Renjun dengan wajah bodohnya menatap tak percaya pemandangan di depannya, keluarga kekasihnya kini berada di depan rumahnya. Buka hanya ayah dan ibu sang kekasih, melainkan sang keluarga besar.
Dengan beragam jenis benda yang berada dalam tangan masing masing anggota keluarga Jeno.
"Tidak membiarkan ibu masuk sayang?"
Renjun tersadar dari lamunannya, mempersilahkan keluarga kekasihnya untuk masuk. Membiarkan bibirnya tersenyum ramah menyambut setiap tamu yang datang hari ini.
Jika Haechan melihat wajah bodohnya malam ini pasti Renjun akan menjadi bahan candaan!
🌺
Renjun sudah bergantian pakaian, kini dirinya duduk di ruang keluarga bersama keluarganya dan juga keluarga Jeno kekasih hatinya. Sungguh, Renjun masih tidak mengerti kenapa keluarga besar Jeno mendatangi rumahnya dengan berbagai ragam benda yang di susun begitu rapi dan indah.
Katakanlah seperti itu.
"Renjun .."
Renjun mengangkat kepalanya, panggilan lembut dari Bunda Lee yang kini menatapnya dengan senyum hangat seperti biasa.
"Apakah Renjun tahu kedatangan bunda dan ayah kemari?"
Renjun menggelengkan kepalanya, membuat Bunda Lee terkekeh. Bunda Lee mengisyaratkan dirinya untuk mendekat. Renjun menurut, dadanya bergemuruh.
Bunda Lee menggenggam tangan milik Renjun, menatap kedua bola mata indah yang selalu terlihat indah seperti bintang di tengah malam.
"Huang Renjun, Jeno meminta bunda untuk mendatangimu. Meminta izin dan restu dari kedua orangtuamu, untuk melamarmu. Menjadikanmu sebagai calon pendamping putra bunda, Apakah Renjun bersedia?"
Renjun menjatuhkan air matanya begitu saja, Renjun menatap kedua orangtuanya di depan sana. Anggukan dari kedua orangtuanya membuat Renjun semakin menjatuhkan air matanya, rasa haru dan hangat menjalar di seluruh tubuhnya.
"Renjun bersedia bunda .."
Dan ya, Bunda Lee memasangkan sebuah cincin sederhana pada jari manis milik Renjun. Renjun memeluk tubuh bunda Lee, bergumam terimakasih terus menerus.
"Terimakasih bunda, sudah mengizinkan Renjun menjadi pelengkap hidup Jeno. Renjun sangat menyayangi Bunda dan Ayah"
"Bunda selalu berdoa untuk kebahagiaan kalian sayang .."
🌺
Renjun menatap figura foto di hadapannya, foto yang di bawa oleh keluarga Jeno barusan.
Bayangan tentang Jeno terlintas begitu saja di benaknya, Renjun tersenyum sembari menyentuh lembut cincin di jari manisnya.
"Jeno, dua bulan lagi Jaemin akan melamarku! Aku tidak sabar sungguh, aku bahagia sekali. Rasanya ingin berteriak agar semua orang tau"
Jeno membelai rambut milik Renjun.
"Aku turut bahagia dengan itu Renjun .."Renjun membawa tubuh Jeno ke dalam pelukannya, celotehan khas kebahagiaan terdengar di indera milik Jeno. Jeno mengusap punggung sahabat kecilnya, dalam hatinya ia merasakan perih yang teramat.
Renjun menangis dalam diam ketika memori lamanya terbuka, mengingat tentang Jaemin membuatnya sedikit membuka luka lama.
Na Jaemin, pria yang dulu berjanji akan melamarnya kini entah kemana.
Justru sekarang Tuhan mendatangkan Jeno, sahabat kecilnya. Sahabat yang selalu setia mendengarkan keluh kesahnya setiap hari. Datang menawarkan kebahagiaan untuk masa depan. Renjun tidak bisa menolak, Keduanya sudah lama menghabiskan waktu bersama.
Renjun percaya bahwa kebahagiaan yang Jeno tawarkan bukanlah omongan semata.
🌺
Renjun merasakan sesuatu menyentuh kulit pipinya, kedua matanya mengerjap secara perlahan. Membiasakan kiasan sinar matahari pagi yang mengenai indera penglihatannya.
"JENO!!!"
Jeno membiarkan tubuhnya terdorong ke belakang, karena pelukan tiba tiba dari sang kekasih. Renjun memeluknya begitu erat.
"Jeno hiks .."
Jeno mengusap punggung kekasihnya, tunangannya.
"Jangan menangis sayang, aku di sini sekarang ..""Terimakasih Jeno, terimakasih. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu"
"Aku juga sangat mencintaimu Renjun .."
Kini keduanya berada di atas kasur milik Renjun, dengan Renjun yang bersandar di dada sang tunangan.
"Aku merindukanmu .."Jeno mengecup pucuk kepala Renjun.
"Aku juga sangat merindukanmu sayang .."Renjun menatap Jeno dengan senyum seindah mungkin.
"Terimakasih Jeno, sudah memilihku untuk menjadi pelengkap hidupmu"Cup
Jeno mengecup kening milik Renjun.
"Harusnya aku yang berterimakasih sayang, terimakasih suda bersedia menerima tawaran kebahagiaan dariku. Aku tidak akan menjanjinkan apapun sekarang, aku hanya ingin kamu tahu ..""Bahwa aku, Lee Jeno. Akan selalu berusaha membuatmu bahagia. Akan aku pertaruhkan nyawaku untuk melindungimu di masa depan .."
Renjun kembali menangis, kebahagiaan terlibat jelas di wajahnya. Begitupun dengan Jeno yang kini tengah mendekap erat tubuh sang kekasih.
Skenario Tuhan memang tidak bisa di tebak, kedua insan yang menjalani kehidupan sebagai sepasang sahabat. Kini justru berbagi kebahagiaan di hari dan waktu yang sama.
Akan melewati waktu baru dengan status baru.
Jangan kecewa jika rencanamu belum tercapai, karena Tuhan menyiapkan sesuatu yang lebih indah. 🌺
End.
Kedua sahabatku sedang bahagia allhamdulillah.
Salah satunya bayiberuang_ ❤️
Selamat beruang 😍
Doaku selalu ada untuk kebahagiaanmu, terimakasih sudah mengizinkan menulis ini. HihiMaaf, mungkin tidak sesuai dengan cerita kalian di dunia nyata. Hehe
Hanya ingin kamu tahu, akupun ikut bahagia dengan kabar gembira ini.
Semoga lancar dan selalu sehat buat kamu dan dia. ❤️
💚Riin
KAMU SEDANG MEMBACA
Algodón de azúcar - [NOREN]
Fanfictionini tentang cerita manis antara Lee Jeno dan Huang Renjun ~ setiap cerita akan di bikin oneshoot ^^ #NorenNation #Riin #start : 02-02-2020 on Going 💚 Cover by : @injeolmiiiiiiiiii