31. Fools

2.3K 241 17
                                    

























______









Renjun menatap lekat sang kekasih yang memejamkan mata di atas pahanya yang di gunakan sebagai bantal. Jari jemarinya dengan lembut memainkan rambut sang kekasih.

Tepat ketika jarinya berhenti di pipi sang kekasih, kedua mata itu terbuka perlahan. Jeno tersenyum, wajah Renjun adalah yang pertama ia lihat. Wajah cantik dengan senyuman yang begitu indah.

Jeno menahan jari sang kekasih yang berada di pipinya, mengusap lembut jemari mungil itu. Mengecupnya penuh dengan kelembutan.


"Ku fikir, aku sedang berada di surga .."

"Huh? Apa tertidur di pahaku menjadikanmu pria linglung Lee Jeno?"

Jeno bangkit, sedangkan Renjun membenarkan posisi duduknya.

"Tidak sayang, maksudku .. aku seperti melihat bidadari saat aku membuka mata barusan"

Renjun mencubit pelan dada sang kekasih yang sudah berbentuk itu. Mengundang sebuah rintihan dari sang korban.

"Terus saja menggombal tuan Lee!"


Jeno tertawa, detik kemudian Jeno menarik tubuh sang kekasih ke dalam rengkuhannya.










______







"Jenoo, aku mau peluk .."

Jeno tersenyum, meletakan gitar miliknya lalu membuka kedua tangannya. Membiarkan Renjun berhambur ke pelukannya.

"Lelah humm ?"

Renjun mengangguk, masih setia bersandar pada dada bidang sang kekasih.
"Mr.Kim memberiku banyak tugas huhu, belum lagi aku harus mengisi siaran radio. Aku lelah .."

Jeno mengusap lembut rambut sang kekasih.
Kini keduanya saling bertatapan, Jeno mengecup kening kekasihnya. Jemarinya membelai lembut pipi milik Renjun, membuat Renjun mau tidak mau memejamkan matanya.

Menikmati setiap sentuhan lembut kekasihnya.

"Istirahatkan tubuhmu sayang, jangan terlalu lelah seperti ini.."


Renjun tersenyum.
"Okee, satu pelukan jika aku lelah. Bagaimana?"

Sebuah anggukan sebagai jawaban, membuat Renjun tersenyum ceria.














______


"Sudah meminum obatmu sayang?"

Renjun menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak mau Jeno, aku lelah .."

Jeno membawa tubuh sang kekasih ke dalam pelukannya, membiarkan kekasih mungilnya terisak dalam rengkuhannya.

Jeno sekuat tenaga menahan air matanya, untuknya Renjun adalah segalanya.

Hubungan keduanya di uji sejak beberapa bulan lalu, ketika dokter berkata sang kekasih mengidap kanker. Seperti di sambar petir di siang bolong, Jeno meremat kedua tangannya yang terkepal.

Renjun tidak menangis kala itu, justru Renjun bergumam kata maaf karena ia berfikir akan merepotkan Jeno nantinya.





_____





Jeno tidak mengerti kesalahan apa yang ia perbuat di masa lalu, hingga Tuhan mengambil satu satunya orang yang ia kasihi. Iya, Jeno dan Renjun tumbuh di panti asuhan yang sama. Keduanya sama sama mengerti satu sama lain.


Jeno meremat gundukan tanah di depannya setelah menaburkan kelopak bunga mawar di atas pusara milik Renjun. Renjunnya sudah pergi untuk selamanya, meninggalkan goresan luka yang Jeno salurkan melalui pergelangan tangannya.

Iya, setelah Renjun pergi. Jeno larut dengan rasa terpuruk dan kehilangan yang begitu dalam. Sejak itu pula, Jeno memutuskan untuk menggoreskan luka pada pergelangan tangannya.

Cutting, sudah menjadi temannya selama ini. Bahkan Jeno tidak merasakan perih atau sakit sedikitpun pada pergelangan tangannya.



"Sayang, maafkan aku membuatmu menunggu .."


Darah yang jatuh dari pergelangan tangannya menyatu dengan pusara milik Renjun. Jeno mengecup nisan milik Renjun, mengucapkan kata cinta untuk terakhir kalinya.

Kedua matnya tertutup perlahan, seiring dengan bayangan Renjun yang menatapnya dengan senyuman lembut di ujung sana.


















"Maaf, aku membuatmu menunggu lama Renjun-ie .."

Renjun tersenyum lembut.
"Tidak apa, sekarang kamu sudah di sini. Aku sudag bahagia Jeno .."

Jeno tersenyum, kedua tangan mereka saling bertautan satu sama lain. Keduanya melangkahkan kakinya bersama, mengikuti cahaya terang di ujung sana.













End















Dear kamu ;

Kamu hebat hari ini, kamu itu kuat❤️
Terimakasih sudah selalu berjuang ❤️
Terimakasih selalu tersenyum saat luka tengah mengiris hati ❤️
Tetap jadi hebat ya❤️

Iya, kamu ..
Yang lagi baca ini^^

Algodón de azúcar - [NOREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang