09. Signal

4.3K 413 4
                                    





'When are you going to stop being so dumb?
And only treat me as a friend?
'Cause that's not what I want'






___





"Jeno-ya .."

Renjun sedikit berlari menghampiri sahabatnya, dengan sebotol minuman yang sengaja ia buat untuk Jeno, sahabatnya.



"Jangan berlari Renjun, kau bisa terjatuh. Dasar ceroboh!"

Renjun mengerucutkan bibirnya.
"Aku hanya ingin memberikan ini untukmu .."

"Apa itu?"

"Infuss water, buatanku sendiri. Bagus untuk mempertahankan daya tubuhmu Jeno-ya .."

Jeno mengernyitkan dahinya bingung.
"Ren, aku tidak meminum minuman seperti itu .."

Renjun mengerucutkan bibirnya lagi. Menyerahkan botol berisi infuss water dengan rasa kesal yang menggebu. Ia menabrakan tubuhnya pada sebagian tubuh Jeno.

Jeno semakin bingung di buatnya.
"MAU KEMANA RENN .."

"PULANG!!"




___


Renjun menatap sahabatnya yang tengah lahap menikmati makanan buatannya. Mereka berada di taman belakang sekolah, tepatnya di bawah pohon mapple yang tengah menggugurkan dedaunannya yang berwarna kuning.

Renjun suka musim gugur ~



"Apakah rasanya enak?"

Jeno menganggukan kepalanya, Renjun sendiri tidak berhenti tersenyum. Memperhatikan sahabat tersayangnya yang lahap menikmati makanan buatannya.

"Uahhh kenyang ~ Terimakasih Ren, kau sahabatku yang paling baik .."

Renjun menghembuskan nafasnya.

'Sahabat ya .. sahabat?'









___





Renjun berlari dari kelasnya menuju ruang kesehatan. Beberapa siswa lainnya hampir mengumpatinya karena dirinya yang berlari seenaknya saja. Badannya beberapa kali menabrak siswa lain.

Tanpa mengatakan maaf, Renjun tetap berlari. Ruang kesehatan harus jadi prioritas!

Jeno-nya, sahabatnya, orang yang begitu ia sayangi. Jatuh sakit, dan di bawa ke ruang kesehatan.

Renjun menggenggam erat bingkisan di tangannya, bingkisan berisi makanan yang ia beli di kantin untuk makan siangnya seharusnya.

Biarlah cacing di perutnya menyuarakan demo. Yang terpenting adalah Jeno!

Ya, Lee Jeno!!





"JENO-YA .."



Renjun berusaha menyingkirkan beberapa murid yang mengelilingi Jeno. Renjun kenal semuanya, anak basket. Teman teman Jeno, jadi tak masalah jika Renjun bertindak sedikit tidak sopan bukan?



Algodón de azúcar - [NOREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang