PART 30

4.7K 250 0
                                    

Ke'esokan harinya
RUMAH KELUARGA ARMSTRONG
#BRAVE POV#
Ini sudah pagi ke dua aku terbangun dengan tersenyum dan langsung menikmati pemandang indah wajah wanitaku di depanku dengan jagoanku berada di tengah-tengah kami, eh tapi tunggu dulu ini punggung wanitaku bukan wajahnya dan lagi di mana anaku.

"Sayang bangun"

"Ehmmmm kenapa" belle menggeliat tidak merubah posisinya

"Kok kamu pindah posisi jadi munggungi aku sih dan lagi kenapa zio di pindahin di depanmu jadinya dia jauh dariku"

"Asal kau tau mr.armstrong semalam aku terbangun tengah malam karena mendengar tangisan histeris putramu saat ku lihat apa yang terjadi???. Ternyata tangan besarmu itu menindih tubuhnya. Gimana sekarang kau paham"

"Astaga maafkan dady son"

Aku memeluk tubuh belle dari belakang dengan tanganku yang akftif . Meremas sumber makanan anakku, yang tidak terbungkus bra dan hanya menggunaka piama tipis

"Tidak termaafkan kecuali tangan dady yang kurang ajar itu diam. Dan lagi nanti zio tidurkan tempat tidur bayi saja"

"Sebenarnya mom dan dad sudah menyiapkan kamar bayi untuk zio tapi bersebelahan dengan kamar mereka. Jelas aku tidak setuju, aku yang susah payah membuat zio tapi dad dengan mom ingin mengambil zio. Mereka menggunakan alasan supaya kita fokus membuat anak ke dua tanpa gangguan zio"

"Kau ini selalu saja menyelipkan kata mesum di setiap ucapanmu. Minggir tanganmu aku mau ke toilet"

"Jatah nyusu pagi dady mana kok cuma zio sih"

"Mesummm" teriaknya

"Pagi ini kau tidak ada jadwalkan gimana kalau kau dan zio ikut ke kantor"

"Baik aku siap-siap dulu" dia setuju dengan rencanaku

Sekarang kami sudah berada di ruanganku karena zio tadi sedikit rewel karena waktunya tidur siang.
Jadi mereka ku suruh istirahat di kamar yang memang tersedia di ruanganku.

"Tok tok tok"

"Masuk" 

"Maaf tuan di luar ada mr.franklin dari rs.xxx" sekretarisku menyampaikan

"Tunggu sebentar"

Aku mengintip belle dari balik pintu . Ternyata dia terlelap sambil memeluk anakku.

"Suruh dia masuk"

"Baik tuan"

"Selamat sore mr.armstrong"
sapa franklin

"Silahkan duduk mr.franklin"
aku mengajaknya duduk di sofa

#BELLE POV#
Sebenarnya aku hanya pura-pura terlelap . Kebetulan brave menutup pintu tidak rapat jadi aku bisa mendengar pembicaraan brave dengan ayah jo.

"Jadi begini mr.armstrong kau pasti sudah tau alasanku datang kemari"

"Iya karena aku juga tidak suka basa-basi mr.franklin"

"Iya jadi seperti yang sudah di ucapkan istriku. Kalau aku ingin mengadakan kesepakatan, kalau kau menyerahkan saham rs  yang saya pimpin maka akan saya pastikan putra saya menceraikan belle . Tapi kalau tidak saya pastikan juga, masalah  kalian akan rumit karena sekarang di mata negara maupun masyarakat putra anda berstatus anak jordan"

"Begini mr.franklin anda salah besar kalau anda meminta saham itu kepada saya karena itu bukan wewenang saya, dan saya tidak tahu sama sekali mengenai saham itu karena waktu itu yang menanam saham di rs anda adalah kakek saya yang sudah meninggal lima tahun silam. Jadi kalau anda menginginkan itu silahkan berhadapan dengan ayah saya karena sekarang dialah yang memimpin seluruh aset kekayaan armstrong"

"Saya hanya akan menyampaikan kepada anda mr.armstrong selebihnya itu urusan anda. saya permisi"

Aku menangis dalam diam sambil memeluk zio . Sedramatis ini hidupku akankah aku hanya akan menjadi beban bagi orang terdekatku. Tidak aku harus bertindak tegas . Apalagi tadi ku dengar pemilik saham yang di ingikan keluarga jo adalah kakek brave sedangkan beliau sudah meninggal .
Alangkah menyakitkannya bagi keluarga brave harus merelakan peninggalan leluhur mereka.

Ku lihat brave kembalai masuk ke ruanganku aku kembali ke mode pura-pura tidurku. Padahal sebenarnya zio sudah bangun sejak tadi

"Sayang bangun anak sudah bangun kok momynya belum sih kasihan zio main sendiri"

"Huammm ...
brave pekerjaanmu selesai" aku purah-purah menggeliat

"Sudah ayok kita pulang"

"Yok gendong zio aku capek anakmu ini sangat berat"

"Makanya makan agak banyakan biar badanmu lebih berisi kau terlalu mini. Kadang aku takut menindihmu takut tulangmu patah"

"Asal kau tau aku sudah naik lima kilo dari bb ku sebelum melahirkan. Dan apa tadi tidak mau menindihku takut tulangku patah, baiklah jangan
coba-coba minta jatah.karena bisa saja tulangku patah seperti ucapanmu"

"Bukan tidak mau tapi kadang takut. Lagian mana mungkin tulangmu patah karena kau sudah di ciptakan ballance dengan bobot tubuhku karena kau di takdirkan hanya untuku"

"Terserah kau aku mau hubungi mom dulu"

Panggilan ke dua baru di jawab mom
"Hallo mom aku dan zio masih menginap di rumah brave mungkin dalam waktu cukup lama"

"Iya. Biar mom yang urus dad dan maxe di sini"

"Terima kasih mom"

"Belle. Kalau kau ingin membahagiakan mom usahakan kau mendapatkan brave dan keluarganya.
Gunaka zio sebagai alat agar bisa masuk ke kelurga mereka"

"Entahlah mom nanti"

"Tut tut tut"
Panggilan ku putus. Mom memang tidak punya aturan bicara menjadikan zio alata apa tidak ada kata lebih kejam dari itu. Dan lagi dia tidak mikir sekarang statusku masih istri jo.

"Tak ada kata pulang lagi ke rumahmu karena kau dan zio sudah resmi menjadi keluarga armstrong"

"Terserah kau orang tua ayo pulang"

Walaupun aku rindu suasana rumah tapi aku tidak akan pulang dulu. Dan lagi keluarga brave sangat menerima aku dan zio jadi tidak ada alasan tidak nyaman. Untuk sekarang dan sampai tiba waktunya aku akan berusaha memanjakan brave dan menuruti segala keinginannya aku akan membahagiakannya walau tak lama.

KEDIAMAN FRANKLIN
AUTHOR POV
"Tunggu saja mom sebentar lagi rs akan sepenuhnya menjadi milik kita tanpa ada embel-embel keluarga armstrong lagi" ucapan frankline kepada sang istri

"Aku sudah tidak sabar menunggunya dad"

"Jangan pisahkan aku dengan belle apapun itu rencana kalian"
sanggah jo baru masuk dan mendengar pembicaraan orang tuanya

"Kau tenang saja nanti saat rs sudah sepenuhnya milik kita mom akan carikan wanita yang lebih dari jalang itu "

"Sudahlah dad mom aku lelah"
Jo malam berlalu ke kamar dia sudah tidak lagi pulang ke apertmentnya dan belle dulu.





i'm belle (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang