PART 24

4.9K 267 0
                                    

BRAVE POV
Aku baru sampai di new york dan langsung menyuruh sekretarisku menghubungi pihak management belle untuk menawarkan, Menjadi bintang iklan utama dari perusahaanku. Dan ternyata mereka setuju, besok sudah mulai syuting iklan. Sebenarnya hanya alasanku saja karena tanpa iklan seperti selama ini, perusahaanku tetap lancar.

Ke esokan harinya
D'ARMSTRONG HOTEL
"Bagaimana sudah ada konfirmasi ulang dari pihak belle"

"Sudah tuan dan sekarang sedang berlangsung pemotretan"

"Baiklah nanti kalau sudah selesai suruh belle ke ruanganku, yang  bersangkutan langsung jangan managernya"

"Baik tuan. Apa tuan ada tambahan???"

"Tidak kau boleh keluar"

Setelah sekretarisku keluar aku kembali menata ulang penampilanku . Jangan sampai ada yang kurang .hahaha aku seperti anak smp yang lagi kasmaran kalau begini

Lokasi pemotretan
BELLE POV
jesy bilang aku di panggil pimpinan perusahaan . Ada apa dia memanggilku bukankah harusnya dia menghubungi manager kalau ada komplent . Tapi sudahlah apa susahnya menemui orang tua paling kakek-kakek usia 50 an.

"Nona belle anda sudah di tunggu tuan di ruangan tuan"

"Baik terimakasih"
aku yakin pria ini sekretasris pimpinan perusahaan, pasti istrinya cemburuan. Tidak boleh suaminya dekat-dekat perempuan.

"Tuan nona belle sudah datang"

"Langsung masuk saja"
sautan dari dalam ruangan

"Silahkan nona"

Aku langsung masuk tanpa basa-basi lagi dengan pria tadi. Sekilas aku mendengar suara dari dalam terdengar seperti masih muda bukan suara kakek-kakek.

"Permisi tuan"

Aku melihat pria duduk membelakangi meja dan sejurus dia memutar kursinya.

"Hallo apa kabar sayang???"

Jantungku terasa mau lepas dari tempatnya kenapa wajah ini sangat mirip dengan zio bahkan aku merasa bisa melihat zio versi dewasa.

"Oh kau pasti bingung siapa aku. Sekedar mengingatkan, aku adalah pemberi kenikmatan malam itu saat kau mabuk. Lebih tepatnya aku pertama merasakana kenikmatan tubuhmu saat itu, bagaimana kau ingat"

Sudah ku duga dari tadi melihat wajahnya begitu mirip dengan zio

"Bajingan" aku memutar tubuhku ingin keluar tapi terlamabat

"Mau melarikan diri setelah menyiksaku lebih dari setahun" ucapnya setelah memencet remot otomatis pengunci pintu

"Kau mau apa"
Aku terus mundur dia terus maju  mendesakku sampai tubuhku tehimpit pintu dan tubuhnya tepat di depanku.

"Aku ingin mengelurkan kejantananku di dalammu setelah kau buat mati suri lebih dari setahun"

"Asal kau tau aku sudah berkeluarga dan memiliki anak"jawabku

"Oh aku tidak peduli"

"Ehm ehm ehm"

Dia langsung melumat kasar bibirku, karena tidak ku respon . Dia menggigit bibir bawahku sampai terasa asin darah di indra perasaku .
Tanpa membuang waktu saat mulutku terbuka dia memasukan lidahnya ke dalam mulutku terasa lidahnya begitu lihai menari-nari di dalam mulutku.
Aku memukul-mukul dadanya karena merasa  kehabisan oksigen.

"Hah hah hah"
Aku hanya sebentar manrik napas saat ciuman sepihak ini terlepas lalu dia kembali menciumku.

"Ehm ehmmm"
Aku merasakan tangannya meremas kasar payudaraku dia menarik tubuhku merapat dengan tubuhnya dengan lihai dia melepas retsleting gaun di punggungku dan gaunku jatuh ke lantai. Sekarang tubuhku hanya tertutup bra dan cd. Tangannya mencari pengait bra di punggungku  padahal aku selalu menggunakan bra pengait di bagian depan, pantas saja pagi itu braku sudah terpotong dua ulah pria tidak sabaran ini. Karena takut dia merobek bra ku lagi langsung ku buka pengait bra di bagian depanku.
Ku pikir mau melawan juga mustahil jadi alurkan saja. Setidaknya aku hanya di jamah satu pria, oleh dady anakku sendiri . Merasa braku sudah lepas dia langsug menyerang payudaraku. Dengan kencang menghisap putingku. Aku ingat zio yang selalu rakus dan sangat kencang saat menyusu perangai warisan bapaknya ini .

"Eh eh eh jangan kenceng-kenceng isepnya"

Dia tidak menjawab dan terus menyusu .  Sebenarnya payudaraku sudah sakit dan kencang dari tadi, karena seharian tidak menyusui zio. Eh ternyata sorenya gantian nyusui bapaknya.

"Akwww"
aku terkeju saat dia mengangkat tubuhku. Reflek aku melingkarkan kaki di pinggangnya. Dia membawaku masuk ke dalam kamar di ruang kerjanya. Dia membaringkan tubuhku di atas ranjang dengan posisi terlentang , dan langsung melepas seluruh pakaiannya sambil berdiri. Aku melihat kejantannanya yang sudah terbebas, berdiri tegak mengacung ke depan. Begitu besar dan panjang pantas saja waktu itu aku tidak bisa berjalan seharian. Ternyata sebesar itu barang masuk di kewanitaanku,  aku merasa tidak percaya itu muat di vaginaku.

"Kenapa memandanginya hem??.asal kau tau setahun lebih dia mati suri gara-gara kau, entah apa yang kau perbuat sampai dia tidak bisa berdiri dengan wanita lain setelah malam itu"












i'm belle (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang