bonchap ehe

1.9K 208 37
                                    

Masi adakah yg baca book ini?

•1

Yera terbangun dan melihat suaminya sedang tertidur disampingnya dengan wajah yang sangat damai.

Yera megusap lembut pipi San yang membuatnya terbangun.

"Eh, hai." Ucap San dengan suara seraknya sambil mengucek mata.

"Bangun, udah pagi." Ucap Yera lembut.

"Good morning babe, good morning too my little hero." San mengusap perut Yera yang sudah mulai membuncit.

Kandungan Yera memasuki bulan ke empat, dan jenis kelaminnya sudah terlihat, yaitu laki-laki.

San sangat senang mendengarnya, ia menginginkan anak laki-laki, dan Yera mengabulkannya.

"Aku mandi dulu ya." Ucap San dan diangguki oleh istrinya.

Selesai mandi, San masuk ke kamar kembali dan sudah siap dengan kemeja kerjanya.

"Kamu ke kantor?" Tanya Yera lirih.

Sebenarnya, Yera ingin bermanja bersama San hari ini. Ia juga tidak tau mengapa tiba-tiba ia menginginkan itu. Bukan dia yang mau, melainkan bayinya.

"Iya sayang, hari ini ada rapat."

"Jangan pergi." Ujar Yera.

San mengerutkan dahinya. Tumben-tumbenan istrinya bersikap seperti ini. Biasanya malah Yera yang selalu menyuruh San ke kantor disaat ia ingin bermalas-malasan di rumah.

"Kenapa? Hm?" San menyampari Yera dan duduk ditepi ranjang.

"Mau jalan-jalan." Ucap Yera pelan.

Percayalah, itu bukan keinginannya, tapi itu permintaan anaknya.

"Besok yaa, janji." Bujuk San.

Yera menautkan alisnya dan mencebikkan bibirnya sebal. Ah sangat menggemaskan dimata San.

"Yaudah sana pergi!" Ketus Yera.

San terkejolak kaget mendengar seruan ketus dari istrinya itu.

Entahlah, mengapa Yera bisa semarah ini. Ia ingin egois kali ini, tidak boleh?

"Jangan ngambek...besok kita jalan, kamu ngerti ya." San mengusap lembut kepala Yera.

"Bukan aku yang minta." Cicitnya lalu menghadap ke bagian perutnya.

Seakan mengerti, San langsung mensejajarkan kepalanya dengan perut Yera.

"Papa kerja dulu, besok kita keluar ya, mau ice cream, hm? Besok kita beli yang banyak." Ucap San diakhiri kecupan diperut sang istri.

"Boleh ya?" Izin San.

Yera mengangguk pelan. San tersenyum lega.

"Selesai rapat, aku langsung pulang." San mengecup lama kening Yera.

"Iya." Balasnya "jangan lupa sarapan!" Pesan Yera.

"Kamu juga, habis mandi langsung makan." Dan dibalas anggukan lucu dari Yera.

San tersenyum gemas "aku berangkat dulu."

"Hati-hati!" Ucap Yera sebelum San keluar kamar.

•2

"Kamu mau ikut ke kantor?" Tanya San sembari memakai dasinya.

"Enggak ah." Jawab Yera.

"Yaudah, aku pergi dulu " San mencium kening Yera sebelum pergi.

𝐝𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 ' 𝐬𝐚𝐧. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang