Hangyul sudah datang di rumah sakit. Sementara itu, Sihyun pamit pulang diantar Sihun, karena mereka besok sama-sama ada kuliah pagi.
Hangyul diceramahi oleh Yena dan Yohan dan dia hanya pasrah.
Hangyul juga mulai bercerita tentang Hyewon dan meminta Yena agar menjaga jarak darinya.
"Lo yang ati-ati.. Jangan terlalu deket, takutnya entar lo diajak yang enggak-enggak.."
"Buhakakakakakakakak.."
Hangyul melongo melihat Yena yang malah tertawa terbahak-bahak mendengar nasehatnya.
"Lo seotak-otaknya ikutan sakit apa ya ?" omel Hangyul sambil menaruh telapak tangannya di dahi Yena.
"Lo tuh yang sakit.. Hadeh.." Yena menyeka air mata tawanya. "Sok tau banget sih lo jadi manusia.."
"Gue ngeliat pake mata kepala sendiri kali.."
"Yang minggu lalu itu kakaknya Hyewon.. Dan yang hari ini tuh adeknya.."
"Itu kan pamitnya ke elo.."
"Bentar-bentar.. Lo liat muka mereka dengan jelas kan ?" tanya Yohan.
"Iya lah.. Orang gue ngikutin terus.."
"Coba lo cek postingan Hyewon yang terbaru deh.." kata Yohan kemudian.
Hangyul pun mengecek instagramnya dan kaget sekaligus malu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment of Youth (Produce 99L) | END
Fanfic"Kayak de javu ya.." Kim Yohan "Gue mesti gimana nih, Gyuuul ?" Choi Yena "Cuma lo dulu yang nggak nangis kalo gue jahilin.." Lee Hangyul "Lo tuh bisa nggak sih nggak nyebelin ?" Kang Hyewon "Kenapa lo nggak pernah bisa buka hati lo buat gue, Yena...