Hujan meluluhlantakkan seseorang yang kebasahan
Meringis memikirkan isi dompet
Menahan gigil dan tangis,
Seingin apapun protes pada TuhanDi trotoar, dilihatnya dua anak kecil bertelanjang kaki
memamerkan gigi-gigi susu mereka sedangkan
Pundak mereka digantungi tali, sepasang batu ulekan
di masing-masing bahu
basah, sumringah
lincah bergerak tanpa payungHujan di malam Selasa
Mempertemukan saraf-saraf yang lelah
pada pemberontakan mungil:
Lihat anak-anak itu
mereka jauh lebih bahagia
padahal mungkin
kamu jauh lebih beruntungBandung, 7 November 2017
YOU ARE READING
Aksara Takdir
PoetryMenerjemahkan patah hati, kegelisahan, dan ketidakpastian ke dalam puisi.