Part 41 - Lost Control

1.5K 81 21
                                    

Heeeyyy..
Aku dah baca ya komen kalian..

Ternyata kalian pada suka yang ada 'ena-ena'nya iiih..
Dasar anak muda jaman jigeum..
Sama banget sih kayak aku 🤣🤣🤣

Mana kemarin kepencet publish pula, padahal ceritanya belum kelar, niatnya cuma mau ngesave aja..
Hahahaha maaf..

Tapi terserah aku ya jadinya mau digimanain ceritanya, kalau mau protes silahkan, gapapa.. 😁

***

MATURE CONTENT ALERT !!! 🔞
Yang belum cukup umur harap sadar diri untuk nggak baca..

Kalau masih nekat baca, resiko tanggung sendiri !

Sesampainya di kamar, Yohan kemudian merebahkan tubuh Yena di kasur, lalu duduk di sampingnya sambil terus menatap matanya dengan lembut dan mengelus pipi Yena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di kamar, Yohan kemudian merebahkan tubuh Yena di kasur, lalu duduk di sampingnya sambil terus menatap matanya dengan lembut dan mengelus pipi Yena.

Jantung Yena berdebar tidak karuan, bersaing dengan apa yang dirasakan oleh Yohan.

Yohan lalu ikut merebahkan dirinya di samping Yena, meletakkan kepala Yena di lengannya, lalu memiringkan badan untuk memeluk Yena.

Yohan mengecup kening Yena lama. Yena sendiri membalas pelukan Yohan, dimana dia menjadi merasa sangat nyaman disana.

"Kamu jangan mancing aku ya.." bisik Yohan di telinga Yena. "Bobo gih, cepet sembuh, Sayang.." lanjutnya.

"Ehm.. Tapi.."

"Kenapa ?"

"Ehm.. Kancing piyama aku tadi belum kamu benerin, Yang.." kata Yena sengaja menggoda Yohan. "Yang ada nanti aku malah tambah masuk angin.."

Yohan meneguk ludahnya, wajahnya kembali memanas hingga merah.

Dengan gemetar Yohan memegang kancing piyama Yena dan malah semakin tergoda melihat payudara Yena, ditambah dengan puting Yena yang tidak sengaja tersenggol oleh jemari Yohan.

Moment of Youth (Produce 99L) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang