Part 16

40K 1.7K 7
                                    

Maaf ini part paling acak-acakan, habisnya gak ada ide sih. Terus vote dan comment ya! Makasih semuanyaaa. *cium dan peluk* Hahaha!

------

                Poppy duduk dengan gelisah menunggu Dara yang tak kunjung keluar dari kamar mandi. Akhirnya, Poppy memberanikan diri untuk menemui Dara, takut terjadi sesuatu dengan temannya itu. Dan benar adanya, Dara tergeletak dengan lemas di kamar mandi. Poppy tergopoh-gopoh meminta bantuan dari tetangga asrama.

                “Tolong, Dara pingsan habis jatuh di kamar mandi, tolong!” Poppy menjerit ketakutan. Tak lama, tetangga asrama Dara datang dan membondong Dara menuju rumah sakit terdekat.

Poppy mengambil handphone Dara yang ada di atas meja ruang tamu, berniat menghubungi Aris untuk menyampaikan keadaan Dara saat ini. Poppy menggigit jari nya, khawatir terjadi apa-apa dengan Dara. Aris tidak juga mengangkat telepon, Poppy memilih untuk mengirim pesan pada Aris.

Maaf sebelumnya, komandan. Saya Poppy, istri dari prajurit anggota anda. Saya ingin bilang, Dara sekarang ada di Rumah Sakit ‘D’, dia baru saja jatuh di kamar mandi dan tidak sadarkan diri. Tolong secepatnya ke rumah sakit. –Poppy

-----

                Poppy menunggu laporan dari dokter mengenai keadaan Dara, benar saja, dokter keluar dari ruangan dan menginformasikan sesuatu yang membuat Poppy terkejut.

                “Maaf, tetapi bayi di kandungannya tidak bisa diselamatkan. Mungkin pasien akan shock dan tidak menutup kemungkinan akan mengalami trauma. Mohon dirawat dan disupport agar pasien lekas sembuh dan kembali normal.” Poppy menjerit tertahan, menutup mulut nya. Apa yang harus dikatakannya pada Dara? Dia tau bahwa Dara ingin sekali memiliki anak. Dengan lemas, Poppy masuk ke dalam ruang dimana Dara dirawat. Tangan Poppy ditahan dengan seseorang berlengan kokoh yang menunjukkan raut khawatir yang teramat sangat di wajahnya.

                “Dimana istriku?” tanya Aris setengah berteriak.

Poppy menunjuk ruangan di belakangnya menggunakan dagu, Aris hendak menuju ruangan tersebut tetapi ketika mendengar perkataan Poppy, hati nya seperti diremas-remas.

                “Dara keguguran... Dari awal, kandungannya lemah. Ditambah lagi dengan kondisi Dara yang kelelahn dan insiden jatuh di kamar mandi. Aku mohon, kuatkan dia, ini semua tidak mudah untuknya.” Poppy berlari menjauh dari ruangan tersebut dan menahan airmata yang mendesak keluar karena melihat penderitaan yang dialami temannya itu.

                Aris menghantam tembok rumah sakit, menggigit bibir nya dengan keras. “Argh!” Berkali-kali dia menjerit frustasi. Namun, dihentikannya kegiatan tersebut dan dia memilih untuk melihat kondisi pasangannya. Hatinya seakan diiris melihat istrinya terbaring lemah dengan wajah yang tetap menyejukkan, bagaimana nantinya jika Dara terbangun dan mengetahui hal yang sebenarnya? Batin Aris.

-----

DARA POV

                Entah dialam mana aku saat ini, sejuknya hembusan angin membuatku lupa diri. Aku membaringkan diri dan mulai memejamkan mata. Namun, seorang balita perempuan dengan bentuk wajah yang tidak tau mengapa aku merasa kenal telah mengusik kedamaianku. Anak kecil tersebut jongkok dihadapanku dan di belakang nya terdapat wanita paruh baya yang tidak lain adalah Bunda ku! Siapa anak kecil ini? Kenapa aku bisa disini? Banyak sekali pertanyaan yang muncul dari benakku.

                “Kembalilah sayang, tempat ini bukan untuk kamu. Ini tempat Bunda dan cucu Bunda. Kasihan Aris menunggumu, cepatlah bangun.”

My Life Partner!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang