12. Gusar 2

3.7K 227 9
                                    

Bismillah, assalamu'alaikum
Hehe ada yang nunggu cerita ya:)
Maaf ya!!
Langsung aja
_________________________
-------------------------------

   Aku tetap dalam pelukan mama, rasa nyaman, tenang di kala ini ingin rasanya tak ku biarkan pergi. Aku menatap layar ponsel ku menatap senyum putriku, aku tak akan bisa melihat senyumnya itu musnah dari bibirnya, aku juga tak ingin tawanya menghilang dari hidup ku, aku ingin cerianya menemaniku.
"Mama, aku tak akan membiarkan Arzan mengambil putri ku, aku tak akan rela" ucapku berambisi

"Gak akan bisa nak, kamu ini kenapa tiba-tiba bicara tentang dia" ucap mama yang langsung melihatku

"Arzan mulai mencari keberadaan kita ma, aku harus menyembunyikan Naura dari dia" ucap ku menahan isak tangis

"Dia mencari kita, kamu harus segera menikah dengan Said" ucap mama yang mulai berdiri "Dengan cara itu kita bisa mengatur segalanya, lagian kita belum buat akta kelahiran Naura, kita sedikit bermain dengan dokumen agar Naura juga memiliki nama ayah di akta kelahirannya" ucap mama yang melihat ke luar jendela

"Tapi belun tentu keluarga Pak Said menerima Alena ma, Alena juga takut melakukan hal seperti itu" ucap ku

"Setiap kesulitan pasti ada kemudahan untuk menyelesaikannya, kamu sudah sampai tahap ini jangan sia-siakan lagi. Allah pasti bantu bila kita berserah kepada-Nya, Bismillah saja" ucap mama menatap ku

"Iya ma, semoga saja ya Allah memberi pertolongan dan juga jalan keluar dari ini semua" ucap ku lembut

"Tenanglah nak semua akan baik-baik saja, yakin kepada sang pencipta" ucap Mama sembari memeluk ku.

    Sore ini di sambut hujan yang sangat deras, disertai angin yang cukup kencang, petir yang bergemuruh, dan kilatan cahaya di awan yang sudah sangat gelap seperti malam. Hatiku tak yakin bahwa Pak Said akan kemari  membawa ku pergi, apa lagi cuaca buruk seperti ini, aku melihat putri ku terus saja memeluk ku dan enggan melepaskannya.
"Takut ya sama suara gemuruh itu" ucap ku yang melihatnya tetap memeluk ku cukup erat, dan ia menjawab dengan anggukan pelan. "Mau umi ceritakan tentang Nabi, Sayang" ucap ku

"Iya mi, mau" ucapnya

"Umi ceritakan awal mula ya sayang. Nabi pertama siapa dulu" ucap ku

"Nabi Adam, umi" ucapnya masih setia memeluk ku

"Yeyy pinter anak umi, tepat sekali nabi Adam. Sebelum nabi Adam diciptakan. Allah menciptakan langit bumi dan isinya; gunung, laut, tumbuhan, hewan dan bintang. Matahari sumber cahaya yang menerangi bumi dan bulan menerangi langit malam. Langit dan bumi diciptakan dalam waktu enam hari saja, padahal satu hari di sisi Allah sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia. Allah Maha kuasa apabila Ia menginginkan atau menghendaki sesuatu maka cukup berkata "Kun" artinya jadilah, maka jadilah apa yang diinginkan-Nya.

Sesudah Allah menciptakan langit dan bumi, maka Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Malaikat di buat dari Nur yaitu cahaya. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang tunduk dan patuh dan senantiasa berbakti kepada-Nya, dan sama sekali tidak durhaka" ucap ku

"Apa malaikat sama sepelti manusia, mi" ucapnya

"Tidak sayang, malaikat itu berbeda dari manusia. Mereka tak memiliki nafsu, tidak makan minum dan tidak tidur, tidak melakukan perbuatan dosa, mereka tak berjenis laki-laki ataupun perempuan yang jelas mereka memiliki alamnya sendiri.

Malaikat Kecil kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang