Welcome to
God's Destiny
-Jeon Jungkook-
-Choi Lalice-
Let's reading~
⚫
Friday, 30 August
Jeon Jungkook dan Jeon Lalice. Sepasang suami-istri yang sudah terikat selama kurang lebih lima tahun. Mereka sangat saling menyayangi dan mencintai. Namun sekiranya kebahagiaan mereka belum lengkap. Karena Tuhan belum mempercayakan mereka seorang buah hati. Tuhan belum menitipkan seorang makhluk kecil dirahim Lalice. Sampai kapan lagi mereka akan menunggu?
Meskipun begitu, Jungkook akan selalu bersama Lalice. Itulah janji yang sudah disematkannya didalam hati. Dan Lalice juga seperti itu.
"Apa kau akan pergi bekerja sepagi ini?" Tanya Lalice sambil membenarkan dasi sang suami. Yang ditanyapun hanya mengangguk pelan seraya tersenyum.
"Aku akan kembali secepatnya." Balasnya lalu mengacak pucuk kepala Lalice pelan. "Kau istirahat saja. Wajahmu terlihat begitu pucat." Lanjutnya lagi dengan raut wajah kelhawatiran.
Lalice mengangguk. "Aku akan beristirahat. Kau jangan lupa makan lagi, ya?" Ucap Lalice sambil mengingatkan suaminya yang lupa makan apabila sudah terfokus pada pekerjaannya.
Jungkook mengangguk. "Aku pergi. Jaga dirimu baik-baik." Pamitnya lalu mencium bibir Lalice sekilas dan beranjak pergi keluar rumah.
Sepeninggalnya Jungkook, Lalice segera mengambil sling-bag nya dan pergi menuju Rumah Sakit. Raut wajahnya terus menampilkan kebahagiaan.
Semoga saja dugaan ku benar. Batinnya.
Taksi melaju membelah jalanan kota Seoul yang begitu padat. Lalice menatap keluar jendela seraya tersenyum manis. Tampaknya ia sudah tak sabar ingin segera sampai di Rumah Sakit itu.
Selang beberapa menit, taksi yang dinaiki Lisa berhenti tepat ditempat tujuan. Setelah memberikan beberapa lembar uang, wanita itu segera melangkah keluar mobil dan masuk ke dalam RS itu.
Langkah kakinya menampakkan keyakinan. Semoga ia tak akan kecewa lagi untuk yang kesekian kalinya. Langkahnga terhenti tepat didepan ruangan yang bertuliskan 'Dr. Park Chaeyoung | Spesialis Kandungan'.
Tanpa ragu tangannya memutar knop pintu dan mendorongnya pelan. Sosok pertama yang ditangkap indra penglihatannya ada Dr. Chaeyoung. "Lalice?" Sapa dokter muda itu sambil menatap pasiennya sedikit--heran.
"Hai, Chae." Balas Lalice ramah. Lalu menghampiri dokter sekaligus sahabatnya itu.
"Ayo. Aku akan memeriksa keadaanmu." Ucap Dr. Chaeyoung sambil menuntun Lalice menuju brankar. Dokter muda itu melakukan apa yang semestinya harus ia lakukan.
Lalice segera duduk dihadapan dokter muda itu. Batinnya terus berdoa. Lalice menatap Dr. Chaeyoung dengan tatapan penuh pengharapan. "Jadi bagaimana, Chayoung-ssi?" Tanyanya setelah memantapkan diri.
Dr. Chaeyoung menghela nafas. Lalu tersenyum. "Kau hamil, Lalice." Ucapnya tanpa memudarkan senyuman diwajahnya.
Lalice tersentak dan merasa bahagia. Ingin rasanya ia memberitahu Jungkook saat ini juga. "Ah, benarkan?!" Tanyanya antusias. Dr. Chaeyoung hanya mengangguk cepat.
Lalice berdiri dan memeluk Dr. Chaeyoung dengan erat. "Terimakasih, Chae. Terimakasih banyak." Ucapnya yang terus melontarkan 'terimakasih'.
"Sama-sama, Lalice." Balasnya setelah Lalice melepaskan pelukan mereka. "Aku harap kau dapat menjaga kandunganmu dengan baik." Lanjutnya lagi sambil memberikan sebuah amplop yang berlabelkan Rumah Sakit.
__________________
Sore harinya, Jungkook sudah kembali ke rumah. Saat ini ia sedang berada diruang kerjanya. Lalice baru saja datang dengan secangkir kopi yang sudah ia siapkan untuk sang suami.
"Hey, kenapa kau terlihat bahagia sekali hari ini?" Tanya Jungkook heran melihat Lisa yang terus saja tersenyum.
"Aku ada sesuatu untukmu." Ujarnya seraya menyodorkan amplop putih yang diberikan Chaeyoung tadi kepadanya.
Jungkook mengerutkan keningnya. Lalu segera membuka amplop putih itu untuk menyudahi kebingungannya. Matanya membulat sempurna. Bibirnya melengkung indah. Lalu beralih menatap Lalice. "Ah, benarkah?! Kau sedang hamil?" Tanyanya antusias dan penuh semangat.
Sepersekon kemudian Lalice dapat merasakan pelukan hangat dari sang suami. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah memberiku kebahagiaan yang sangat besar." Ucapnya sambil terus memeluk Lisa erat. "Aku mencintaimu, Jeon Lalice. Aku sangat mencintaimu." Lanjutnya lagi sambil sesekali mengecup leher istrinya.
"Aku juga mencintaimu, Jung. Aku benar-benar mencintaimu." Balas Lalice yang juga ikut mengeratkan pelukan mereka.
Jungkook melepaskan pelukannya. "Jaga dia baik-baik, eoh?" Ucapnya sambil mengelus perut Lalice yang masih rata.
"Aku akan menjaganya." Balas Lalice sambil tersenyum dan ikut mengelus perutnya sendiri.
To be continue~
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Destiny [COMPLETE]
FanfictionJeon Jungkook dan Jeon Lalice. Sepasang suami-isteri yang telah terikat dalam sebuah hubungan pernikahan selama kurang lebih lima tahun. Keduanya sangat saling mencintai. Namun takdir Tuhan berkehendak lain. Keluarga kecil mereka belum sempurna ta...