#12

67 2 0
                                    

Raysa meminang ia bicarakan sekarang atau tidak dan pilihannya adalah menunda dulu ia akan mencari waktu yang pas untuk membicarakan hal tersebut .

Indah dan raysa sudah menyiapkan sarapan dan memanggil anggota keluarga yang lain untuk segera sarapan .

Raysa tidak makan hanya saja ia membawa bekal karna ia akan sangat canggung makan bersama suaminya indah .

Raysa berjalan di pinggir jalan karna emang masih jam 6 lebih 5 mangkanya belum banyak kendaraan .

Dan seseorang menyentuh bahunya membuat ia terperanjat kaget .

Dan saat berbalik raysa langsung menghembusakan nafasnya .
" erkan... Kamu ngagettin tau ngak " kesal raysa .

" sorry " kata erkan lalu ia berjalan bersama raysa .

" kok gak bawa motor " kata raysa sambil memandang erkan
" lagi di bengkel "dan raysa hanya mengangguk sebagai jawaban iya .

" trus mau naik bis atau jalan kaki "

" naik bis " raysa berusaha untuk memecah keheningan tapi erkan malah jawab dengan singkat .

" ohh kalo aku jalan kaki " raysa berjalan mendahului erkan lalu membalikkan badan .

" tuh bisnya udah dateng " kata raysa sambil menunjuk bisnya dengan dagunya .

Erkan menggeleng lalu berjalan duluan dari raysa dan raysa mengernyitkan dahinya .

" kok gak naik bis katanya tadi naik bis "

Erkan tak menjawab ia malah memasang handset di telinganya .

" ihh nyebelin " akhirnya setelah kata terakhir yang raysa ucapkan keheningan menghampiri sampai beberapa menit .

Lalu 20 berlalu raysa dan erkan sudah sampai di sekolah dan raysa tanpa pamitan langsung nyenggol bahu erkan dan pergi ke kelasnya .

Dan erkan merasa takjub karna baru pertama ada seorang cewek seberani itu .

" menarik " kata erkan dari hati lalu ia pun juga pergi ke kelasnya.

Saat tiba di kelas ia pun langsung duduk di bangkunya dan 5 menit raysa hanya tulis tulis di bukunya lalu royan tiba .

" sya pinjam buku ipa gue lupa kalo ada pr " raut royan menampilkan wajah panik dan gelisah .

" gak mau " kata raysa cepat lalu menulungkupkan kepalanya diantara tangannya .

" pliss sya gue akan lakuin apa pun yang lo mau gimana " tawar royan .

" udah sya kelamaan mikirnya 10 menit lagi masuk " royan langsung menyambet buku yang ada di lokernya raysa .

Dan raysa hanya mendengus kesal lalu kembali menelungkupkan wajahnya .

10 menit bel masuk berbunyi raysa kembali menegakkan wajahnya lalu melihat guru memasuki kelasnya .

Hari ini adalah pembelajaran olahraga dan raysa lupa belum membeli seragam olahraga .

Ia segera ke koperasi untuk membeli seragam olahraga .

Dan ternyata di sana banyak anak laki laki sedang makan makan padahal kan sedang jam pelajaran .

Dan kini raysa hanya berjalan cepat dengan pandangan lurus ke depan .

Ia mengambil seragam olahraga memberi uang lalu ingin segera pergi . dan seperti yang kalian tahu raysa benci keramaian .

Raysa berganti baju paling terakhir dan yang lainnya sedang ada di lapangan saat ingin membuka pakaiannya .

Ia terhenti ada yang aneh se buah kotak tisu membuatnya tampak aneh ia pun tidak jadi berganti pakaian .

Lalu ia mengambil sebuah kamera kecil di belakang kotak tisu tersebut .

Saat raysa perhatikan ia langsung marah . " wahh gak bener ini untung aku belum sempet ganti pakaian " kata raysa ia pun keluar dengan rasa marah .

Sangat marah ia pun ingin melapor tapi ada dua anak lelaki yang menghalanginya .

" permisi mau lewat " raysa mencoba melewati mereka namun mereka memang ingin menahan raysa .

" balikin chipnya " katanya lelaki gondrong berkulit putih dan satunya berambut jambrik .

" ohh maksud kamu ini " ucap raysa sambil memperlihatkam benda kecil di tangannya .

Para lelaki itu ingin mengambil chip tersebut " enak aja mau ngambil " raysa langsung menyembunyikan chip tersebut .

" balikin ga " kata laki laki gondrong sambil menahan marah .

" gak akan " kekeh raysa " kalo kalian berani macem macem aku bakal teriak " ancam raysa namun tampaknya mereka malah semakin marah .

Ia membekap mulut raysa agar ia tak bisa bicara namun raysa tak  bodoh

Ia menyikut lelaki gondrong itu lalu menginjak dengan keras kaki  lelaki berambut jambrik lalu segera berlari .

Saat berlari sambil menoleh kebelakang ia dengan keras menabrak seseorang sehingga ia terpental .

Dan chipnya pun hilang raysa berusaha mencari namun ia tak bisa menemukannya .

" jalan pake mata " kata orang itu saat menoleh raysa mendapati wajah kesal erkan bukannya tadi dia menabraknya dengan keras tapi dia masih berdiri tegak sedangkan raysa terduduk di lantai .

" erkan " kaget raysa dan erkan pun sama kagetnya . saat mereka sama sama kaget dua orang yang mengejar raysa datang .

Dan raysa bersembunyi di balik badan tegap erkan mereka bertatap dengan erkan .

" awas lo " katanya lalu mereka pergi dan raysa menghembuskan nafasnya karna lega .

" ada apa " tanya erkan raysa pun langsung menceritakan apa yang ia alami .

" jadi sekarang chipnya hilang gimana nih " kata raysa ia mencari chip itu namun tidak ketemu .

" bodo amat pokoknya aku harus lapor ke guru " raysa berjalan melewati erkan .

" ikut aku yah.. Biar kamu jadi saksi " mohon raysa dan erkan hanya mengangguk .

Saat sampai di ruang kepala sekolah ia mengetuk pintu lalu masuk dengan sopan .

" ada apa yah .. " kata pak kepala sekolah tersebut " emm gini pak tadi kan saya mau ganti baju tapi saya merasa aneh sama kotak tisu yang ada di depan cermin saat saya teliti ternyata ada kamera kecil pak "

" trus sekarang kameranya kemana " ucap pak kepala sekolah tersebut.

" tadi kan ada dua anak laki laki mereka minta saya balikin kamera itu mereka bilang sih itu chip pak... Tapi saya langsung lari dan gak sengaja nabrak erkan trus kamera itu terlempar entah kemana "

Pak kepala sekolah tersebut menghela nafas " saya akan mencari pelakunya jika kamu bertemu lagi dengan dua anak itu kasih tau saya supaya saya bisa menyelidikinya " dan raysa hanya mengangguk .

Sebenarnya ia kesal seharusnya pak kepala sekolah langsung mencari tau siapa pelakunya tapi malah gak diperhatikan .

Raysa berlari ke lapangan mencari keberadaan teman temannya dan mereka sedang melakukan pemanasan .

Raysa langsung ikut bergabung bersama mereka namun nasib berkata lain " ehh ehh kamu yang baru dateng sini " ucap pak budi guru olahraga .

Dan semua langsung melihat ke arah raysa dan raysa tau yang diamksud adalah dirinya .

" ada apa pak" kata raysa saat sudah berada di depan temannya " dari mana kamu " kata pak budi sambil berkacak pinggang .

Raysa meringis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal " itu pak tadi saya habis beli baju dulu abis itu keruangan pak kepala sekolah ada hal penting yang harus saya sampaikan "

Dan pak budi hanya mengangguk " yasudah lain kali jangan telat lagi " peringat pak budi " iya pak makasih "raysa berjalan sampai ke belakang lalu mereka melanjutkan aksi senamnya yang tertunda .

RAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang