PART 28

4.8K 266 0
                                    

Di lain tempat
KEDIAMAN KELUARGA JORDAN
AUTHOR POV
"Bagaimana sudah kau beberkan perihal anak belle ke media" tanya franklin ayah jo

"Sudah dad tadi siang. Tapi bagaimana dad bisa yakin kalau anak belle itu darah armstrong"

"Waktu itu saat mom menunjukkan video yang kau kirim . Dad jadi berpikir pernah melihat di mana wajah itu. Dad baru sadar kalau bayi itu sangat mirip dengan brave, kebetulana dad pernah bertemu dengannya beberapa kali waktu rapat pemegang saham"

"Jadi sekarang apa langkah selanjutnya yang harus jo lakukan"

"Nanti dulu kita buat mereka bersenang senang dulu, setelah itu kita baru bergerak"

"Tapi jangan sampai menyakiti hati belle lagi dad cukup selama ini aku menuruti keinginan kalian untuk menyiksa batin belle" pinta jo melemas

"Apa-apaan kau ini jo sebegitu bodohnya otakmu itu. Karena termakan cinta yang telah mengkhianatimu." kali ini ibu jo menimpali

"Aku yakin belle tidak begitu mom. Aku tau dulu kami sangat saling mencintai"

"Kau ini sudah termakan racun jalang sialan itu" ibu jo kembali menjawab ketus

"Ini semua salah kalian coba kalian tidak mengirimku ke luar kota selama empat bulan sebelum hari pernikahanku . Pasti ini tidak akan terjadi"

"Plaakkkkk" tamparan dari ibu jo melayang di wajah anak tunggalnya itu

DI LAIN TEMPAT
RUMAH KELUARGA ARMSTRONG
BELLE POV
Aku sedang berbaring di ranjang setelah selesai mandi, brave sedang memebersihkan diri di kamar mandi. Zio masih di jaga mom dan dad brave di bawah. Lalu ku lihat brave keluar.

"Kau tidak ke mom dan dad??"

"Aku capek nggak apa-apakan kalau aku nggak turun???"

"Nggak apa-apa . Sudah istirahat saja kau pasti capek ngelayani suamimu di kantor tadi siang. Tapi tadi cuma sekali ber'arti ganti malam ini ya baby"

Aku tidak menanggapi ucapannya yang selalu berbau mesum.
Ku lihat brave menelpon seseorang

"Bro ke rumah gua kalian bedua . Gua mau lihatin buah hasil keperkasaan gua"

"............."

"Oh tidak bisa anakku terlalu berharga. Kalau di bawah ke tempat lo"

"..........."

"Ya sudah gua tunggu buruan. Keburu anak gua tidur lagi"

Ku lihat brave menuju ke arahku . Setelah menelpon entah temannya atau siapanya tadi, dengan sombongnya dia membanggakan hasil benihnya itu.

"Aku turun dulu ada alex sama zane. Mereka ingin melihat zio"

Aku terlelap beberapa saat. Ku lihat hari sudah pukul 23.16, aku takut zio demam, karena mengikuti bapaknya  bergadang. Saat aku turun alangkah terkejutnya aku melihat bayi berusia tiga bulan itu, sedang tertawa menjadi bahan bulanan brave dan kedua temannya yang sempat ku dengar dari brave bernama zane dan alex. Sedang dady momy brave asyik tertawa melihat kelakuan mereka bertiga. Astaga anak itu tidak pernah begadang tapi mau gimana lagi, aku pasrah melihatnya.

"Sayang kok turun" ucap brave

"Hallo princces kami berdua ini penggemar mu sejak dulu kenalkan aku zane dan ini alex"
ku lihat pria yang bernama zane itu ingin memelukku sedang yang bernama alex sedang antre menunggu giliranya.

"Et et apaan itu main nyosor"
Setelah menyerahkan zio ke momy nya brave langsung menarik kerah baju zane dari belakang otomatis pelukan zane gagal

"Apaan kau ini brave . Kau bukan suaminya juga kan???"
Protes zane

"Lebih tepatnya belum . Tapi ingat aku dady dari anakknya"
Sombong brave

"Dasar... Orang tua posesif"
timpal zane yang aku yakin dia paling cerewet di antara mereka bertiga

"Jangan zane . kasian dia udah termasuk usia yang terlamabat buat mendapat wanita ataupun anak . Mengingat usianya hampir senja"
Momynya ikut mengejek brve

"Kok mom ikut-ikutan sih"
Brave cemberut

"Sini mom aku gendong zio" ucap alex

"Et jangan-jangan sentuh anakku dengan tangan kotormu itu"

"Akhhhh jangan remet juniorku baby"
Padahal aku mencubit pinggang brave, tapi dia malah mendesah dan bicara yang tidak-tidak. langsung wajahku merah karena malu.

"Kasian kau benar-benar terlihat seperti perjaka kebelet kawin menyedihkan" ejek dady brave

Kami larut dalam kehangatan,candaan dan tawaan malam ini sampai aku hanya diam  memperhatikan , tapi jujur hatiku sangat bahagia berada di rumah ini.
Sejenak melupakan kerisauan hatiku.

"Pulang lu bedua anak gua mau tidur. gua sama belle mau buat adik buat zio"

"Yok alex kita cabut kasih waktu buat manusia menyedihkan ini membuang benih usangnya"

Saat brave mengambil zio di gendongan mom . Tiba-tiba zane dan alex  langsung melukku bersamaan dan langsung berlari.

"Monyet lu bedua" teriak brave

"Rasain lo kecolongan"
zane dan alex berlari sambil ngejek

Saat di kamar
"Tidur sayang ini sudah malam nanti kau demam"
brave terus menggendong sambil menidurkan zio sementara bayi itu masih asyik tertawa melihat wajah bapakny sementara aku sudah berbaring di ranjang

"Rasain makanya ulangi lagi zio tidak pernah begadang pasti dia gak bisa tidur lagi gara-gara kau "

"Gimana donk kasih asi dulu apa?. mungkin dia haus??"

"Tadi kan sudah. Sini aku susui lagi.bapak nggak tanggung jawab bisanya buat doang"

"Hehe"

Aku langsung menyusui zio dengan posisi gulingan menyamping di depan brave . Sedangkan brave asyik menikmati pemandangan di depannya tapi dia tidak berani macam-macam karena salah sendiri sudah buat zio begadang . Sampai kami bertiga terlarut dalam mimpi dengan bayi gembul ini di tengah-tengah kami sungguh keluarga bahagia bukan.













i'm belle (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang