Motor Raja berhenti disebuah gedung tua yang kumuh dan sudah lama tak berpenghuni, bahkan rumput liar disekeliling gedung itu nampak memanjang pertanda tempat ini sudah lama tidak dijamah oleh manusia. Mata elangnya mengedar menatap sekeliling gedung untuk mencari sosok yang telah membuatnya berada disini. Belum sempat kaki itu melangkah, deheman milik seseorang sudah dulu menghentikannya.
"Ekhem!"
Raja memutar badannya dan menatap sosok didepannya itu tenang.
"Udah punya pacar baru, kan? Mending berikan apa yang gue mau." Ujar laki-laki dengan senyum manisnya yang mungkin membuat siapa saja bisa jatuh cinta.
"Nggak usah basa-basi." Jawab Raja yang kian membuat sosok itu tertawa.
"Kasih apa yang gue mau, atau gue rebut secara paksa." Ancam Angga yang kini merubah raut wajahnya menjadi serius.
"Lo gila? Dia udah punya tanggung jawab." Sarkas Raja dengan tangan terkepal.
"Gue nggak perduli."
"Gue kasih tau sama lo, jangan berani lo usik dia atau lo habis ditangan gue."
"Liat aja apa yang bisa gue lakukan untuk itu semua, dan lo nggak bisa mencegah itu." Ucap Angga sinis.
"Lakukan, gue pengen tau seberapa besar nyali lo." Balas tutur Raja yang langsung kembali kearah motornya dan segera berlalu dari sana.
"Em... ngomong-ngomong Ratu cantik juga." Celetuk Angga yang membuat Raja menahan gas motornya sesaat.
"Jangan libatkan orang lain, atau gue bakal jadi mimpi terburuk lo!"
Mata itu kian menajam, tatapannya seperti penuh amarah saat gadis asing yang telah masuk kedalam hidupnya itu dengan sengaja disinggung orang lain. Tangan terkepal yang serasa ingin menghajar seseorang itu hanya bisa ia lampiaskan pada stang motornya yang berujung menimbulkan gertakan gigi dan urat-urat leher yang menonjol dibalik helm full face-nya.
...
Suara deru motor yang bersautan itu kini telah tiba diparkiran SMA Sriguna, Raja melangkah bersama keempat teman-temannya dengan posisi ia selalu ditengah. Mata cowok itu tidak sengaja menangkap sosok Ratu yang juga baru saja tiba bersama kedua sahabatnya, keduanya saling berpapasan menatap dalam satu sama lain.
Dia pacar gue.
Bayangan disaat mengatakan hal tersebut tiba-tiba melintas diingatan Raja tepat saat keduanya tengah berhadapan.
Kita putus.
Sedetik kemudian, Ratu mengalihkan pandangannya, perkataan Raja saat memutuskan dirinya itu turut menggiang dimemori ingatannya. Dalam hati ia sadar, bahwa fakta yang telah dialaminya kemarin itu tidak benar.
Apakah Ratu kecewa bahwa semuanya itu hanya rekayasa? Entahlah, yang pasti ia sedikit terganggu dengan kata sakral tersebut.
"Tunggu!"
Ratu yang awalnya ingin segera melenggang pergi kini kembali menahan gerakannya dan menatap wajah sosok didepannya.
"Lo ikut gue."
"Eh!"
Belum sempat jari Ratu mempaut tangan diantara kedua sahabatnya, namun sosok dingin nan keras kepala itu sudah lebih dulu menggendeng ratu, ralat, lebih tepatnya menyeret gadis itu.
"Lo mau bawa gue kemana?" Tanya Ratu yang terlihat kesusahan menyamai langkah lebar Raja namun tak dijawab oleh sang empu.
Perlahan namun pasti, penghuni koridor yang melihat itu sontak membuka jalan untuk keduanya dan kembali menimbulkan beragam argumen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja & Ratu [SUDAH TERBIT]
JugendliteraturTeka-teki + Romance + Thriller + Nyesek, jadi satu campur aduk :) Raja Glovaro, sosok ketua dari geng Lynster yang sangat misterius. Hati-hati dengannya, terkadang dia baik terkadang juga sebaliknya. Egonya yang setinggi langit tidak ada yang boleh...