14. Unexpected Meeting

3.1K 362 5
                                    
















Renjun menggerucutkan bibirnya, kakinya sedikit menghentak di tiap lamgkahnya. Di depannya sang hyung, Mark tengah berjalan dengan matanya yang berbinar.

Hyungnya itu memaksa dirinya untuk ikut ke everland, menaiki berbagai macam wahana yang bisa di katakan menantang nyawa. Dan Renjun tidak suka sama sekali!

Renjun lebih memilih berdiam diri di rumah, menikmati drama kesukaannya yamg sudah ia download semalam.

"Hyung, kau mau menaiki wahana apasih!"

Mark menghentikan langkahnya, mengusak dengan gemas rambut hitam sang adik.

"Diam, dan ikuti hyung injun-ah. Jangan terlalu jauh, nanti kau bisa hilang di tengah kerumunan ini .."

Renjun mencubit lengan sang hyung, membuat si pemilik tangan merintih kesakitan. Namun bukannya marah, Mark justru mengecup sekilas pipi sang adik. Membuat orang yang melihat mereka merasakan gemas yang tertahan.

Mungkin mereka fikir Mark dan Renjun adalah sepasang kekasih.





_____





Renjun menggelengkan kepalanya ketika sang hyung memaksanya untuk main roller coster yang terlihat begitu tinggi di depan sana.

"Aku tidak mau hyung!"

"Ayolah injun, temani hyung yaa ya .."

Si mungil masih menggelengkan kepalanya. Liat saja nanti, akan ia adukan kelakuan sang hyung yang selalu memaksanya ini.

"Jangan memaksaku hyung!"

"Baiklah, maafkan hyung ya. Tunggu hyung di sini, jangan pergi kemanapun!"

Renjun menganggukan kepalanya, setidaknya hyungnya tidak memaksanya lagi.






____






Renjun merasa sangat bosan sekarang, Mark Hyung belum kembali  dan ponselnya mati karena sedari tadi ia gunakan untuk bermain game.

"Kenapa lama sekali sih! Astaga Mark Hyung .."


Renjun memutuskan untuk menyusuri area sekitarnya, matanya berbinar ketika melihat antrean bianglala di depannya. Sesungguhnya Renjun takut ketinggian, namun rasa penasarannya begitu tinggi sekarang.


Renjun memutuskan masuk dalam antrian, dia berdiri tepat di belakang seorang pemuda yang tubuhnya jauh lebih tinggi darinya. Hidungnya bisa mencium aroma maskulin.

'benar benar aroma seorang pria ..'

Karena parfumnya sendiri beraroma manis yang lembut. Renjun tidak suka parfum yang beraroma kuat seperti pria lainnya.





___






Entah mengapa bisa seperti ini, pemuda yang tengah ia bicarakan justru berada dalam tempat yang sama dengannya. Berada di bianglala yang sama, hanya berdua saja.

Renjun sedikit tercekat ketika melihat rupa dari si pria. Sangat tampan, begitu tampan!

Renjun menggelengkan kepalanya, menghentikan pemikiran gilanya sekilas. Diam diam Renjun memperhatikan si pemuda yang tengah memejamkan matanya seiring berputarnya bianglala yang mereka naiki.

Renjun memegang erat besi pengaitnya, ada perasaan sedikit takut. Ternyata cukup tinggi, dan Renjun merasa kepalanya berputar ketika tidak sengaja melihat arah bawah.


Algodón de azúcar - [NOREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang