5. Masa lalu

7.5K 277 17
                                    

Assalamu'alaikum semuanya👋
Ketemu lagi sama aku😅
Semoga hari kalian menyenangkan ya🤭😍janga lupa mampir ke ig aku @regeytaa
-----------------------------------------------
--------------------------------------
 

Pagi yang memenangkan dengan suara burung-burung bersahutan layaknya bernyanyi beriringan, udara yang dingin nan sejuk penuh ketenangan. Aku hirup udara dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan, aku pejamkan mata menikmati dan mensyukuri yang ada.

"Wahai Tuhan ku sang pencipta alam semesta dan segala isinya sungguh engkau membuat segala sesuatu dengan sempurna, segala tiada kurang untuk makhluk yang engkau ciptakan. Aku bersyukur atas nikmat mu yang engkau berikan kepada hamba mu ini, aku masih diberi kesempatan untuk menikmati dan mensyukuri ini semua" Ucapku dalam hati

"Allah berjanji akan melipat gandakan nikmat yang ada, jika kita mau berupaya mengembangkannya dengan cara bekerja, meneliti, dan menggalinya" Ucap Nur yang tiba-tiba sudah ada di belakang ku diambang pintu

"Dalam Al-Qur'an pun sudah di jelaskan, pada surah Adh-Dhuha, surah Saba:13, surah An-Nahl:14, surah An-Nisa':147. Dan surah Ibrahim: 7, 'lain sha kartun laazeedanakum' artinya: apabila kamu bersyukur makan pasti akan aku tambah, yang di maksud ditambah adalah nikmat yang Allah berikan kepada hambanya" Ucapku tersenyum

"Sedang bersyukur ya, bahwa ciptaan Allah tak ada yang bisa menandinginya" Ucap Nur yang mulai duduk di bangku kosong sebelah ku

Ku anggukan kepala mengiyakan apa yg Nur katakan. " Udaranya sejuk-kan? Tadi malam hujan, jadi hawanya sejuk dan dingin banget, jadi menenangkan aja gitu duduk di balkon melihat pepohonan ditemani secangkir teh panas" Ucapku dan penglihatan ku tetap pada pepohonan yang berdiri dengan gagah di sana sembari menyesap teh yang ku pegang.

"Iya sangat sejuk, di perkotaan mungkin jam segini sudah banyak asap kendaraan ya" Ucap Nur yang juga terfokus ke pepohonan.

"Oh ya Emran dan Naura kemana, sedari tadi aku tak melihat mereka" Tanya Nur yang beranjak melihat ku

"Aku minta pada Emran, untuk mengajak Naura jalan-jalan" Ucap ku menatap Nur memberi jedah "Naura ingin tau siapa ayah-nya, ia ingin bertemu dengan ayah-nya itu, aku harus bagai mana" Ucapku mulai panik dan sedikit pasrah

"Lalu bagai mana menurut mu Alena, semua ada di tangan mu" Ucap Nur

"Memang benar apa yang di katakan Nur aku harus mengambil keputusan, tapi sulit bagi ku menentukan yang baik untuk putri ku, apa lagi putri ku satu-satunya. Aku berusaha menyembunyikan tapi sampai kapan, semakin hari putri ku makin besar, aku tak mungkin merahasiakan ini terus menerus. Apa yang harus aku lakukan Tuhan" Batinku yang bingung dengan ini semua

"Aku tak tau harus apa Nur, engkau pun tau aku saat hamil bagai mana, dia perlakukan ku seperti seorang jalang" Ucapku sembari meneguk teh hingga tandas

"Aku tau, aku melihat semua dengan kedua mata ku, aku melihat bagai mana laki-laki itu memperlakukan mu" Ucap Nur yang kini tangannya menggenggam ku

🌸flashback on🌸

Di toilet kamar ku, aku memegang sebuah benda pipih, tipis, dan panjang. Ku menatap benda pipih itu dengan tangis air mata. Ku melihat tanda 2 strip di benda pipih itu, ya benda ipin itu adalah tespek.

Malaikat Kecil kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang