#10

70 3 0
                                    

Istirahat yang membosankan itulah yang raysa rasakan . Ia sangat bosan tak tau harus melakukan apa "kenapa sih gue benci keramaian "kesal raysa pada dirinya sendiri .

"Naya pasti main sama temannya ,enak yahh... Jadi naya punya banyak temen cantik lagi gak kayak aku "

Puas membandingkan dirinya dengan naya raysa pun memutuskan melihat sekolahnya ini ia belum sempat melihat lihat bagaimana struktur bangunannya .

Raysa berjalan tanpa ada yang membimbing ia berjalan keluar ke taman " kok disini sepi yah.., gak kayak tempat lain "

Saat melihat tembok belakang agak rendah sepuncuk ide gila muncul di kepala raysa " bolos enak kali yah.. " seringai raysa lalu ia mencari sesuatu untuk ia pijak agar bisa menggapai ujung pagar dan ada sebuah kursi yang mungkin di buang karna sudah rusak .

"Kalok pakek ini rusak gak yah.. pas aku injek nanti jatoh lagi " batin raysa "ahh bodo amat jadi nakal sehari gak papa lah " raysa menaiki kursi tersebut dan berharap kursi itu tidak rusak pas dia injak dan Alhamdulillahnya kursi itu tidak patah saat dinaiki raysa .

" Untung aku kecil " kekeh raysa ia pun berjalan sambil melihat lihat sekeliling ternyata di belakang sekolahnya banyak pohon .

"Ehh jangan berisik "

" Lo udah siapin batunya kan "

" Iya udah "

Raysa langsung menghentikan langkahnya saat mendengar suara bisikan orang .

" Waduh ada yang gak beres nih " gumam raysa .

Dan raysa mengikuti arah suara tersebut dan terlihatlah 3 orang lelaki membawa sekarung batu .

" Buat apa mereka kumpulin batu segitu banyaknya " bingung raysa keningnya pun berkerut saat salah satu dari mereka melempar batu itu ke wilayah sekolahnya barulah dia sadar .

" Gak bisa dibiarin ini kalok kena siswa lain kan bisa kasian " akhirnya ia memutuskan untuk menghentikan mereka namun gimana caranya tempatnya bersembunyi sangatlah sepi jika ia berlari pun ia tak tahu jalan pulang

Raysa menghembuskan nafas mencoba berani "WOI NGAPAIN KALIAN GUE ADUIN " ketiga kelompok itupun melihat kearah Raysa .

Raysa sudah ancang ancang untuk berlari mereka menatap remeh raysa "anak kecil gak usah ikut campur loh " teriak mereka raysa pun langsung melotot enak aja dia dikatain anak kecil .

" Wahh ngatain aku anak kecil kalian gak tau aku pakek seragam apa " kesal raysa

" TOLONGGG ADA MALING " teriak raysa mereka yang awalnya panik kembali tenang .

" Teriak aja toh gak bakal ada yang ngedenger " mereka tertawa terbahak bahak " mending main sama kita enak loh " sekarang gantian ia yang panik tanpa ancang ancang raysa langsung berlari bodo amat kalo ia penakut toh memang benar .

" Jangan lari " teriak mereka mengejar raysa berlari kencang hingga berada di sebuah jalan dan ternyata terdapat banyak para laki laki yang sedang nongkrong .

" Sial banget sih nasib aku " kepanikan raysa pun langsung sirna saat orang yang pernah menabraknya hanya dia yang ia kenal .

Ia pun langsung berlari kearahnya dan tampaknya lelaki itupun kaget beserta laki laki yang sedang nongkron.

" Ehh kamu... Aku lupa nama kamu tapi pliss tolongin aku " dengan suara ngos ngosan ia berlindung dibelakangnya .

" Loh kenapa " katanya bingung
" Itu aku tadi mau di apa apain sma tiga cowok yang lempar sekolahku pakek batu " setelah mengucapkan tersebut muncullah tiga cowok yang mengejarnya itu.

RAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang