Di sia-sia kan

83 13 0
                                    

Ketika namamu, tak lagi kusebut dalam doa. Tak lagi aku banggakan kepada mereka. Tak lagi ingin aku menatap wajahmu setiap harinya. Tak lagi kakiku berjalan ke arah kamu berada. Serta tak akan lagi kuharapkan kamu membalas semuanya

Diwaktu itulah maaf. Doa ku, yang ku banggakan. Yang nanti akan sering kutatap wajahnya. Yang aku berlari mendekatinya. Tentulah bukan lagi kamu,
yang selalu menghindar ketika aku masih ada, Dan tetap berlari ketika aku menyuruhmu berhenti.

Kakiku lelah mengejarmu. Hatiku penat berharap padamu. Jiwaku runtuh bila hatimu. Tak kunjung jua, menerima ketulusan-ku.

-Ameng
-Melisa

Lembaran Kalbu[Puisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang