[1] : I AM YOUR PSYCHO°

HAMIL?!!!! [9]

*btw, di chap 8 aku gk kasih tau nama pelaku yg nyulik Dongpyo, tpi aku udh ngode buat kalian. Siapa org itu!?

Tatapan kosong terarah ke keluar jendela. Mata bengkak terhias di wajah manis nya. Sakit itulah kata yang tergambar dalam diri nya. Ia terkadang harus bisa bersabar dengan sikap sang suami. Ia ingin sekali keluar dari mansion neraka itu tapi penjaga ketat telah di kerahkan oleh suami nya sendiri. Sikap Posesif suami nya membuat ia terpuruk. Ingin sekali ia mengakhiri hidup nya namun tertahan karena janin yang tengah ia kandung.

Tidak!. Suami nya sama sekali tidak tahu perihal kehamilan nya. Ia menyembunyikan nya karena tak mau membuat suami nya makin bersikap posesif dan keras kepala. 'Kabur' kata itu kembali terlintas di pikiran nya. Tapi penjagaan yang sangat ketat membuat bagi nya susah untuk keluar mansion. Ia sudah berpikir 2 kali. Akan tetapi hasrat nya tetap saja memaksa untuk keluar.

Ceklek

Pintu kamar Dongpyo buka memperlihatkan kedua bodyguard nya tengah berjaga didepan kamarnya. Jam sudah menunjukan pukul 8 malam. "Aku mau keluar!" sahut Dongpyo sinis. Bodyguard nya membuntut. Dongpyo sangat takut karena tak dapat kabur. Hingga pikiran nya membuat rencana.

"Aku mau ke minimarket!" ujar Dongpyo. Mobil nya berjalan ke arah minimarket yang masih buka. Bodyguard nya ingin ikut masuk untuk menemani nya tapi Dongpyo melarang. Bodyguard nya hanya patuh. Dan menunggu di luar.

Itu adalah kesempatan untuk Dongpyo keluar,lewat pintu belakang kasir minimarket hanya mengangguk patuh untuk tidak memberi bahwa diri nya telah kabur. Dongpyo berlari sekencang mungkin menjauhi minimarket. Ia menemukan sebuah taxi kemudian memberhentikan nya. Entah mau pergi kemana ia sekarang. Yang pasti jangan ke Mansion orang tua nya.

"Cari dia. Sampai dapat! Jangan pulang sebelum mendapatkan nya!" sahut pemuda itu dengan datar dan dingin bagi nya itu hanya hal biasa karena ia sudah tahu keberadaan sang Istri.

"Sejauh apapun kamu pergi akan ku cari sampai dapat!" batin Donghyun

Ia tersenyum meremehkan. Ia sudah menyiapkan rencana untuk menghukum sang istri.

Sial.

Dongpyo kembali tertangkap. Dongpyo memberontak tapi tenaga nya sudah habis karena berlari. Hingga ia hanya bisa pasrah. Ia kembali mengeluarkan cairan bening dari kelopak matanya. Bagaiman bisa Dongpyo bersembunyi sejauh itu tetap bisa di temukan. Rasa curiga tumbuh dalam lubuk hati nya. Tapi hati nya kembali terasa sakit kenapa? Donghyun tak mengizinkan nya keluar meski itu 5 detik. Ia hanya ingin kebebasan, ia tak mungkin akan kabur jika Donghyun mengizinkan nya keluar mansion.