Part 49 - Trap

494 64 22
                                    

Di studio foto sepupu Jihoon.

"Halo kak.." sapa Jihoon yang baru datang.

"Eh udah dateng, Hoon.. Oya, sini gue kenalin sama model ceweknya.."

Mereka jalan masuk ke dalam.

"Jihan.. Ini kenalin sepupu gue, Jihoon.."

Jihan tersenyum dan menghampiri mereka.

"Hai, kak Jihoon.."

Jihoon sempat melongo. "Ah, iya.."

"Lhah, kalian udah pada saling kenal ?"

Jihoon dan Jihan mengangguk.

"Hahaha.. Awalnya gue kaget banget pas Jihan ngelamar jadi model disini.. Gila bisa mirip bener sama lo, Hoon.."

"Gue juga kaget kok kak.." jawab Jihan.

"Ya sama.."

"Ya udah, siap-siap ganti kostum dulu ya.."

Mereka pun mulai sesi pemotretan sekitar 1 setengah jam.

"Ganti kostum lagi dan istirahat dulu 30 menit ya.." kata Hyoseob.

"Oke.." jawab Jihoon dan Jihan.

Setelah ganti baju dan nyemil sedikit, Jihan mendapat telepon dan berjalan keluar.

"Halo bos ? Ada apa ?" tanya Jihan pada si penelpon.

"Kan saya udah bilang nggak mau bos.. Ya, saya tau dunia model emang kebanyakan kayak gitu, tapi saya nggak mau ikutan kayak gitu bos.."

"Ya terserah kalau bos mau stop kontrak agensi sama saya.. Saya nggak papa daripada harus ngelayanin om-om.."

"Weekend nanti saya ke agensi deh untuk pemutusan kontrak.. Ya udah ya bos, saya masih ada kerjaan.."

Jihan mematikan sambungan teleponnya dan mendengus kesal.

"Sial ! Dikira gue cewek apaan ?!" omelnya.

Tidak berselang lama, HPnya berdering lagi.

"Halo bunda.." kini senyum merekah di wajah Jihan.

"Halo sayang, gimana kabar kamu ?"

"Baik bun.. Bunda sama ayah sehat kan ?"

"Ehm, bunda sehat, tapi ni ayah lagi sakit sayang.."

"Udah periksa bun ?"

"Belum sayang.."

"Ya udah, habis ini Jihan transfer ya bunda.. Pokoknya ayah sama bunda harus selalubjaga kesehatan lho.."

"Iya sayang.. Maaf ya.. Ayah sama bund harusnya yang biayain kamu, tapi ini malah kami yang repotin dan bebanin kamu.."

"Ih, bunda ngomong apa sih ?! Emang ini udah giliran waktunya Jihan yang penuhin kebutuhan keluarga kita.."

"Makasih sayang.."

"Iya bun.. Ya udah, Jihan mau mulai kerja lagi ya.."

Jihan mematikan sambungan teleponnya dan kembali menghembuskan napas panjang, lalu duduk di bangku. Matanya menerawang lalu mengacak rambutnya dan tiba-tiba menepuk kedua pipinya.

"Semangat Baek Jihan ! Lo pasti bisa !" ucapnya sambil mengepalkan tangan ke udara.

Tanpa disadari ada seseorang yang tersenyum haru melihatnya dari kejauhan.

Moment of Youth (Produce 99L) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang