#5

91 6 0
                                    

Kini raysa sedang menatap dirinya dicermin dan tangannya memegang kalung pemberian neneknya .

Jika dilihat lihat kalung itu terlihat kalung yang mahal bagaimana tidak terdapat sebuah batu berwarna ungu yang berkilap dan permata yang menghiasi di beberapa tempat serta ukiran perak .

Raysa menempatkannya di dalam kerah seragamnya . Raysa tak ingin pamer karna dari segi penampilan kalung itu sungguhlah cantik raysa takut jika ia memakai kalung itu terang terangan nanti ada pencuri yang mengambilnya .

Setelah selesai dengan kegiatannya raysa turun dari kamarnya karna sekarang jam 05.40 masih terlalu pagi namun bagi raysa ini sudah siang karana saat tinggal bersama neneknya ia selalu bangun lebih pagi untuk menyiapkan perlengkapan dirinya dan neneknya .

Raysa pun berjalan ke dapur dan tidak ada makanan yang tersaji hanya bahan makanan yang banyak .

Raysa pun memutuskan untuk menggoreng nasi goreng dan omlet karna ini hanya untuk sarapan raysa tak mau membuat makanan yang menyita waktu lama .

Akhirnya setelah 20 menit nasi goreng dan omletnya sudah jadi namun tak ada tanda tanda pemilik rumah bangun .

Raysa pun menaiki tangga untuk membangunkan erkan dan royan karna yang biasanya membangunkan mereka adalah indah namun sekarang indah sedang keluar kota dengan suaminya bahkan raysa  belum berjumapa dengan suaminya indah .
Yang raysa pikir suaminya indah jarang pulang .

Saat di pertengahan tangga tiba tiba ada yang mengetuk pintu akhirnya raysa pun mengurungkan niat untuk membangunkan erkan dan royan .

Saat membuka pintu ternya terdapat kawan kawan erkan siapa lagi kalau bukan ferdo feri rega faris erko saat melihat raysa mereka pun hanya menyengir kuda .

" ehh raysa udah cantik aja " kata faria sambil tersenyum lebar .

" tumben pagi pagi udah kesini " raysa berucap sambil membiarkan mereka masuk .

" iya kita mau berangkat bareng sekalian sarapan jika boleh " verdo pun yang mengatakan hal tersebut mendapat tatapan tajam dari temannya .

" malu maluin aja sih loh , kayak gak punya makanan aja di rumahlo " rega menjitak kepala verdo yang mulutnya asal ceplas ceplos .

" yee sirik amat siapa tau bisa makan makanan buatannya raysa " verdo mencebik sambil memegang kepala yang dijitak oleh rega .

Raysa pun hanya geleng kepala sambil tersenyum " untung tadi bikin nasi gorengnya lumayan banyak semoga aja cukup " batin raysa .

" yaudah kalian kedapur aja , aku mau bangunin erkan dan royan dulu"

" oke bos " kata mereka serempak .

Raysa mengetuk pintu kamar erkan sambil memanggil namanya berulang kali .

Karna tak kunjung ada jawaban raysa pun mencoba masuk dan syukurlah pintunya tidak dikunci .

Raysa mengedarkan pandangan beberapa kali tapi raysa tidak melihat batang hidung erkan .

Tapi sebuah suara sower membuat raysa yakin pasti erkan sedang mandi.

Raysa mengetuk pintu kamar mandi erkan dengan pelan namun masih terdengar .

" erkan ada teman kamu di bawah , aku juga udah siapin sarapannya "

" hmm " hanya suara itu yang didengar raysa dari balik pintu dan raysa anggap itu sebagai jawaban iya. Raysa hendak melangkah keluar namun teringat sesuatu .

" jangan lupa nanti panggil royan juga"

" iya " setelah mendapat jawaban dari erkan raysa pun turun kebawah menemui teman temannya .

RAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang