak marah lagi kepada San

Padalah Lena tidak cemburu melihat Yera pergi ke rumah San. Ia tidak peduli itu. Malah ia senang karena itu bisa jadi bahan untuk marah kepada San

Jika memang cinta, Lena harusnya benar-benar cemburu jika ada cewek lain yang berusaha mendekati San, apalagi sampai masuk rumah pacarnya

Apakah itu yang dinamakan cinta?

"Mau gak?" Tanya San sekali lagi

Lena segera mengahadap ke San. Ia menggigit bibir bawahnya lalu mengangguk

San lega melihat Lena tidak marah lagi kepadanya, walaupun hari ini ia harus mengeluarkan uang yang banyak lagi

Jika Lena sudah belanja di toko tersebut. Lena tidak hanya membeli 1 barang, namun 2 sampai 3 barang

Lena dan San segera pergi ke toko asli Chanel. Dan ya, benar saja Lena membeli 2 barang sekaligus

• • •

/ 3 hari kemudian /

*Sekolah

Hari ini Lena ingin memenuhi janjinya yaitu membuat San membenci Yera

Saat istirahat Lena menjalankan aksinya itu

Ia membuat rambutnya berantakan seolah-olah ada yang habis megacak-ngacak rambutnya, bajunya ia sengaja sobek sedikit dibagian lengannya. Dan membuat 1 dompet Louis Vitton pemberian San rusak

Tentu ia akan menuduh jika Yera yang melakukan ini semua kepadanya, dengan alasan Yera tak suka jika Lena bersama San

Tak lupa Lena juga menaruh 1 gunting dan 1 pisau ke dalam tas Yera pada saat Yera pergi ke kantin

Pisau dan gunting itu ia akan jadikan barang bukti kepada San jika Yera lah yang sudah merusak dompet dan bajunya itu

Karena Lena rasa sudah cukup kacau keadaanya, ia segera mencari keberadaan San. Ternyata ia sedang kumpul demgan anak Ateez di meja panjang kantin. Lena segera menghampiri San

O iya, jangan tinggalkan air mata palsu Lena

"S-san..." Lena menmemegang pundak San yang membuat San menengok ke belakang

San sangat terkejut melihatan keadaan pacarnya yang kacau itu

"LENA?! KAMU KENAPA?!" San reflek teriak, hingga siswa/i yang berada di kamtin menengok ke arah mereka

"Y-yera...dia yang...buat aku kaya...begini" Lena memasang muka melasnya

San yang mendengar itupun spontan langsung mengepalkan tangannya

"Kamu diapain sama dia?"

"Dia rusakin dompet LV yang kamu kasih, dia iri sama aku San. Katanya... waktu kamu sama dia, kamu gak pernah beliin barang mewah kayak aku..."

"Bangsat!" Umpat San

Anak Ateez yang menyaksikan dan mendengar perkataan Lena itu pun langsung tambah tidak suka dengan Yera, kecuali Yeosang

Yeosang percaya itu bukan Yera yang melakukannya

'Yera gak mungkin ngelakuin itu. Dia gak mungkin iri sama Lena. Ia juga bukan cewek matre kayak Lena. Yera pasti gak pernah minta barang mewah dari San, dan gak akan pernah mau semua barang-barang itu' Batin Yeosang yakin

 Yera pasti gak pernah minta barang mewah dari San, dan gak akan pernah mau semua barang-barang itu' Batin Yeosang yakin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan jadi sider please!

𝐝𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 ' 𝐬𝐚𝐧. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang