36 Raja & Ratu - I am a Devil

98K 6.1K 857
                                    

Dipagi yang cerah ini terasa sama cerahnya dengan hati seseorang, walaupun sebelumnya terasa gelap tapi setidaknya hari ini mendung itu memudar perlahan.

Ratu berjalan dengan perasaan yang sedikit senang, mungkin itu karena ucapan Raja kemarin. Lalu tentang El? Entahlah, Ratu tetap tidak bisa menetapkan perasaannya untuk itu.

“Hallo, good pagi, Kanjeng.” Sapa seseorang dengan senyum manisnya.

“Paan?” Sahut ketus sosok yang lain.

“Eww, sorry. Gue nyapa Kanjeng Ratu bukan lo sat.” Sinis Gavin.

“Lah, biarin, suka-suka gue lah.” Balas Grace tak kalah sinis.

“Aduhh, stop, deh!” Lerai Ratu dengan menekan nada suaranya. “Ada apa Gavin?” Tanya Ratu seraya menatap cowok didepannya tersebut.

“Kanjeng, lo sekarang disuruh Baginda ke rooftop.”

“Lah, ngapain? Bentar lagi mau masuk.”

“Dah lah, bolos aja, hayuk.”

Belum sempat Ratu membuka suaranya namun tangan kokoh laki-laki didepannya itu sudah lebih dulu menariknya yang berujung dirinya menarik Grace dan Grace menarik tangan Danela.

“Anjir, gue nggak pernah bolos, buset.” Protes Danela saat mereka telah tiba di rooftop.

“Sekali-kali aja napa, kebetulan hari ini Denska ulang tahun.” Sahut Gavin seraya berjalan mendekat kearah para sahabtanya.

Ratu menghela nafas sejenak setelah itu ia memberi kode kepada kedua sahabatnya agar berjalan mendekat kearah kelima anggota Lynster tersebut. Selama langkah itu berjalan, netra dari sosok diujung sana terus saja menatap Ratu dengan wajah tanpa ekspresi, begitupun dengan Ratu, gadis itu juga ikut menatap terkunci pada netra cokelat tersebut.

“Arghhh! Pucek!” Umpat seseorang dengan sekali tinjuan kasar pada meja kecil didepannya.

“Astogeh, Nic. Lo napa, sih?” Kesal Gavin karena cowok itu terperanjat kaget.

“Gue putus.” Jawab Nico dengan tampang dibuat sesedih mungkin.

“BUAHAHA!” Tawa Gavin dan Iqshan pecah begitu saja.

“Lah, apanya yang lucu, anzenk?” Kesal Nico.

“Udah gue kata, gosah jadian sama dia. Dari kemarin lo dapet sakitnya mulu.” Ucap Gavin seraya mengupas kulit kacang.

"Eits, mana sempat... Keburu telat..." Kekeh Iqshan lagi yang disambut tawa yang lainnya.

“Btw, bukannya lo berdua baru pacaran?” Tanya Denska seraya mengernyit.

“Iya, baru tiga minggu padahal.” Jawab Nico masih dengan nada lemas.

“Pffttt! TIGA MINGGU?!” Tanya Gavin tidak selow yang langsung dibalas anggukkan cepat oleh Nico.

“Lah, itu pacaran atau libur kenaikan kelas, njir?!” Imbuh Gavin yang sontak membuat semua orang yang berada ditempat tersebut menahan tawa, kecuali Nico tentunya.

“Kampret, lo gosah ngomong lagi sama gue!” Ketus Nico.

“Aelah, lo baperan.”

“Dari pada lo, jomblo!”

“Asal lo tau ya, gue single karena Tuhan lagi mempersiapkan orang istimewa buat gue, kek nweng Grace.” Ucap Gavin dengan sekali kedipan untuk Grace diujung kalimatnya.

“Tuhan sekarang lagi ngakak dengerin ucapan lo, nyet.”

“Lo berdua kalau nggak bisa diem gue lempar kebawah, nih.” Ancam Raja tiba-tiba dengan suara dinginnya.

Raja & Ratu [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang