18

2.3K 232 62
                                    

kenapa kau kembali disaat aku sudah berusaha untuk menutup hati? kau muncul seolah-olah memberi harapan lagi untukku.

"Yera" San melangkah cepat menuju Yera

Begitupun Yera, ia berusaha menaiki anak tangga kembali

Berusaha menghindar dari San. Dia tidak ingin, 4 bulannya untuk melupakan San terbuang sia-sia. Ia sudah berhasil 70%

"Yera tunggu!" San berhasil menahan tangan Yera saat perempuan itu sudah menaiki anak tangga yang ke-7

"M-maaf, aku banyak tugas" Bohong Yera

"Aku mau ngomong bentar" Ucap San

Yera menggeleng lalu melepas paksa tangannya dari cengkraman San

Yera dengan cepat menaiki tangga kembali menuju kamarnya

Yera mengunci pintu rapat-rapat. Tidak, ia tidak ingin menangis! Dia harus terlihat kuat!

Namun, hatinya tidak sekuat itu.

Yera tidak mau jatuh dilubang yang sama untuk kedua kalinya. Ia cukup trauma akan hal yang dulu terjadi dengannya dan juga San

Sementara itu, mama Yera yang mendengar ada keributan kecil pun langsung menyusul ke arah sumber suara

Tetapi, mama Yera hanya bisa menemukan San seorang diri yang sedang tertunduk disana

Beliau segera menghampiri San, lalu memegang pundak pemuda tersebut. San mendongak melihat siapa yang melakukan itu padanya

"Why?" Tanya mama Yera

San menutup mulutnya rapat-rapat dan menggeleng lemah, ia belum siap untuk cerita ke wanita tersebut

Mama Yera mengajak San untuk duduk kembali ke ruang tengah ditemani dengan secangkir teh hangat

"Yera kenapa?" Tanya mamanya Yera sekali lagi

"D-dia...gak mau ketemu San, tante" San memaksakan senyumannya, walaupun tipis

Dengan hati yang gelisah, San mencoba untuk menceritakan kesalahannya selama ini

Mama Yera terkejut dan sempat ingin marah. Bisa-bisanya anak gadisnya dikasarin, dibentak-bentak seperti itu. Mengingat, hati Yera memang lemah-lembut

Namun, apa salahnya jika San memiliki kesempatan kedua? Ia yakin, kali ini ia akan serius

"Nanti tante bujuk Yeranya" Ucap mama Yera, beliau iba melihat San

"Makasih tante" San mengulas senyumnya

San segera keluar dari rumah tersebut, dan berniat untuk menyewa tempat tinggal disekitaran rumah Yera, karena disekitar sana, banyak yang menyewakan tempat yang layak

Mungkin San akan mampir kembali besok, karena percuma jika sekarang ia paksa Yera untuk keluar dan bicara kepadanya, itu akan memperkeruh keadaan

Yera butuh menenangkan diri, pikir San

-20.13-

Yera side

Tok Tok Tok

"Masuk aja" Ucap Yera dari dalam kamar

Mama Yera segera membuka pintu kamar putri satu-satunya itu. Dan terlihat, ia sedang menatap kosong layar ponselnya

Mama Yera segera mendekap tubuh Yera. Ia sempat terkejut, mengapa tiba-tiba mama memeluknya?

"Maafin San ya?" Bisik mama Yera

𝐝𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 ' 𝐬𝐚𝐧. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang