Masih mengikuti cerita ini sampai di chapter ini? Berarti kalian suka. So, jangan lupa follow, vote, dan comment-nya :)
...
Hampir satu jam lebih berlalu, membuat Ratu muak saat masih berkutat dengan buku-buku yang asing baginya. Gadis jelita itu terus saja menghela nafas kasar, ketika dirinya hanya bisa menurut dan tak berkesempatan membantah.
“Ja, lo serius ngelakuin ini sama gue?”
Fokus Ratu kini teralih pada Raja yang sejak tadi duduk diam didepannya dengan telinga yang tersumpal oleh Earphone.
“Ja, gue minta maaf, deh, ya, atas kesalahan gue waktu itu. Sekarang gue bisa pergi, kan?” Tutur Ratu lagi.
Netra elang Raja terangkat, menatap lurus sosok didepannya juga tak lupa dengan seringai andalannya.
“Janji gue waktu itu adalah tak membiarkan lo bernafas tenang.”
Ratu memutar bola matanya malas, “Sekarang gue minta maaf, gue males nambah drama, soalnya hidup gue udah ruwet.”
“Nggak semudah itu memperbaiki kesalahan.” Sinis Raja.
“Bodo ah, gue mau pulang.”
Ratu beranjak dari tempat duduk yang sangat pengap tersebut lalu tangan mungilnya mulai meraih gagang pintu perpustakaan yang…
“Terkunci?!” Panik Ratu seraya menaik-turunkan gagang pintu yang tengah digenggangnya itu dengan gerakan cepat dan sesekali menggedor-gedornya.
“Tolong! Siapapun diluar, bukain dong!” Teriak Ratu sekencang mungkin.
Raja yang sejak awal mendengar kegaduhan tersebut, langsung berjalan mendekat dan menampilkan sosok Ratu yang masih berada didepan pintu dengan keringat memenuhi dahinya.
“Kenapa?”
Ratu tidak menjawab, gadis itu malah membuat mimik wajahnya seakan ingin menangis.
“Kenapa, Nyet?”
“Lo buka!” Titah Ratu yang membuat Raja melakukan hal yang sama seperti yang Ratu lakukan.
“Terkunci, kok bisa?” Raja melayangkan tatapan bingungnya pada Ratu.
Ratu diam sejenak, sepertinya gadis itu tengah berpikir.
“Jam! Liat jam berapa sekarang!” Celetuk Ratu tidak santai.
Raja melirik jam tangannya, sedetik kemudian tatapan datarnya berubah melotot.
“Jam setengah empat.” Ucap Raja pelan namun mampu membuat Ratu histeris.
“Ini semua gara-gara lo! Kenapa, sih, lo harus buat hidup gue susah?!” Kesal Ratu dengan beberapa kali mengepalkan tangannya.
“Tenang, kita cari jalan keluar.”
“Tenang, tenang, nenek lo melayang. Mana bisa tenang gue sekarang!” Ucap Ratu masih ngegas.
Raja memijit pelan pangkal hidungnya, sepertinya cowok itu juga dilanda stress. Tatapan cowok itu kini tertuju pada jendela, seakan segera mendapatkan jalan kelur, Raja langsung menggandeng tangan Ratu mendekati jendela tersebut.
“Apa?” Tanya Ratu masih jutek.
“Lompat!”
Bukannya bergerak, Ratu malah menatap Raja dengan tatapan ingin memenggal leher pemuda tersebut.
“Cukup hidup gue yang lo buat sengsara, jangan sampe lo buat nyawa gue pulang kepangkuan Tuhan.”
Raja mengernyit tidak mengerti, “Lo ngomong apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja & Ratu [SUDAH TERBIT]
Teen FictionTeka-teki + Romance + Thriller + Nyesek, jadi satu campur aduk :) Raja Glovaro, sosok ketua dari geng Lynster yang sangat misterius. Hati-hati dengannya, terkadang dia baik terkadang juga sebaliknya. Egonya yang setinggi langit tidak ada yang boleh...