Welcome to
God's Destiny
Let's reading~
⚫
Saturday, 17 April
Sore ini, Jungkook sedang dalam perjalanan menuju kediaman utama, keluarga Jeon. Seperti janji yang telah dibuatnya kemarin, ia akan mampir kesana, atas permintaan, ah lebih tepatnya paksaan dari sang ibu.
Tak membutuhkan waktu lama, Jungkook sudah memarkirkan mobilnya dihalaman rumah, tepatnya disebelah mobil lain yang sama sekali tidak dikenalnya. Mengabaikan kebingungannya, pria berperawakan tinggi itu langsung melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah masa kecilnya itu.
Baru beberapa langkah, netra jelaga itu dapat menangkap beberapa presensi yang sedang berbincang - bincang di ruang tamu. Ada ibunya, Mingyu serta Tzuyu, sepesang suami - isteri dan seorang gadis (?)
"Jung-ah, kau sudah datang, rupanya."
Sederet kalimat dari sang ibu, mampu membuyarkan lamunan Jungkook yang entah kemana.Dengan langkah santai, tak tergesa - gesa, ia berjalan menuju sekumpulan orang - orang tersebut. Setelah dipersilahkan, ia segera ikut bergabung bersama semuanya. Tampaknya, ibu sedang menerima tamu. Pikir Jungkook.
"Begini, kebetulan putra saya sudah datang. Jadi, bagaimana kelanjutannya?" Ucap Ny. Jeon sembari menatap sepasang suami - isteri dihadapannya.
"Aku hanya ikut apa kata kalian saja," Ucap wanita yang terlihat sebaya dengan Ny. Jeon.
"Bagaimana, putriku, apa kau setuju?" Gantian, sekarang pria paruh baya yang bertanya pada putrinya. Sedangkan yang ditanya hanya mengangguk malu.
"Sebentar, aku tidak mengerti pembicaraan kalian." Tengah Jungkook yang sama sekali tidak mengerti. Sekaligus karena rasa cemas bercampur gelisah yang mengelubungi hatinya.
"Jadi begini, nak. Kami kemari untuk membicarakan kelanjutan perjodohan kalian. Kau dan putriku." Jelas wanita paruh baya, Ny. Im.
Jungkook membulatkan mata karena kaget. Lalu beralih menatap ibunya, Mingyu dan Tzuyu secara bergantian. "Apa lagi ini, ibu?" Nada dingin dari mulut Jungkook, kembali terdengar, setelah dua tahun yang lalu.
"Ibu ingin menjodohkan putra ibu dengan Nayeon, putri dari tuan dan nyonya Im." Nyonya Jeon tersenyum lebar sembari mengatakannya pada Jungkook. Sedangkan gadis yang dijodohkan dengan Jungkook itu, hanya menunduk malu, sesekali ia mencuri - curi pandang pada paras tampan Jungkook.
"Jadi bagaimana, Jungkook. Apa kau menyetujui perjodohan ini?" Final Tn. Im sambil menatap Jungkook dan putrinya secara bergantian.
Pria itu menghela nafas. Otaknya masih menyusun kata - kata yang menurutnya pas. "Aku tidak pernah tahu menahu perihal perjodohan konyol seperti ini. Dan tentu saja, tuan. Aku tidak akan pernah menyetujuinya." Suaranya begitu tajam dan menusuk. Membuat siapapun yang mendengarnya, menjadi bergidik ngeri.
Tuan Im menggeram menahan emosi yang mulai muncul ke permukaan. Ia benar - benar merasa terhina, atas ucapan Jungkook, selang beberapa detik. Nyonya Im sedang mencoba menenangkan putrinya yang shock atas ucapan 'calon suami'nya. Nyonya Jeon menatap marah pada Jungkook, rasa malu karena ketidaksopanan putranya kian meningkat. Sedangkan Mingyu dan Tzuyu hanya diam saja, tanpa berniat membela atau memojokkan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Destiny [COMPLETE]
FanfictionJeon Jungkook dan Jeon Lalice. Sepasang suami-isteri yang telah terikat dalam sebuah hubungan pernikahan selama kurang lebih lima tahun. Keduanya sangat saling mencintai. Namun takdir Tuhan berkehendak lain. Keluarga kecil mereka belum sempurna ta...